Crazy Form 5 | Halazia City 2

14 3 2
                                    

Hari ketujuh.

Sekarang para anak-anak sedang dibariskan dipinggir arena pertarungan, diseberang mereka ada Jeo dan Razeta yang berdiri bersebelahan sambil menatap mereka.

Pada hari ketujuh latihan atau hari terakhir latihan, mereka akan diadukan dengan Jeo dan Razeta di arena khusus, bukan tempat mereka latihan biasa.

"Aku akan membagi kalian menjadi 2 kelompok dengan anggota 5 orang seperti biasa, karena ada 2 arena dan untuk menghemat waktu, jadi kalian akan latihan secara bersamaan, kelompok pertama akan melawan Jeo, kelompok kedua melawan Razeta. Masing-masing latihan secara bergantian, dan kalau kalian berhasil menumbangkan mereka berdua, kalian akan dinyatakan menang. Tapi dengan dua aturan, dilarang melewati garis pinggir arena dan akan menggunakan waktu sekitar 15 menit, saat waktu habis tapi kalian belum mengalahkan mereka, kalian dinyatakan kalah. Sekarang aku akan memberikan kelompok kalian, tapi diudi. Silakan ambil kertasnya dari dalam kotak," jelas Xavier sambil menadahkan kotak berisikan kertas undian.

Mereka mengambil kertas undian secara bergantian, mereka akhirnya sudah memiliki kelompok.

Kelompok pertama : Michael, Jarl, Hunter, Stuard dan Basil.

Kelompok kedua : Eungene, Kyne, Lord, Rico dan Earl.

"Kelompok pertama akan diawasi oleh Mr.Fangs, kalian boleh mengikutinya untuk pergi ke arena satu. Untuk kelompok kedua akan diawasi oleh saya sendiri di arena dua, ayo." Mereka pun berpencar.

Di arena satu.

Dimulai dengan Hunter yang melawan Papanya, rencananya akan ada kakaknya menonton. Tapi, karena Kyne ada dikelompok kedua, Yumna malah berbelok ke arena dua bukan arena satu, sementara Vityya perginya ke arena satu, karena abangnya ada disana.

"Waktu mu tinggal 3 menit lagi, Hunter. Kalau waktunya habis tapi kamu masih belum bisa mengalahkan Jeo, kamu dinyatakan kalah," ujar Fangs, terlihat Hunter yang mulai kewalahan melawan Papanya.

"Semangat Hunter!!!" teriak Vityya menyemangati, melihat adiknya menyemangati Hunter dengan menggebu-gebu. Membuat Stuard selaku sang abang bingung.

"Tumben nyemangatin Hunter, biasanya tidak?" tanya Stuard heran, karena biasanya Vityya tidak pernah menyemangati Hunter, baru sekarang.

"E-eee tidak ada, kan sebagai teman harus menyemangati. Tenang aja, nanti aku juga akan menyemangati abang kok!"

"Ya, biasanya juga begitu. Aku hanya heran, kenapa sekarang kau menyemangati Hunter. Aku tidak masalah kalau kau tidak menyemangati ku. Aku hanya bertanya kenapa kau sangat semangat sekali menyemangati Hunter sekarang," balas Stuard sambil berjalan ketengah arena karena Hunter sudah selesai, yang ternyata dia kalah.

Di arena dua.

Sekarang sudah giliran Lord, tadi adalah giliran Rico yang pertama. Tapi Rico kalah, jadi sekarang giliran Lord.

"Waktumu tinggal 5 menit, tapi kamu masih belum mengalahkannya." Xavier menyebutkan waktu Lord yang tersisa. Tapi Lord masih belum mengalahkan Razeta.

"Semangat Lord! Kamu pasti bisa!" Teriak Eungene dan Rico menyoraki Lord sambil berjoget-joget ria.

Kyne, Earl dan Yumna tertawa melihat kelakuan Eungene dan Rico.

Xavier bahkan berdehem menahan tawa nya, bahkan Lord dan Razeta hampir kehilangan fokus mereka terhadap latihan karena hal itu, untung bisa di handle.

Latihan berakhir pada pukul 4 sore, lama juga. Itu dikarenakan anak-anak tiba-tiba saja ingin bertanding sama-sama mereka saja, menjadi 2 kelompok sesuai dengan kelompok yang Xavier berikan, dan rupanya mereka kebablasan sampai pukul 4 karena keasikan, apalagi saat Jarl yang mengeluh karena dia terus-terusan dapat kelompok satu, dari hari ketiga latihan sampai hari terakhir, selalu kelompok satu.

"Sudahlah Jarl, itu berarti kau sangat bagus saat latihan. Itulah kenapa kau selalu di kelompok satu," ujar Basil saat Jarl terus-terusan mengeluh.

"Huh!" Jarl langsung pergi balik ke rumah Kyne dengan sebal.

"Lah? Kok malah kesal sih?" tanya Rico bingung terhadap kakaknya.

"Mungkin itu karena kata Letnan Xavier, kelompok kita bakalan diacak dari hari kehari. Tapi, Jarl kan tetap berada di kelompok satu dari hari ketiga sampai hari ini," jelas Kyne yang masuk akal juga.

"Iya juga, sudahlah. Ayo pulang, badan ku lengket semua," balas Michael sambil berjalan menyeret Eungene.

"Woy Chael! Hati-hati aja kalo jalan, kalau aku jatuh bagaimana?!" kesal Eungene pada Michael yang masih setia menarik Eungene tanpa dosa.

"Nanti ku bantu berdiri kalo jatuh, atau aku gendong sekalian. Ayo aja kita," balas Michael.

"MICHAEL!!!" teriak Eungene.

o(iДi)o

Day-H

Hari keberangkatan Kyne dan teman-temannya untuk mencari sang Titan.

Karena mungkin perjalanan mereka yang jauh dan mungkin saja bisa sampai berhari-hari lamanya. Para ibu-ibu mutusin untuk masakin anak-anak laki-laki mereka makanan, sekalian bekalnya juga untuk dimakan selama perjalanan.

Tapi, karena mereka tidak mau desak-desakan didapur, walaupun dapurnya besar dan luas. Tapi tetap aja bakalan desak-desakan, mereka akhirnya mutusin buat masak dihalaman belakang rumah keluarga Nyxe.

Sementara para ibu-ibu ft. Yumna dan Vityya masak dihalaman belakang, para bapak-bapak bantu anak-anak mereka beres-beres barang bawaan yang mau dibawa. Karena mereka sebenarnya udah pada berangkut ke rumah Nyxe tapi malah di berantakin lagi, jadi mereka beresin lagi.

Tapi, disaat sedang beres-beres itulah. Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan dari halaman belakang rumah membuat mereka terkejut bukan main karena suaranya yang besar.

"Apa itu?!" tanya Hunter sambil berdiri.

"Ayah, cek ayo ke halaman belakang!" ujar Kyne pada ayahnya.

"Ayo!"

Mereka pun dengan serentak pergi ke halaman belakang dan mendapati pemandangan yang dimana alat-alat masak dan makanannya yang sudah siap malah berantakan semua ditanah, tapi anehnya tidak ada satupun orang disana.

"Dimana mereka?!" tanya Jiro sambil melihat-lihat sekitar.

"Bunda!" ujar Kyne yang mengkhawatirkan bundanya.

"Kakak!" mendengar ucapan Hunter, mereka semakin panik karena disana Yumna dan Vityya juga ikutan menghilang.

"Gimana ini?!" tanya Earl.

"Semuanya!" panggil Eungene yang berlari menghampiri mereka.

"Gene? Kenapa?! Ada apa?!" tanya Michael.

"Dinding gerbang! Hancur!" Mendengar laporan Eungene, mereka langsung pergi mengecek tempat yang dikatakan Eungene dan benar, dinding gerbang hancur.

Sam mengecek tanah dan gerbangnya, "sepertinya, mereka diculik. Tapi tidak tau entah diculik siapa, kita harus bergegas mengirim anak-anak pergi. Siapa tau kejadian ini ada sangkut pautnya dengan Titan itu," ujar Sam, mereka mengangguk.

"Ayo, bergerak sekarang!" perintah Xavier.

Mereka ber sepuluh langsung bergegas pergi keluar dari sana dengan barang bawaan mereka.

"Ayah, aku pergi dulu. Ayah jaga diri dirumah, makan yang teratur, tidur juga teratur. Ayah harus berada dirumah saat aku kembali nanti dengan membawa Bunda, oke? Aku pamit pergi, bye ayah!" pamit Kyne sambil melambaikan tangannya dan berlari mengejar teman-temannya yang sudah pergi duluan, sekaligus memberi petuah pada ayahnya.

"Oke, bye..." Balas Nyxe sambil membalas lambaian sang anak.

"Semoga mereka baik-baik saja."

"Ya, semoga."

Setelahnya, mereka berdelapan masuk kedalam rumah dengan perasaan hati yang tidak tenang, semoga mereka para anak-anak dan istri yang sedang diculik baik-baik saja.

Sementara para anak-anak, mereka terus berlari menuju gerbang perbatasan kota Halazia dengan dunia luar dan terus melanjutkan perjalanan mereka mencari Titan dan menyelamatkan ibu dan saudari mereka.

Crazy Form | Halazia City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang