<17>

4.5K 224 5
                                    

~selamat membaca~
*

.


.
.
.
.
2 hari berlalu.Kini dimana kevin keluar dari rumah sakit yang selalu membuatnya muak.Sebenarnya ia harus tetap di rumah sakit selama seminggu untuk kesembuhan total.

Akan tetapi egonya terlalu besar untuk dihadang oleh sang teman yang terus-menerus dimintai izin untuk keluar lebih awal.

Bagaimana ivo mengizinkannya?. Tentu saja ia dihasut oleh sang MC kita yang mulutnya lemes banget buat bohongin orang.

'Rebahan di apartement lebih efektif daripada disini bau obat' batinnya.Ia berkata atas pemikirannya sendiri.

[Sebelumnya]

"Tidak!,.. Lo tetap disini sampe sembuh total!"
-Tegas ivo

"Apa kau ingin aku terbunuh dengan bau obat-obatan disini?"
-tanya kevin dengan suara datarnya

"Tetap saja!... Lo belum sembuh total vin!.gue ga mau temen deket gue,..lo!
,kenapa-napa setelah keluar dari rumah sakit ini!!"
-tolak ivo dengan berbagai alasan positif

"Gue baik-baik aja. Lagipula gue dah rasa baikan"
-jelas kevin tak mau kalah

"Gak gak gak!,..heh..liat tuh kaki lo, sembuh kah?!"
-ucap ivo sembari memukul kaki kevin yang terluka

"Aakhh!... Ivo!!"
-pekik kevin ketika kakinya yang terluka mendapatkan pukulan telak yang membuatnya ngilu

Ivo hanya menatapnya dengan penuh kemenangan.akan tetapi kevin terlalu keras kepala untuk dihadapi.Hingga mereka kembali adu bacot yang dimana memiliki alasan yang bertolak belakang.

[Beberapa menit kemudian]

"Baiklah... Baiklah!!"
-teriak ivo menyerah frustasi

Kevin hanya menampakkan seringai kemenangannya sembari menatap temannya yang kini terlihat acak-acakan karna kalah adu bacot.

"Tetapi.. "
-ucap ivo menggantung kalimatnya di tengah-tengah kesenangan kevin.kevin pun menatapnya diam

"Lo ga boleh keluar apartement sampai lo bener-bener sembuh. Gue bakal pantau lo vin"
-ucap ivo dengan tatapan tajamnya

Kevin hanya memutar mata malas.dirinya hanya mengangguk malas.Apa kalian percaya bahwa kevin menepati janjinya?.
Oh~... Tentu saja tydack(^_^)/~~

.
Ivo selesai mengatur prosedur kepulanagan kevin ke tempat resepsionis. Ia kembali ke tempat kevin berada.

Ivo membuka pintu tanpa suara. Dan saat ia melangkah maju, ia terkejut.

Terlihat seseorang yang ia kenali sebelumnya yang kini duduk di kursi samping brankar.Terlihat kevin sedang mengobrol serius dengan pemuda tersebut dengan ia bersandar di kepala brankar dengan nyaman.

Ivo kembali memasuki ruangan tersebut dan menutup pintu dibelakangnya dengan pelan.

Akan tetapi dentuman pintu sersebut saat ditutup cukup terdengar bagi duo makhluk yang tadinya mengobrol serius kini menoleh menatap ivo yang baru tiba.

"Hah,..ketahuan deh"
-batin ivo

Ivo berjalan kearah mereka dan menatap pemuda itu dengan senyuman sebagai ucapan salam. Pemuda itupun juga melempar senyuman pada ivo.

"Aku belum memberitahu namanya.baiklah ivo, dia zian."
-ucap kevin memperkenalkan zian

Ivo hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

Transmigrasi Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang