SSDB 25:

691 117 37
                                    

*****

"Untuk hati yang terlanjur patah, semoga masih ada sedikit ruang untuk menebus segala salah. Aku berjanji, akan ku perbaiki semuanya agar tak mati."

*****

.

.

.

🌙🌙🌙

Dering ponsel yang tergeletak di atas ranjang menginterupsi Raja saat laki-laki itu baru saja menyelesaikan aktivitas mandinya. Bergerak memperbesar langkah sembari mengeringkan rambutnya yang basah, Raja pum mengambil ponsel itu ketika sudah mencapainya.

Kerutan di kening Raja muncul, lalu disusul seulas senyum tipis yang terukir di wajahnya. Raja geser ikon warna hijau bergambar telepon, lantas ia tempelkan benda pipih itu ke telinganya.

"Whats Up," sapa Raja pertama kali. Kemudian terdengar tawa kecil dari ujung sana.

"Gimana kabar lo?" Tanya seseorang itu.

Raja menghela nafas sembari mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang, "not good, but not bad." Jawabnya.

"Something happen? HYDRA?"

"Bukan, HYDRA baik-baik aja. Just about my personal, but no worries, I can handle. Kabar lo sendiri gimana, Bang?"

Terdengar helaan nafas dari ujung sana, "totally good."

Sedikit rasa lega menghampiri Raja, kemudian laki-laki itu mengangguk mengerti meski seseorang yang ada di telepon itu tidak bisa melihatnya.

"Glad to know," jawab Raja. "Tapi biasanya kalau telfon begini pasti ada apa-apa."

Kekehan di seberang sana lalu terdengar kembali. "Hapal aja, lo!"

Raja mengernyit, "what happen?"

"No. Nothing serious happen. Just, gue di bandara sekarang. I'm home, Brother!"

Raja luar biasa terkejut, alis laki-laki itu terangkat bersama tubuh yang ia tegakkan. Rasanya tidak percaya.

"Are you kidding?"

"Absolutely not. I'm home, seriously." Jawab seseorang itu.

"Lo udah di Indo kah? Mau gue jemput?"

Mendengar keantusiasan Raja, orang itu pun segera bersuara, "no, no, no! Gue masih di Heatrhow. Besok baru sampai di Indo."

Raja menghela nafasnya. Namun sungguh demi apapun ia terlampau senang mendengar kabar ini. Hatinya luar biasa lega meskipun beberapa pertanyaan masih bersarang di benaknya.

"Tapi jangan kasih tau anak-anak dulu ya, gue mau bikin surprise, Haha!" Lanjut orang itu.

"Ya elah, pakai surprise segala. Tapi ngomong-ngomong, lo pulang dalam rangka apa?"

Seindah Sabit di BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang