SSDB 32: B 333 LS f*cki'n fact

789 79 53
                                    

*****

"Dengan siapapun orangnya, jangan jadi dekat yang berlebihan. Sebab yang terlalu dekat, punya potensi besar untuk membinasakan."

*****

.

.

.

🌙🌙🌙

Markas HYDRA dengan ramai sehangat senja.

Sore ini, ada banyak aktivitas di dalam bangunan minimalis dua lantai itu. Dalih mereka sedang istirahat sehabis sunmori, tetapi yang namanya gurau canda tetap saja tidak pernah absen dari lingkaran besar itu. Terlebih hari ini ramainya tidak seperti biasa, sebab ada Hiro dan juga adiknya yang turut serta ambil bagian.

Sang ketua itu baru saja bergabung di meja utama─ tempat melingkarnya seluruh anggota yang fungsi utamanya untuk melakukan diskusi, rapat, atau hal semacamnya.

Hiro mengambil posisi di kursi paling ujung, sembari tangannya sibuk membuka minuman kaleng yang baru saja ia ambil dari lemari pendingin─ Lalu setelahnya, ia biarkan minuman itu membasahi tenggorokan. Mulutnya memang menikmati air soda itu, tetapi perhatiannya sedari tadi tidak lepas dari Raja yang duduk di sebelah kanan meja.

"Makin bucin aja, gue lihat-lihat," sindir Hiro. Sebab dari tadi, ia hanya melihat Raja senyum-senyum sendiri dengan ponselnya.

"Gaura pake pelet apa, dah? Sampai ni bocah jadi bucin mampus begini??" Lanjutnya bertanya─ yang kontan mendapat lirikan tak suka dari Raja.

"Bukan Gaura lagi, Bang. Udah ganti." Kalandra yang ada di sebelah kiri Hiro menyahut─ meluruskan fakta mengenai Raja yang belum Hiro ketahui.

"What?!! Wait─ Gue ketinggalan sesuatu, kayaknya," menegapkan posisi duduknya, Hiro menatap Raja sungguh-sungguh. "Lo udah nggak sama Gaura lagi?"

Lantas si empu yang ditanya pun menggeleng. "Gue sama dia udah selesai," jawabnya malas, membuat Hiro semakin menautkan alisnya.

"Are you kidding?"

"Real, Bang. Gara-gara adek lo tuh." Jenggala menimpali dengan sedikit bumbu candaan di akhir kalimatnya.

"Maksud lo? Haga??" Tanya Hiro benar-benar bingung, dan Gala pun langsung menjawabnya dengan anggukan. "Wait─ relasinya dimana??"

Hiro mengerti ini memang ranah pribadi Raja. Namun karena menyangkut adiknya, ia merasa perlu untuk tahu juga.

"Bang Raja dituduh kissing sama cewek, lengkap ada bukti fotonya juga. Padahal jelas-jelas malam itu dia nemenin Haga di Rumah Sakit."

Atensi keempat laki-laki itu seketika beralih setelah mendengar suara yang datang dari arah pintu. Sama-sama memproyeksi seorang remaja laki-laki yang kini melangkah mendekati Hiro.

"Abang, di depan ada tukang donat. Kayaknya enak deh. Haga laper." Memasang wajah memohon yang dibuat semelas mungkin. Dia Rahaga─ adik Hiro, sekaligus adik kesayangan KING HYDRA. Haga memang masih remaja, ia juga tidak terdata dalam kumpulan geng abangnya. Namun, ia selalu mendapat cinta yang besar dari lingkaran itu.

"Ga, Sini!! Gue udah beli donatnya nih."

Lihat? Baru saja Haga meminta dibelikan oleh abangnya, Arjuna dengan baik hati sudah berinisiatif membelikan makanan itu untuk dirinya. Haga tentu saja senang. Raut melasnya tadi berubah cerah seketika.

Seindah Sabit di BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang