5. Panti Asuhan

55 14 3
                                    

Brotherhood

Bian : Yang piket hari ini tolong bersihin rumah

Gezan : Sekarang giliran siapa emang?

Willco : Idk

Davian : Kemarin siapa?

Leon : Kemarin libur

Hayden : Kemarin satu lagi?

Liam : Gue

Bian : Siapa setelah Liam?

Liam : Shaka

Leon : @shaka keluar kamar! Jangan pura-pura tidur!

Bian : @shaka

Shaka : Duh, kepala gue pusing, cuti dulu.

Gezan : Yang pusing kan kepala, bukan pundak lutut kaki lutut kaki

Shaka : Diem lo!

Hayden : Gak ada cuti-cuti

Shaka : Sejam lagi, gue masih mager.

Liam : Mau kita seret rame-rame ke kamar lo?

Shaka : Ish iya iya, galak banget

Willco : Sekalian kamar gue

Shaka : Lo kira gue babu lo! Kamar urusan masing-masing!

Davian : Yang ngambil charger gue siapa? Semalam gue cas kenapa batrai gue cuman 5%?

Shaka : Charger lo ada di kamar gue, kayaknya jalan sendiri.

Davian : Balikin, gue perlu

Gezan : Besok-besok gue tidur harus kunci kamar deh, di rumah ini ada setannya

Shaka : Bacot tarzan

Shaka menyibak selimutnya dengan malas. Ia masih ingin melanjutkan tidur sampai siang, tetapi karena jadwal piketnya hari ini mengharuskannya untuk beranjak dari kasur kesayangannya. Dengan langkah berat, Shaka beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Kedelapan cowok itu memang mempunyai jadwal piket setiap harinya. Itu adalah ide Hayden yang disetujui mereka semua. Walaupun tanpa didikan orang tua kandung, mereka tetap bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri dan bisa diandalkan. Mereka sudah terbiasa bekerja keras dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan. Selain itu, didikan Dirga juga membuat mereka lebih disiplin, bersikap dewasa, dan mampu berpikir sebelum bertindak.

Sementara di dapur, Liam tengah disibukkan dengan masakannya dibantu oleh Hayden. Liam membuat sarapan untuk mereka bersama. Menu yang Liam buat adalah Soto Padang. Bihun, pergedel dan irisan daging sapi sudah disajikan ke dalam delapan mangkuk oleh Hayden.

Sementara di mini bar, Leon hanya memperhatikan Liam dan Hayden sambil memainkan plastisin di tangannya. Ia juga membuat soto versi mainan. Namun, dengan pisau dapur yang sudah ia minta pada Hayden.

Meskipun cowok, pekerjaan Liam dan Hayden di dapur sangat rapi. Tidak ada yang berserakan, peralatan yang sudah selesai dipakai langsung dicuci dan ditaruh ke tempatnya.

Liam menuangkan kuah soto itu ke sendok makan untuk mencoba rasanya. Ia meniup kuah itu agar tidak terlalu panas.

"Gimana?" tanya Hayden.

Liam mengangguk. "Pas."

"Coba dong."

Liam kembali menuangkan sedikit kuah soto itu ke sondok makan tadi. Meminta Hayden meniupnya lalu menyuapi kuah soto itu pada Hayden. Hayden bergumam menikmati rasanya.

Seraphic Home | XODIACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang