Brotherhood
Bian : Yang piket hari ini tolong bersihin rumah
Gezan : Sekarang giliran siapa emang?
Willco : Idk
Davian : Kemarin siapa?
Leon : Kemarin libur
Hayden : Kemarin satu lagi?
Liam : Gue
Bian : Siapa setelah Liam?
Liam : Shaka
Leon : @shaka keluar kamar! Jangan pura-pura tidur!
Bian : @shaka
Shaka : Duh, kepala gue pusing, cuti dulu.
Gezan : Yang pusing kan kepala, bukan pundak lutut kaki lutut kaki
Shaka : Diem lo!
Hayden : Gak ada cuti-cuti
Shaka : Sejam lagi, gue masih mager.
Liam : Mau kita seret rame-rame ke kamar lo?
Shaka : Ish iya iya, galak banget
Willco : Sekalian kamar gue
Shaka : Lo kira gue babu lo! Kamar urusan masing-masing!
Davian : Yang ngambil charger gue siapa? Semalam gue cas kenapa batrai gue cuman 5%?
Shaka : Charger lo ada di kamar gue, kayaknya jalan sendiri.
Davian : Balikin, gue perlu
Gezan : Besok-besok gue tidur harus kunci kamar deh, di rumah ini ada setannya
Shaka : Bacot tarzan
Shaka menyibak selimutnya dengan malas. Ia masih ingin melanjutkan tidur sampai siang, tetapi karena jadwal piketnya hari ini mengharuskannya untuk beranjak dari kasur kesayangannya. Dengan langkah berat, Shaka beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Kedelapan cowok itu memang mempunyai jadwal piket setiap harinya. Itu adalah ide Hayden yang disetujui mereka semua. Walaupun tanpa didikan orang tua kandung, mereka tetap bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bisa diandalkan. Mereka sudah terbiasa bekerja keras dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Selain itu, didikan Dirga juga membuat mereka lebih disiplin, bersikap dewasa, dan mampu berpikir sebelum bertindak.
Sementara di dapur, Liam tengah disibukkan dengan masakannya dibantu oleh Hayden. Liam membuat sarapan untuk mereka bersama. Menu yang Liam buat adalah Soto Padang. Bihun, pergedel dan irisan daging sapi sudah disajikan ke dalam delapan mangkuk oleh Hayden.
Sementara di mini bar, Leon hanya memperhatikan Liam dan Hayden sambil memainkan plastisin di tangannya. Ia juga membuat soto versi mainan. Namun, dengan pisau dapur yang sudah ia minta pada Hayden.
Meskipun cowok, pekerjaan Liam dan Hayden di dapur sangat rapi. Tidak ada yang berserakan, peralatan yang sudah selesai dipakai langsung dicuci dan ditaruh ke tempatnya.
Liam menuangkan kuah soto itu ke sendok makan untuk mencoba rasanya. Ia meniup kuah itu agar tidak terlalu panas.
"Gimana?" tanya Hayden.
Liam mengangguk. "Pas."
"Coba dong."
Liam kembali menuangkan sedikit kuah soto itu ke sondok makan tadi. Meminta Hayden meniupnya lalu menyuapi kuah soto itu pada Hayden. Hayden bergumam menikmati rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seraphic Home | XODIAC
Teen FictionTentang delapan anak laki-laki yang mempunyai luka dan trauma karena keluarga. Berusaha menerima takdir yang sama sekali tidak mereka inginkan. Di sebuah panti asuhan, mereka dipertemukan untuk saling menguatkan, bersama-sama menyembuhkan luka dan m...