BAB 7 : PENYELIDIKAN CLEVELAND | 2

85 12 11
                                    

"Temukan kunci kotak yang kamu berikan dan aku akan bertemu denganmu secepatnya" ucap Ms.Natta dalam
pesannya

~~~

Saat menerima pesan yang diberikan oleh kekasihnya yang telah hilang kabar selama beberapa minggu. Mr.Genard dibuat bingung dengan apa yang terjadi.

"Mungkin ini memang kecerobohanku. Aku lupa memberikan kuncinya" ucap Mr.Genard dalam hati

"Tapi apakah sejak aku beli kotak itu, kunci yang hilang di berikan juga padaku? aku tidak yakin dengan hal ini"

Mr.Genard kemudian mencari di jas yang ia kenakan di hari ia membeli kotak itu. Hal itu karena kebiasaan dari Mr.Genard yang suka menyimpan kunci rumah di saku jasnya. Saat ia mencari kunci kotak itu, ia sama sekali tidak menemukan kunci baru dalam sakunya.

Mr.Genard saat itu terlihat sangat khawatir sambil mencari kunci yang ia cari. Ia berfikir tidak akan pernah bisa bertemu dengan kekasihnya lagi, Ms.Natta.

Namun ide kurang baik muncul saat itu juga, ia merencanakan akan memberikan Ms.Natta surat kabar bahwa kunci yang dicari telah ditemukan, padahal sama sekali tidak. Dengan memberi kata kata manis di dalamnya untuk menutupi kebohongan nya.

Mr.Genard mengatakan dalam surat bahwa kunci yang hilang telah ditemukan. Dan ia menyimpannya dalam kotak di taman Viety yang ia simpan di dekat bunga dandelions. Padahal dalam kotak itu hanya sebuah surat, kunci yang di cari tidak pernah ada di dalamnya. Hal itu Mr.Genard lakukan supaya Ms.Natta bisa bertemu lagi dengannya.

Namun sejak saat itu Mr.Genard tidak pernah lagi menerima balasan dari Ms.Natta, yang ia tahu hanya kabar buruk darinya. Yaitu kasus kematian dari anak dan penculikan Ms.Natta.

~~~

*Kembali ke penyelidikan

"Menurutmu tadi, kotak yang kau berikan di taman Viety tidak ada kunci didalamnya?" tanya Johan sembari mencatat di buku kecil miliknya

"Yaa. Aku tidak memberikan dia kunci, hanya sebuah surat didalamnya. Memangnya apa yang terjadi? kau terlihat bingung sekali"

"Sebenarnya kami telah membaca kedua surat yang kau kirimkan ke Ms.Natta, surat pertama kami terima di kamarnya. Surat kedua di kotak box berpita kuning taman Viety. Namun di kotak itu kami menemukan kunci yang tadi katanya kau tidak masukan" ucap Fatar serius

"Serius kau menemukannya dalam kotak?! sudah sangat jelas aku tidak menemukan kunci itu! bahkan bentuk kuncinya pun aku tidak tahu"

"Kau yakin dengan itu? Aku jadi ingin bertanya. Menurutmu apakah Ms.Natta mempunyai musuh di sekitarnya?" tanya Fatar

"Saya rasa tidak. Dia sangat baik sekali ke semua orang, bahkan saat kami bertemu pun dia memberikan aku senyuman manisnya"

"Apakah kau pernah terlibat masalah besar di dalam hubunganmu itu?"

"Tidak pernah. Saya sangat menyayangi dia lebih dari apapun. Namun, dia tiba tiba saja meninggalkan ku begitu saja di hari terakhir taman Viety:("

Johan saat itu menyadari bahwa dirinya akan pergi ke Jembatan 09T. Tapi melihat situasi Fatar dan Mr.Genard sedang serius berbincang, ia langsung saja membisiki di telinga Fatar sembari mengatakan

"Sekarang aku akan pergi dulu ke Jembatan 09T. Kau selidiki dulu Mr.Genard, sampai mendapat informasi yang pas, kau nanti nyusul saja"

"Oke han. Nanti saya pergi kesana juga"

~~~

Johan pun keluar dari rumah sakit. Membuka peta besar yang telah ia lipat kecil sehingga masyarakat tidak akan menarik perhatian ke arah dirinya. Di peta itu menunjukan jembatan 09T yang ada di arah sebelah kanan rumah sakit. Walaupun sedikit bersalju, namun ia yakin semua usahanya tidak akan pernah sia sia.

"Aku sangat yakin, pelaku pasti berhubungan dengan kotak yang ada di rumah Ms.Natta. Namun mengapa kotak itu tidak diambil? hanya Ms.Natta saja yang diculik?" ucap Johan dalam hati.

Sekitar 5 menit dari rumah sakit, jalanan mulai cukup sepi. ia melihat dari kejauhan jembatan 09T yang ditunjukkan oleh peta yang disebut "World Vietta". Jembatan bewarna coklat tua kayu, terlihat sangat antik dan kokoh walau terlihat tua. Dibawah jembatan terdapat sungai sungai pada umumnya dengan sedikit celah jalan yang bisa dilewati. Namun bedanya jembatan itu sepi dari pengunjung.

Johan langsung dengan cepat menghampiri jembatan itu sebelum hujan salju kembali turun. Sesampai disana, ia tidak melihat ada sesuatu yang aneh dari jembatan yang ditunjukkan oleh peta. Johan mencari sesuatu dengan teliti dari sebrang arah ia datang ke sebrang jalan yang belum ia lewati dengan jembatan itu. Mungkin jika orang lain melihat, ia akan dianggap aneh, bagaimana tidak di tengah jembatan sepi di musim dingin, ia berkeliaran sendiri, seperti orang yang sedang mencari ilham.

Namun berkat usahanya dengan teliti, ia melihat sesuatu yang menarik di bawah jembatan itu.

"Aku rasa sepertinya itu sebuah pintu asli yang tersembunyi" ucap Johan dalam hati sembari ia berjalan ke arah pintu itu.

Awalnya Johan menganggap pintu coklat dibawah jembatan itu sebuah lukisan, karena di seluruh tembok bawah jembatan banyak sekali lukisan-lukisan yang terukir bewarna warni.

Sesampainya disana, ia melihat sekeliling terlebih dahulu sebelum ia memasuki pintu yang menarik perhatiannya. Menurutnya, bisa saja ada sesuatu yang berbahaya di sekitar jembatan yang sepi ini. Setelah mengamati sekitarnya dan di rasa cukup aman. Johan segera membuka pintu itu.

"Klekk...." suara pintu terbuka.

"Semudah ini? mencurigakan" ucap Johan dalam hati

Memasuki ruangan itu, Johan melihat pemandangan yang sangat menarik. Hanya ada sekotak ruangan sederhana berlapis kayu coklat. Sebelah kanan dari pintu masuk banyak sekali foto foto tua yang di panjang di dinding. Di foto itu terlihat sebuah kota, yang sepertinya kota Vietta di zaman dahulu. Kemudian di sebelah kiri tembok, terdapat berbagai macam angka seperti angka tahun yang di garisi oleh benang hitam di setiap angka. Lalu dinding yang di depan arah pintu masuk, terlihat tulisan besar bertuliskan "Vietta World". Dibawahnya tersimpan meja tua yang cukup besar, dengan berbagai laci sebagai fiturnya.

"Tempat apa ini? mengapa peta itu mengarahkan ku kesini? apa hubungannya dengan Ms.Natta?" ucap Johan keheranan.

Tak lama dari itu, pintu yang tadinya terbuka ia belakangi, tiba tiba tertutup oleh hempasan angin.

"BRUKKKK..." suara pintu tertutup.

Johan reflek pergi ke arah pintu untuk membukanya. Pintu coklat yang tadi ia masuki dengan mudah, kini sangat sulit untuk dibuka, Johan merasa ada seseorang yang tiba tiba mengunci di arah luar karena terdengar suara ceklekan pintu terkunci.

"Sial! Hei Kau yang ada di luar sana! Buka cepat!! Mengapa kau menguncinya?!" teriak Johan sembari memukul pintu dalam ruangan itu.

Johan langsung membuka pintu itu dengan sekuat tenaga melalui gagang pintu. Ketika ia menariknya kebawah, pintu itu langsung dengan mudah terbuka.

"Klek..." suara pintu yang kuncinya terbuka

Johan langsung membuka pintu coklat itu perlahan lahan.

"SUSHHHHH" hembusan angin mengenai wajah Johan membuat ia menutupi matanya.

Kacamata hitam transparan yang ia kenakan, terkena hembusan angin. Johan membuka matanya. Ketika itu, ia melihat pemandangan tak masuk akal yang membuat dirinya tak percaya dengan apa yang terjadi.

~~~

The Murder Of Vietta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang