Bugh!
Duar!
Suara pukulan dan ledakan terdengar di telinga mereka semua.
Terlihat, bahwa para Monster batu itu berlari menjauh dari Stuard dan mengejar seseorang yang menyerang salah satu dari mereka.
"Rico?" gumam yang lain, saat melihat Rico berlari ke arah lumpur untuk menjatuhkan mereka semua ke dalam lumpur tersebut.
Karena mengambil jalan yang memutar, agar para Monster batu masuk kedalam lumpur tanpa ada yang tersisa.
Jadi, cukup lama mereka menggiring para Monster batu untuk menuju lumpur. Setelahnya, 30 menit berlari, sudah saatnya memasukkan para Monster batu ketempat yang sudah mereka rencanakan.
Rico berdiri di sisi seberang lumpur yang sangat besar, bersiap menunggu semua Monster batu masuk ke dalam lumpur itu. Mereka terjatuh ke dalam lumpur saat ingin menangkap Rico yang ada diseberang mereka, tapi gagal.
Ratusan Monster batu akhirnya masuk kedalam lumpur, melihat itu. Eungene langsung memerintahkan Rico untuk menutup lumpurnya segera.
"Sekarang Rico!!!" teriak Eungene dan Rico pun menutup matanya. Keluarlah sebuah kayu yang menutupi seluruh akses lumpur tersebut dan Jarl pun mendekat, untuk membakar kayu itu beserta yang ada di dalamnya.
Kayu pun terbakar, mereka menyaksikan api itu menjalar dengan cepat keseluruhan dan tidak membakar hutan, jadi aman.
Melihat semuanya selesai, Rico langsung berlari menuju Stuard yang pingsan.
"Stuard!" Rico langsung menggendong Stuard dipunggung nya dengan bantuan Basil yang dari tadi sudah berada di dekat Stuard terkulai lemas.
Eungene melihat Stuard yang pingsan di gendongan Rico, segera menuntun Rico untuk membaringkan Stuard disebelah Michael.
"Hari ini, ada tiga korban yang terluka. Lebih banyak dari biasanya," ujar Basil.
Jarl menghela napas, "semoga saja, mereka bertiga baik-baik saja," ucap Jarl dan diangguki yang lain.
Eungene melihat kearah jalan Lord dan Hunter pergi, "aku juga berharap, mereka berdua yang mengambil obat juga kembali dengan keadaan yang baik-baik saja."
Ditempat Lord dan Hunter, mereka sekarang sedang berusaha mengambil salah satu bunga Spora yang tumbuh di langit-langit kuil. Mereka sudah mendapatkannya satu, tersisa satu bunga lagi.
"Se-dikit lagi, Hun-ter," ucap Lord terputus-putus karena dia sedang berusaha mengambil bunganya.
Mereka mengambilnya dengan cara bertumpu pada tubuh Hunter sebagai penyangga dibawah dan Lord yang mengambilnya diatas.
"Lord, coba berdiri saja!" perintah Hunter, membuat Lord terkejut.
"Apa?! Yang benar saja?!. Nanti aku terjatuh bagaimana?!" kata Lord dan dengan ringannya, iya memukul kepala Hunter sampai-sampai menghasilkan suara pukulan yang terdengar sangat renyah.
"Jangan pukul-pukul!!. Coba saja, nanti kalau kau jatuh, ku usahakan untuk ikut terjatuh, agar kau tidak kesakitan sendirian. Cepat berdiri!" balas Hunter. Ia sudah lelah, dari tadi menjadi tumpuan, sudah cukup lama mereka diposisi itu.
"Memangnya bisa begitu?!, kalau aku terjatuh, awas saja kau nanti!" Dengan terpaksa, Lord akhirnya berdiri dan sedikit was-was, takut terjatuh.
Glup!
Lord menelan ludah dengan sedikit kesusahan, melihat kalau posisinya sekarang sangat tinggi. Ditambah lagi dengan Hunter yang berdiri di atas sebuah meja yang mereka ambil dari luar kuil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Form | Halazia City 2
FantasiaKelanjutan kisah dari Nyxe dan teman-temannya yang sekarang sudah membuat kehidupan baru dan sudah memiliki keluarga sendiri. Mereka sekarang tinggal di Halazia City bersama keluarga kecil mereka. Cerita ini bermula dari Matt dan Jeo yang membuat b...