Diperjalanan mencari Titan ke arah jalan Selatan yang sekarang tidak tau tujuannya kemana. Mr.Sam dan Doc.Jiro tidak berhasil menemukan tempat inti dari Titan tersebut.
Akhirnya mereka memilih untuk mengikuti jalannya saja yang sekarang menuju semakin dalam kedalam hutan, mengerikan. Mereka takut sebenarnya, tapi harus bagaimana lagi? Tidak punya pilihan lain selain terus saja jalan.
Stuard melihat kearah pohon-pohon disebelah mereka, sambil merangkul Hunter disebelahnya yang masih gelisah akan hilangnya kakaknya itu.
"Kak Hunter, sudahlah jangan sedih. Kak Yumna pasti baik-baik saja, kita harus fokus mencari Titan dan mereka juga sekarang, jangan terlalu memikirkan satu objek saja," ujar Kyne yang berusaha menenangkan Hunter. Hunter tersenyum membalas ucapan Kyne sambil mengangguk dan merangkul Kyne yang berada disebelah kanannya.
Sementara dibelakang hanya melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka, karena bosan. Akhirnya Michael memutuskan untuk memainkan Harpa nya dalam mode biasa dan ukuran kecil.
Alunan lembut dari Harpa tersebut cukup menenangkan mereka dan membuang pikiran buruk mereka tentang hutan yang sedang dilewati.
"Kak Mich, kita colab aja! Aku bawa gitar electric ku! Kita bisa bermainnya bersama-sama!" ucap Kyne dengan semangat dan pastinya Michael menyetujuinya, karena mereka berdua masuk ekskul music jadi pastinya tidak perlu diragukan lagi skil bermain musik mereka.
Kyne mengeluarkan tongkat pendek dan sedikit lebar berwarna merah, tiba-tiba saja berubah menjadi gitar electric, Kyne memulai dengan menekan tuts dan Michael mulai memetik Harpa nya, ketika dirasa sudah pas, mereka melanjutkan memainkannya.
Perjalanan mereka disertai dengan alunan music, sangat menyenangkan. Tetapi, ketika mereka berjalan melewati hutan Rimba, ternyata ada sungai panjang, lebar dan dalam didepan mereka, mereka berada di atas tebing tinggi, rupanya air sungai sedang pasang sampai ke pinggir tebing.
"Air dari mana nih? Dalam amat?" tanya Stuard sambil mengecek sungainya.
Basil berlutut dipinggir tebing, karena airnya naik keatas, jadi mereka bisa menyentuh airnya.
"Air ini muncul dari sebuah bendungan dari arah kanan, karena arusnya yang deras menyebabkan hancurnya jembatan," jelas Basil saat selesai mengecek air.
"Jadi? Ada cara agar kita bisa lewat?" tanya Michael, mereka semua berpikir sambil melihat-lihat sekitar.
Air sungai itu bukan hanya dalam, tapi juga aliran airnya sangat deras, membuat mereka harus berpikir baik-baik sebelum melewatinya.
"Mmm... Ada yang bisa terbang?" tanya Kyne pada teman-teman nya yang mendadak hening.
Stuard angkat tangan, "tapi pakai sapu terbang ku, aku diberikan oleh Papa ku sapu terbang," ujar Stuard menjelaskan sambil menunjukkan sapu terbang sang Papa.
Karena dia tadinya duduk, jadi berniat mau berdiri untuk menghampiri Kyne yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk.
Sialnya, Stuard malah tersandung batu disebelahnya dan terpeleset jatuh ke sungai. Teman-teman nya yang melihat itu jelas sangat panik dan langsung mau membantunya, tapi terlambat, Stuard hanyut terbawa arus.
"STUARD!!!" teriak Hunter dan Eungene, Basil didekatnya waktu itu reflek mau nangkap untuk menahannya malah gagal.
"TOLONG!!!" teriak Stuard minta tolong dan masih berusaha untuk berenang ke pinggir sungai, karena arusnya membuat ia kesusahan berenang.
Teman-teman nya berlari mengikuti kemana arus itu membawa Stuard, tidak ada pilihan lain, Basil pun terjun kedalam air, membuat teman-teman nya tambah panik, tapi tidak jadi karena kata Michael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Form | Halazia City 2
FantasíaKelanjutan kisah dari Nyxe dan teman-temannya yang sekarang sudah membuat kehidupan baru dan sudah memiliki keluarga sendiri. Mereka sekarang tinggal di Halazia City bersama keluarga kecil mereka. Cerita ini bermula dari Matt dan Jeo yang membuat b...