Melly Goeslaw (Bunda)
Hallo Sahabat Nura
Apa kabar?
Insyaallah baikIkuti terus NuraIleana supaya tahu cerita terbaru dari sini.
Jangan lupa follow akun Instagram penulis @ghina_rosyidatul dan Instagram Nura @noor_ileana
HAPPY READING
°°°°°°
Cinta pertamaku adalah Bunda bukan lainnya, jangan ada rahasia lain yang membuatku sakit nantinya.
Aldi Muhammad Qosim
°°°
Sepasang tangan keriput itu membuka kotak kayu yang disimpan disalah satu laci lemari. Tangannya meraba pelan kotak tersebut lalu membukanya. Di dalam kotak kayu tersebut terdapat beberapa photo penting. Mungkin, jika photo ini diketahui anaknya ia akan patah hati setelah tahu rahasia ini, tapi mau bagaimana lagi semakin dalam rahasia terkubur tetap akan terbongkar juga.
Aisyah menatap kosong kearah sinar jendela, bibirnya mengukir senyum, serta ekspresi wajahnya tetap tenang dan menyejukkan.
Sedangkan di ruang tamu anak-anak sedang bermain puzzle sambil diselingi candaan membuat mereka tertawa.
"Bang Aldi, lihat Ghani gak bisa pasang kudanya!" seru Dea anak panti yang berusia tujuh tahun. Ghani anak panti paling kecil yang berumur dua tahun, ia sedang memasang puzzle bergambar kuda tapi kudanya tidak mau masuk ke sela-sela kosong yang belum terisi.
"Eh, jangan kasar-kasar." Aldi langsung mengambil potongan puzzle ditangan Ghani. Ghani kesal karena tidak masuk terus jadi dia greget dan memaksa potongan puzzle itu harus masuk ke sela kosong itu.
Aldi terkekeh. "Jangan kasar-kasar Ghani, liat tempatnya salah. Coba kamu masukkan." Aldi memberikan potongan puzzle itu ke Ghani dan membimbingnya ke tempat yang benar.
"Nah cakep, kan?"
"Cakep." Ulang Ghani. Aldi yang gemas langsung mencium pipi gembul Ghani.
"Abang." Panggil Aisyah. Aldi yang mendengar panggilan itu langsung menoleh kearah Aisyah yang sedang berjalan sambil meraba-raba barang yang ada.
Aldi sontak berdiri dan membantu memapah Aisyah lalu ia mendudukkan di sofa dengan perlahan. "Abang lagi main sama adik yang lain?" tanya Aisyah dengan suara lembut.
"Iya Bunda, lagi main puzzle sama Ghani dan Dea," jawab Aldi.
"Abang gak kuliah?"
"Nanti sore Bunda, itu juga hanya ngasih laporan magang aja." Aisyah mengangguk paham.
"Abang sekarang lagi sibuk gak? Bunda ingin berbicara sama Abang berdua," minta Aisyah.
"Boleh Bunda. Abang gak lagi sibuk, ko."
"Dea jagain Ghani ya. Nanti Abang suruh bang Sky main sama kalian," ucap Aldi pada Dea yang sedang main stiker lalu ditempel ke wajah Ghani.
"Gak mau, Bang Sky orangnya jail." Dea cemberut, "memangnya Abang mau kemana?" Tanyanya penasaran.
"Gak kemana-mana sayang, Abang cuman mau anter Bunda ke belakang sebentar. Kalo gitu Abang minta Kak Tiara main sama kamu aja gimana?."
"Tapi kak Tiara masih sakit, Bang."
"Kalo Kak Maryam mau?" Dea mengangguk antusias.
^°^
Aisyah memberikan kotak kayu ke Aldi. Setelah sampai di tangannya Aldi langsung membuka kotak kayu itu. Di dalam kotak kayu tersebut terdapat beberapa photo didalamnya. "Bunda ini siapa?" Heran Aldi melihat sepasang suami istri yang sedang melaksanakan pernikahan.
Dari photo-photo tersebut ada sebuah photo pernikahan dan photo bayi bersama perempuan dewasa, sepertinya orang ini adalah ibu bayi tersebut.
"Coba Abang lihat bayinya mirip siapa?"
"Sama aja, Bunda."
"Memang semua bayi mirip jika baru dilahirkan, tapi ada beberapa anggota tubuh atau tanda yang pasti berbeda, kan?"
"Oh, ini bunda ada tahi lalat dileher, sama matanya kaya mirip siapa, ya? Bunda ko ini kaya aku?"
Aisyah memegang tangan Aldi dan mengusapnya pelan. "Abang percaya tidak kalo ini, Abang?"
"Bisa jadi Bunda, tapi perempuan ini siapa?"
"Itu ibu kandungmu, Abang." Aldi spontan melepaskan tangan Aisyah karena kaget.
"Bunda jangan bercanda, Bunda ibu kandung, Abang!" Tekan Aldi.
"Tidak Abang, Abang boleh marah sama Bunda, jika Bunda sudah menceritakan pertemuanmu dengan Bunda."
"Terus Bang Syamil siapa?"
°°°°°
Bagaimana dengan cerita ini?
Jangan lupa share coment dan vote nya
Yang ganteng dan cantik...Sabtu 01 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sayap (Tamat)
General FictionAldi adalah anak yang paling bahagia dan bersyukur terlahir dari rahim Aisyah yang setiap ucapannya selalu menenangkan jiwa. Semakin beranjak dewasa Aldi baru tahu bahwa Aisyah bukan ibu kandungnya, disitu Aldi berasumsi jika dirinya dibuang berarti...