Crazy Form 7 | Halazia City 2

19 3 14
                                    

Pagi-pagi sekali, Earl sudah bangun dari tidurnya. Ia sekarang sedang duduk termenung di tepi sungai sambil memeluk lututnya, entah apa yang sedang ia pikirkan.

Earl sudah bangun pukul 5 pagi tadi, sekarang pukul 7 lewat beberapa menit. Tak lama, Jarl bangun lebih dulu dari yang lain dan mendapati Earl yang termenung dipinggir sungai.

Jarl mengangkat sebelah alisnya bingung, kemudian duduk dan menghampiri Earl, Jarl duduk disebelah kiri Earl yang masih belum menyadari keberadaannya.

"Earl?" panggil Jarl dengan lembut, Earl terlihat terlonjak kaget, lalu dengan cepat menoleh kearah Jarl yang memanggilnya tadi.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau termenung?, ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Jarl beruntun, tapi dengan suara yang lembut.

Earl yang mendapati pertanyaan itu hanya tersenyum menanggapinya, lalu menyenderkan kepalanya pada pundak Jarl yang masih bingung terhadapnya.

"Kenapa tidak menjawab? Apa pertanyaan ku terlalu banyak?" tanya Jarl sekali lagi, tapi Earl masih belum menjawab pertanyaannya. Jarl hanya bisa menghela napas dan kemudian diam, membiarkan Earl tenang.

Secara satu-persatu, teman-teman mereka pun bangun. Dan terakhir bangun adalah Michael. Eungene juga ikutan belum bangun karena masih dipeluk erat oleh Michael dari tadi malam sampai sekarang.

"Uh, Michael!... Geser ih! Berat!" kesal Eungene berusaha menyingkirkan tubuh Michael yang memeluknya, pinggang Eungene dipeluk oleh kaki kiri Michael, Eungene malah dijadiin guling oleh Michael.

"Hoaaam... Tunggu bentar lagi..." Ucap Michael sambil menguap, Eungene pasrah. Sementara yang lain, melihat itu tertawa melihat komuk Eungene yang kesal.

"Tidak usah tertawa kalian, nanti ku colok mata kalian satu-persatu baru tau!" tegur Eungene yang kepalang kesal.

"Coba aja kalau berani," balas Basil dengan datar, Eungene hanya nyengir dan membuat gestur huruf V dari tangannya.

"Bercanda doang Kak, serius banget," ujar Eungene sambil masih menunjukkan deretan giginya yang rapi.

Basil pun langsung menunjukkan side eye nya pada Eungene, lalu mengalihkan pandangan nya ke seberang sungai.

"Hmmm... Bagaimana kita bisa lewat untuk kesana? Kita kan tidak semuanya bisa terbang dan tidak semuanya bisa berenang ke seberang dengan mudah," ucap Basil membuat mereka memikirkan cara menyebrang nya, tiba-tiba.

"Ha, gue tau!" teriak seseorang, Michael. Yang langsung duduk dan melepaskan pelukannya dari Eungene dengan sedikit kasar, membuat kepala Eungene terbentur tanah yang ada batu kecil-kecilnya sedikit.

"Sakit asx!" kesal Eungene sambil mengusap kepalanya yang nyut-nyutan.

Michael nyengir dan mengusap kepala Eungene, kemudian melanjutkan ucapannya sambil tetap mengelus kepala Eungene.

"Gitar electric Kyne kan punya kekuatan yang bisa menghentikan sesuatu yang bergerak, gimana kalau kita susun papan-papan yang sekiranya bagus untuk buat jembatan, terus pakai gitar electric untuk membuat papan nya melayang, gimana?" lanjut Michael memberi tau idenya yang cemerlang.

"Hm? Boleh dicoba. Tapi, siapa yang akan menyusun papan nya?" balas Rico, dan mereka pun dengan kompak menatap Basil, termasuk Eungene yang masih berbaring karena kepalanya masih nyut-nyutan dan Earl yang masih menyenderkan kepalanya pada pundak Jarl.

Basil yang merasa ditatap oleh 9 makhluk turunan anak Dewa pun menatap mereka dengan datar.

"Aku juga," gumam Basil sambil berdiri untuk mengumpulkan papan-papan yang masih bagus, kemudian menyusunnya.

Crazy Form | Halazia City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang