Makasih yang udah vote cerita aku. Vote dan komen yang kalian berikan sangat berarti dan bikin aku semangat untuk menamatkan cerita ini. Ikutin terus ya perjalanan Aluna.
Jangan lupa follow dan tambahkan cerita ini ke reading list kalian.
Semoga kalian sehat selalu. Terima kasih!Happy reading!!
Davian memperhatikan rumah mewah di depannya yang terlihat sepi. "Kayaknya mereka belum pulang."
"Lo sih Le," Gezan melirik Leon, "udah gue bilang malam aja."
"Lo balik aja, ntar malam kesini lagi," ucap Leon santai lalu berjalan lebih dulu meninggalkan mereka.
"Kalau Liam tetangga gue ya gak masalah."
"Liam ada tetangga cewek gak ya?" tanya Shaka tiba-tiba.
Mungkin jika ada cewek di sekitaran perumahan Liam, bisa membuat Shaka lebih semangat. Ia sudah terbiasa mengganggu Aluna, rasanya sepi jika tidak ada yang ia jahili. Membayangkannya membuat Shaka ingin menyerah saja.
"Ada, janda juga ada," jawab Gezan asal, membuat Hayden tertawa.
"Benerin dulu pertanyaan lo," celetuk Willco.
"Kan bener pertanyaan gue," ucap Shaka yang masih belum sadar.
"Harusnya lo nanya, Liam ada tetangga yang punya anak cewek gak ya, gitu!" Hayden membenarkan ucapan Shaka.
"Oh iya, gue gak fokus." Shaka menyengir menatap Hayden.
"Lo kurang kasih sayang kayaknya."
Perkataan Hayden disambut tawa oleh beberapa cowok itu.
"Njir, bener lagi. Lo juga ya?"
"Iya," jawab Hayden santai.
Shaka menepuk pundak Hayden lalu merangkul cowok itu. Mereka sudah biasa bercanda seperti tadi tanpa dimasukkan ke hati. Mereka tahu saat yang tepat untuk bercanda seperti itu. Tentu mereka juga melihat situasi dan lingkungan sekitar. Di depan Aluna mereka tidak akan berani seperti itu.
Beberapa dari mereka menggeleng-gelengkan kepala melihat interaksi Shaka dan Hayden.
Saat baru sampai di rumah Liam, tatapan Leon tertuju pada paper bag di atas meja. Karena penasaran, Leon langsung menghampiri meja itu.
Leon mengangkat paper bag, memperlihatkan pada keenam cowok itu. "Ini apaan ya?"
Mereka semua memperhatikan paper bag di tangan Leon dengan bingung.
"Coba intip dikit," suruh Gezan.
Leon menurut lalu mengintipnya di celah yang sedikit terbuka. "Makanan, ada note juga tapi gak bisa diliat soalnya kebalik."
Shaka menghampiri Leon lalu mengambil paper bag itu dan mengintipnya. "Curiga Liam punya pacar di belakang kita."
"Belum ada yang bisa luluhin si Liam," sahut Hayden.
Gezan mengangguk setuju. "Kita hampir dua puluh empat jam bareng gak pernah liat Liam deket sama cewek manapun kecuali Aluna."
"Pengagum rahasianya kali?" tebak Shaka.
"Kalau pengagum rahasia, kenapa cuman pas di rumah ini dia ngirim makanan?" tanya Leon yang diangguki mereka semua.
"Trus dia tau dari mana Liam pindah?" sahut Davian.
"Gak mungkin kan, tuh orang ngasih makanan buat Bi Mina?" ucap Shaka asal.
"Ngaco lo!" seru Hayden.
"Kita harus introgasi Liam habis ini," ucap Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seraphic Home | XODIAC
Teen FictionTentang delapan anak laki-laki yang mempunyai luka dan trauma karena keluarga. Berusaha menerima takdir yang sama sekali tidak mereka inginkan. Di sebuah panti asuhan, mereka dipertemukan untuk saling menguatkan, bersama-sama menyembuhkan luka dan m...