Part 15

665 20 0
                                    

"Bukan lukanya yang membuatku menangis, tapi perih lukanya yang membuatku meneteskan air mata"

-Keylana Athena Adhitama-

**"""**

Waktu sore tiba,Keyla bangun dari tidurnya dan memutuskan untuk bersiap-siap pergi bekerja.Di tempat kerja Keyla disuruh untuk melayani meja no 08.Saat mengantar pesanan Keyla tidak sengaja menumpahkan pesanan itu karena seseorang menabraknya.

"Maaf,pak"ucap Keyla.

"Jalan tuh pakek mata"bentak orang itu.

"Iya, maaf pak sekali lagi"ujar Keyla.

Orang itu langsung meninggalkan Keyla tanpa sepatah kata apapun.Tak lama kemudian Keyla dipanggil oleh pemilik cafe itu.

"Maaf pak,ada apa ya manggil saya"ucap Keyla sopan.

"Kenapa kerjaan kamu selalu nggak bener?"bentak pemilik cafe.

"Kamu mulai hari ini nggak usah kerja lagi"

"Maaf,pak.Saya nggak akan ngulanginya lagi"

"Keputusan saya sudah bulat.Saya pecat kamu"

"Saya minta maaf ya pak sekali lagi.Terima kasih sudah pernah mau menerima saya kerja disini.Saya permisi dulu"

Keyla pun keluar dari ruangan bosnya dan merapikan barang-barangnya.Setelah itu dia pergi meninggalkan cafe itu.Dia menuju taman dekat cafe tempat Keyla bekerja sebelumnya.

"Kenapa hidup gw kayak gini?"gerutu Keyla.

"Kenapa gw harus hidup kalau ujung-ujungnya kayak gini?gw pengen nyerah aja rasanya"

"Setelah ini gw harus nyari uang gimana lagi biar bisa nyukupin kebutuhan gw dan gw nggak boleh nyusahin papa terus"

Leyla pun menangis dan setelah itu ada seorang anak laki-laki menghampiri Keyla.

"Kak,kenapa kakak sedih?"tanya laki-laki itu dan Keyla segera menghapus air matanya.

"Kakak nggak papa kok"jawab Keyla.

"Oh,ini aku kasih kakak ini biar kakak nggak sedih lagi"ucap anak itu sambil menyodorkan sebuah permen kepada Keyla.

"Kamu makan aja"tolak Keyla.

"Nggak buat kakak aja.Aku masih punya satu lagi"ujarnya sambil menunjukkan permen satunya.

"Yaudah kakak ambil ya,terima kasih "ucap Keyla yang diangguki oleh anak laki-laki itu.

"Nama kamu siapa?"tanya Keyla.

"Namaku Alkenzo Mahesa Alvarendra.Kalau nama kakak siapa?"

"Nama kakak Keyla,kakak bakal panggil kamu Mahesa aja"jawab Keyla dan Mahesa hanya mengangguk sambil tersenyum dengan nama yang diberikan Keyla kepadanya.

"Kemana orang tua kamu?apa kamu nggak dicariin kamu disini?"

"Itu mereka"ucap Mahesa sambil menunjuk seorang laki-laki yang tidak jauh dari mereka berdua.

"Oh,ayo kakak antar ke orang tua kamu"ujar Keyla yang mendapat anggukan dari Mahesa.

Setelah itu mereka berdua menuju orang tua Mahesa.

"Maaf om tadi Mahesa nya sama saya sebentar"ucap Keyla sopan.

"Mahesa siapa?"timpal orang tua Mahesa.

"Kak Keyla panggil aku Mahesa dan Kenzo juga suka dipanggil Mahesa sama kak Keyla"ucap Mahesa.

"Biar beda pa hehehe....."lanjut Mahesa.

"Oh"

"Maaf om saya nggak tau kalau namanya Kenzo"ucap Keyla.

"Nggak papa kok,selagi Kenzo nya senang"ucap mama Mahesa.

"Kenzo nya tadi yang minta buat nyamperin kamu.Katanya tadi dia lihat kamu lagi sedih"timpal papa Mahesa.

"Kami pergi dulu ya"lanjut papa Mahesa.

"Iya om"

"Sampai jumpa lagi kak Key"ujar Mahesa sambil melambaikan tangannya pada Keyla dan Keyla pun melambaikan tangannya juga.

Mereka bertiga meninggalkan Keyla yang masih disana.

"Gw harus kerja apa ya?apa gw jadi badut aja ya kan disini banyak Anak-anak kalau sore atau malam?"

"Yaudah lah jadi badut aja yang penting kerjaannya halal dan bisa buat nabung dan beli kebutuhan "

Keyla memutuskan untuk menjadi badut karena dia juga merasa kesepian.Dia ingin menghibur anak-anak agar dia juga bisa berguna bagi orang lain dan mengajarkan anak-anak bahwa dewasa itu tidak semenyenangkan seperti yang mereka kira.

Lalu Keyla memutuskan untuk pulang.Tak berselang lama Keyla sudah sampai di rumahnya.

"Kenapa kamu sudah pulang?"bentak Arthur yang berada di ruang tamu dengan menatap keyla tajam

"Maaf pa,Keyla dipecat dari kerjaan Keyla"

Plak....

Plak.....plak.....

"DASAR ANAK GK BERGUNA, KERJAAN GITU AJA GK BENER"

Bugh....

Bugh.....bughh...

"ANAK SIALAN"

Bughhh....

"M-maaf pa"ucap Keyla yang menitihkan air mata.

"TIDAK ADA KATA MAAF BUAT KAMU "pekik Arthur,kembali memukul Keyla dan melayangkan gespernya berkali-kali pada keyla.

Bughhh

Bughh

Plakk

Bugh.....bugh...

Bugh....

CETARRRR

CETARR

CETARRR

CETARR

"P-pa s-sakit...."

Baju putih yang keyla kenakan sudah terbalut darah merah yang keluar dari mulutnya.Pakaian itu sudah menjadi warna merah.Bi siti yang berada tidak jauh dari sana yang melihat kejadian itu memekik histeris.

Kemudian Arthur kembali memukuli Keyla yang sudah memejamkan matanya.

"Sudah tuan"pekik bi Siti.

Arthur langsung pergi dari sana dan meninggalkan Keyla dengan keadaan tidak sadarkan diri.

"NON, BANGUN NON"teriak bi Siti sambil mengguncang tubuh Keyla.

Setelah itu bi Siti menyuruh seseorang untuk memindahkan nona mudanya itu kekamar.

Setelah sampai di kamar Keyla bi Siti menemani Keyla sampai Keyla sadar sambil mengobati luka Keyla.

****

Kasihan juga ya jadi keyla?

Sampai sini dulu ya

Jangan lupa vote



TRANSMIGRASI 3 SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang