40 :: 제이크

891 59 3
                                    

40. If Home is a Person

[ sudut pandang orang pertama ]
happy reading!





"Yaaaang, ayo sini!"






Aku menatap Jake yang melambaikan tangannya di rooftop rumahnya, mengajakku untuk pergi ke sana menghampirinya. Perlahan senyumku mengembang melihatnya begitu bersemangat.

Kepulan asap kopi yang masih tersisa banyak di mejaku menguar ke udara. Aku menyimpan buku di sebelahnya.

"Ayaaaaang! Siniii!"

Ia masih berteriak sembari sesekali meloncat, aku lagi-lagi tersenyum. Jake memang tingkahnya seperti anak kecil.

Aku bangkit meninggalkan benda-bendaku di balkon, menutup pintunya dan bergegas pergi ke rumah Jake yang berada di sebelah rumahku.

Bundanya menyambutku riang, dia menggerutu, mengadu padaku kalau Jake berisik jika tak aku temui. Wanita itu menyuruhku untuk segera ke rooftop sembari menitipiku toples berisi kukis favoritku, katanya biar enak main sama Jake.

Rooftop yang biasanya lengang kini berisi kursi dan beberapa benda lain yang Jake tata sedemikian rupa. Kulukiskan senyuman kala netra kami saling menyapa.

Cowok itu mengatur ponselnya pada tripod, katanya Jake mau bikin konten timelaps kayak orang-orang, nanti mau di post di akun tiktoknya.

"Udah tenang aja yang, nanti aku tag."itu katanya kala aku menanyakan kembali apa tujuannya.

Aku duduk di salah satu kursi yang disiapkan Jake sembari menaruh toples kukis yang diberikan bundanya. Kulihat ada dua buah sketchbook dan alat tulis lain di meja.

Setelah menata kedua ponselnya dengan benar (Satu untuk timelaps dan satu untuk video biasa) Jake duduk di sebelahku dengan senyuman manisnya seperti biasa.

Ia menuangkan teh ke cangkir di depanku, "Kamu pasti bosen di rumah sendirian, makannya aku ajak kamu kesini. Tapi kalo gak sendirian juga aku tetep ngajak sih, hehehe."

Aku ikut tertawa kecil menanggapinya, Ia mengambil kedua sketchbook di meja, satunya ia serahkan padaku.

"Aku emang gak bisa gambar kayak kamu, tapi kali ini judul kegiatan kita gambar sambil ngedate."

Aku tak bisa menahan senyumanku. Jake dan seribu satu caranya membuatku bahagia. Meski dengan hal sederhana, ia tak pernah gagal untuk membuatku tersenyum.

Jake menyerahkan pensil kepadaku, "Aku mau, ayang gambar apapun yang pengen ayang gambar, oke? Tapi jangan diliatin dulu, nanti kalo selesai kita tunjukin bareng-bareng."

Aku melamun sebentar, Jake melambaikan tangannya di depan wajahku. "Ayang siap?"

Aku mengerjap lalu mengangguk, "Siap,"jawabku.

Jake tersenyum senang, "Oke, mulai dari sekarang!"

Aku dan Jake mulai menggambar. Aku gak tahu apa yang akan Jake gambar, tapi kalau aku, aku menggambar hal yang paling berharga dalam hidupku.

Sesekali aku memarahi Jake karena dia berusaha mengintip gambarku, dan reaksi dia hanya ketawa. Tak jarang Jake melayangkan beberapa jokes yang cukup membuatku tertawa terbahak-bahak. Jokesnya sih absurd tipikal jokes bapak-bapak WhatsApp, tapi gara-gara yang bicaranya Jake, kedengarannya jadi lucu.

Setelah 30 menit, aku meletakkan pensilku di meja tanda selesai. Jake mengangkat wajahnya menatapku terkejut. "Cepet amat yang,"katanya.

"Kamu belum selesai?"

𝖨𝖬𝖠𝖦𝖨𝖭𝖤 - 𝖿𝗍. 𝖪-𝗂𝖽𝗈𝗅𝗌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang