<10>

5.6K 364 10
                                    

~selamat membaca~
*

.
.
.
.
.
Kini kevin berjalan dengan santai di lorong-lorong yang cukup kurang pencahayaan itu.

Ia berpikir untuk mengecek ruangan satu persatu.siapa tau ia akan mendapatkan hal yang menarik.

Hingga saat di tikungan lorong, kevin tak sengaja menabrak seseorang.

Ia mundur dan mendongak,melihat siapa yang menabraknya.seorang wanita yang cantik dengan rambut panjang berwarna coklat.

"Hei bocah,kalo jalan pakek mata"
Ucap marah wanita itu

"Lah...jalan ya pakek kaki lah,cantik-cantik tapi goblok"
Ucap santai kevin dengan nada heran

Wanita itu melotot marah.

"Kamu?!-"

Wanita itu tak bisa berkata-kata dan hanya melotot marah pada kevin.

Kevin yang di tatap tajam hanya memutar mata malas.

Ia tak ingin perdebatan bodoh ini berlanjut dan berjalan melewati wanita itu tanpa sepatah kata lagi.

"Tunggu!!"
-teriak marah wanita itu

Kevin berhenti dan berbalik, menatap wanita itu datar.

"Kenapa bocah sepertimu ada di sini? "
-Tanya sinis wanita itu

"Kamu nanyeak? "
-ucap kevin dengan nada dibuat-buat menyebalkan

Wanita itu terlihat sangat geram dan marah.

Wanita itu tak sengaja melihat para bawahan arkansa yang lewat.

"Hei!, kalian!.. Kesini dan tangkap bocah itu!! "
Ucap wanita itu pada mereka yang lewat tadinya

Dan segera,mereka berlari untuk menangkap kevin.

"Cih"
-ucap kevin jengkel

Kevin mengeluarkan pisau lipat yang selalu ia bawa.saat para bawahan itu hampir menangkap kevin,sesegera kevin melakukan aksinya.

(Nolen)
.
Nolen kini berada di ruang kerjanya ditemani oleh johan untuk membantu sang tuan muda menyelesaikan dokumen yang lain.

Nolen merasa tak tenang dengan adiknya yang berkeliaran di markas arkansa sendiri.

Johan yang melihat tuan mudanya merasa gelisah dan tau apa penyebabnya berkata:

"Soal tuan muda kevin? "
-tanya johan

nolen hanya mengangguk ringan,detik berikutnya ia berdiri untuk pergi mencari adiknya.

Johan yang melihat itu  peka terhadap situasi nolen.Dan ia juga menunda pekerjaan untuk mengikuti sang tuan muda.

(Kevin)
.

Sratt..

Bughh..

Dugh..

Teriakan kesakitan  orang-orang itu seperti melodi di telinga kevin.

Kevin tanpa belas kasih menyayat mereka dengan brutal.

Ini adalah rutinitas harian nya di kehidupan sebelumnya.

Kevin menjadi rindu akan momen yang ia kenang di hidup sebelunya.
...

Semua bawahan arkansa sudah jatuh ke tanah dengan luka sayat yang cukup mengerikan.

Transmigrasi Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang