59. When the sun goes down
Cahaya matahari berubah warna menjadi oranye kemerahan membuat langit berwarna senada dan menciptakan pemandangan yang indah untuk dipandang. Waktu petang memang selalu jadi waktu favorit kamu.
Tapi tak jadi favorit kalau tiba-tiba cowok dengan sweater biru terang dan celana pendeknya masuk ke kamar sambil menenteng totebag putih yang penuh dengan isi.
Cowok itu meletakkan totebagnya di meja belajar kamu-tepat depan wajah-lalu menjatuhkan badannya di kasur milikmu, rebahan santai disana.
Alismu naik, kamu tergerak untuk membuka totebag itu. Isinya alat lukis lengkap, dari mulai kanvas, kuas, cat, pensil, penggaris, spidol juga ada- tunggu, ini apa maksudnya?
"Apaan nih?"tanyamu memutar kursi menghadap ke arah cowok yang sudah santai mengangkat satu kakinya sambil main hp di kasur.
Cowok itu namanya Sunghoon. Dia sepupu jauh kamu, tapi dia deket sama keluarga kamu-paham kan? Intinya dia satu sekolah, satu angkatan sama kamu cuma dia beda kelas. Hal itu sering dimanfaatkan Sunghoon untuk minta bantuan kamu mengerjakan tugasnya.
Sunghoon melirik kamu yang mengeluarkan isi totebag itu satu persatu. "Gue ada tugas ngelukis, bantuin ya."
Kamu memutar bola matamu malas, menenteng tote bag itu dan meletakkannya di lantai. "Yaudah sini,"katamu sembari mengajak Sunghoon ikut lesehan di lantai.
Cowok itu menghela nafas, "Besok aja dah, lagian dikumpulnya masih minggu depan,"sahutnya, badannya masih menempel sempurna di kasur milik kamu.
Bibirmu mengeluarkan decakan, "Gak ada besok-besok, cepetan kerjain sekarang. Hobi bener lo bebanin gue,"cibirmu.
Dengan gerakan lambat Sunghoon akhirnya mau bangun dari kasur, duduk bersila berhadapan dengan kamu. Wajahnya murung.
Sudah bukan fenomena langka kalau Sunghoon mau-maunya datang ke rumah kamu hanya untuk minta bantuan tugas. Ini berawal karena Tante Mina-mamanya Sunghoon-merekomendasikan anaknya untuk mengerjakan tugas bareng kamu setiap hari minggu, karena katanya Sunghoon ini kalau disuruh bikin tugas kerjanya nanti mulu, sampai cape Tante Mina diteror sama Walikelas Sunghoon untuk memperingatkan anaknya biar melengkapi tugas.
Kebiasaan itu keterusan sampai Tante Mina tak perlu menyuruh Sunghoon lagi. Sampai kamu juga tidak perlu bertanya keperluan Sunghoon datang ke rumah karena pasti bukan masalah yang lain lagi selain meminta sekedar menemaninya mengerjakan tugas atau bahkan membantunya.
Kamu bantu bikin sketsa, dan membiarkan Sunghoon mengerjakan sisanya. Ukuran kanvasnya tak begitu besar, jadi tak perlu waktu lama untuk memikirkan apa yang perlu diisi ke dalamnya.
"Lo masih sama Hina?"tanyamu di sela kegiatan Sunghoon yang sedang mewarnai kanvasnya.
Cowok itu berhenti mengoleskan cat di permukaan kanvas, matanya sibuk melirik kesana-kemari sebelum akhirnya mengangguk tanpa suara.
Alismu bertaut heran, "Apaan dah sok misterius banget lo!"ledekmu sambil memukul lengannya pelan.
Sunghoon mendecak, "Diem, rusak ni ntar."
"Lo kenapa gak ngerjain bareng cewek lo aja? Kan lumayan tuh bisa sambil nge-date?"tanyamu lagi.
Iya, si muka triplek ini punya pacar. Pacarnya cantik banget lagi, imut, tapi entah kenapa Sunghoon ini punya pacar tapi kelihatan gak punya pacar. Habis kalau ditanya soal hubungannya juga paling jawabnya antara 'Iya', 'Enggak' atau 'B aja'.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖨𝖬𝖠𝖦𝖨𝖭𝖤 - 𝖿𝗍. 𝖪-𝗂𝖽𝗈𝗅𝗌
Fanfictionyour idol as . . . a story about you and your idols⚘