<34>

916 73 21
                                    

~selamat membaca~
*

.
.
.
Di malam ini begitu mendebarkan dengan adanya dua mafia yang bekerja sama untuk menyelamatkan seseorang.

Satriya mengerahkan sebagian anggota inti,sedangkan nolen mengerahkan anggotanya yang ia latih secara diam-diam tanpa sepengetahuan dari keluarganya.

Nolen memiliki beberapa bawahan yang ia kendalikan sendiri.Jika ia membawa anggota dari sang ayah,itu cukup membuatnya ragu.Walaupun mereka akan menutup mulut,tetap saja ia tidak akan tenang.

Suara teriakan dan ledakan saling bersahut-sahutan.Dari luar gedung hingga ke seluk beluk  bangunan tersebut,tidak ada yang tidak bertarung.

Satriya dan nolen dengan trampil menembaki mereka seperti mainan.Tidak seperti kevin yang dengan gila mencabik-cabik mereka dengan brutal.Tak heran dengan itu,ivo pun sudah terbiasa walaupun masih sedikit syok.

Sedang asik-asiknya membedah untuk bermain organ dalam,kevin diangkat seperti karung beras oleh satriya.

"LO APA-APAAN HAH?!"
-pekik kevin marah

"Iya-iya,ayo kita pulang"
-sabar satriya sebelum berlari keluar dengan diikuti nolen dan ivo

Mereka melewati segala pertarungan yang menghalanginya.Nolen yang paling depan untuk membuka jalan,dan satriya tepat di belakangnya,diikuti oleh ivo di sampingnya.

"Gue bisa jalan sendiri! Lepasin gue!!"
-berontaknya dalam gendongan satriya,ia cukup malu untuk digendong seperti itu

"No no,I can carry you quickly"

"I can do it too!!"

"your legs are short"

Kevin terdiam sejenak sebelum manatap tajam.

"BAJINGAAN!!!"
-marahnya sembari memukul punggung satriya dengan membabi buta

"Oww...itu sakit,hei lihat adikmu sangat brutal"
-ucapnya kepada nolen sebelum tertawa

Melihat keakraban keduanya,nolen merasa sedikit kesal.

"that should be my position"

Mereka berhasil keluar dari gedung tersebut.Ternyata semua anak buah kedua mafia itu sudah keluar dari gedung tersebut.Dan saat itu juga satriya melirik kearah salah satu bawahannya yang ada diluar lalu mengangguk.

Pria yang dikode pun menanggapi dan dengan cepat memencet tombol yang ada di tangannya.

Suara detikan berbunyi hingga terdengar cepat dan sampai pada akhirnya  hitungan ke tiga,bangunan tersebut meledak dengan mengerikan.

Suara ledakan tersebut tak main-main,sampai-sampai serpihan bangunan itu terpental dan menghantam sekeliling.Hanya tersisa reruntuhan dan kobaran api yang menyala.

Sebelumnya,semua bahawan sudah keluar sedari tadi saat mendengar aba-aba dari bos masing-masing.Hanya para musuhlah yang masih didalam,tertimpa hingga terbakar disana.

Semua orang melihat hal tersebut dengan perasaan lega.Akhir dari pertempuran malam itupun selesai.

Kevin juga melihat fenomena tersebut,sebuah masa lalu Berkelebat di pikirannya.Ia pun menekan pangkal hidungnya dengan berdecak kesal.

Nolen melirik sang adik sebelum mendekat.tangannya terangkat untuk mengusap surai sang adik.

Merasakan sebuah usapan yang lembut dari kepalanya,Kevin pun mendongak...melihat kakaknya yang jarang sekali muncul di hadapannya itu,kini ikut serta dalam menyelamatkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang