42. Position
⚠️ tw ⚠️
[ harsh word ]
( ini cuma fiksi so please be wise ya guys ^^
enjoy! )Incoming call from Jiwoo...
Kening Dohoon menggernyit heran, ini mungkin pertama kalinya Jiwoo menelpon dirinya apalagi malam-malam begini. Namun, tak banyak berpikir, Dohoon langsung mengangkatnya.
"Hoon, lo lagi sama (y/n)?"
Menghentikan sisiran pada rambutnya Dohoon menegakkan badan, "Nggak Ji, kenapa?"
"Jangan becanda!"
"Eh gue serius kok, emangnya kenapa?"
Ada gurat-gurat cemas tergambar di wajahnya. Agaknya Dohoon tahu arah pembicaraan ini kemana. Sial, rasa bersalah kembali menyelimutinya.
"Hoon serius! (y/n) belum pulang ke rumahnya! ARTnya nanyain ke gue terus, katanya mamanya nangis-nangis nyariin dia!"
"Ji, serius?"
"Si bodoh malah nanya lagi, lo pikir gue segabut apa nelpon lo malem-malem cuma buat ngeprank doang?!"
"Oh oke sorry, gue coba telpon dulu—"
"Dohoon gue gak tau ya kalo lo selemot ini?! Dari ARTnya nanya ke gue aja berarti dia gak bisa dihubungin! Gue udah puluhan kali telefon dia, spam dia, hpnya gak aktif!"
Meski tahu Jiwoo masih punya banyak hal untuk dibicarakan, Dohoon menutup panggilannya. Segera menyambar jaket dan kunci motornya.
Dia tahu kalau kemarin ia bertindak keterlaluan, dan kamu yang menghilang malam ini adalah salahnya.
Dohoon menampar pipinya sekali, "Tolol anjing tolol!"makinya pada diri sendiri.
___
Dohoon menggigit bibirnya cemas, berulang kali mengedarkan pandangan setelah berhenti di tempat-tempat yang memungkinkan untuk dikunjungi kamu namun ia tak kunjung menemukan presensimu. Sudah puluhan kali ia berusah menghubungi teman-temanmu, tapi semuanya tak ada yang memberitahunya posisi kamu.
Ini sudah tempat kelima dan ia masih belum menemukan tanda-tanda kehadiran kamu. Dohoon menghela nafasnya frustasi. Ia diam sejenak lalu ponselnya berdering menunjukkan nama mama kamu di layar ponselnya.
"Gimana Hoon? Ketemu?"
"Belum tante, tapi Dohoon usahain cari dulu."
Isakan wanita paruh baya diseberang sana membuat Dohoon kembali dilanda rasa bersalah. "Dohoon tolong cari dia ya, tante— tante khawatir sama (y/n), ini— ini semua salah tante."
"Tante tenang ya, jangan khawatir, Dohoon bakal cari (y/n) sampai ketemu."
Nyatanya, sampai jam menunjukkan pukul sebelas malam pun Dohoon masih belum menemukanmu. Dengan perasaan putus asa, ia kembali ke rumah, mengirimkan pesan pada Mama kamu bahwa anak gadisnya tak dapat Dohoon temukan.
___
Dohoon menyandarkan punggungnya ke kursi, pikirannya masih menerawang tentang kabar kamu. Saat ia sedang asik melamun, Youngjae datang membuka pintu Ruang OSIS agak tak santai, pasalnya ia kesal, masih pagi sudah disuruh rapat.
"Tumben masih pagi udah lecek mukanya."
Dohoon mendengus, ia menolehkan kepala mencari keberadaan Dahyun—Wakil Sekretaris OSIS—yang biasanya paling awal datang rapat. Keningnya mengerut bingung, kembali ia tatap Youngjae yang ada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖨𝖬𝖠𝖦𝖨𝖭𝖤 - 𝖿𝗍. 𝖪-𝗂𝖽𝗈𝗅𝗌
Fanfictionyour idol as . . . a story about you and your idols⚘