DS 06 : Bertekad Kuat

30 1 0
                                    

Tulus (Monokrom)

Happy Reading

°°°°°

Petunjuk ini adalah bentuk Allah membantuku, semoga dengan ini aku bisa tahu siapa anaknya.

Maroona Shafira Sea Azure

Kenapa mimpi itu seperti nyata adanya, mungkinkah asumsiku benar?

Aisyah Nur Ainun

°°°

"Apa yang kamu lakukan? keluar dari mobil saya!"

"Hey! Gara-gara kamu aku hampir tertabrak, masih untung aku gak laporin ini ke polisi dan antarkan ke tempat yang mau aku tuju." Sembur Roona galak malah jari telunjuknya berani menunjuk Aldi.

"Kenapa jadi anda yang galak, harusnya saya yang marah karena kamu nyebrang sembarangan!"

"Hey, hello. Tadi jalanan sepi kenapa tiba-tiba kamu ada disitu, maju atau aku laporkan ke polisi." Ancam Roona.

Tangan Aldi terkepal, dengan marah dia memutari mobilnya dan masuk ke tempat pengemudi sambil menutup pintunya dengan keras. Roona terjungkat kaget karena suara pintu itu yang ditutup sangat keras. Aldi melajukan mobilnya dengan sangat kencang, Roona bahkan sampai menutup mata karena takut.

"Woy kamu bisa menyetir tidak sih, kenapa harus cepat-cepat!? Tangan Roona berusaha menggapai wajah Aldi. Hingga tangannya sampai di kepala Aldi, Aldi menepisnya dengan kasar.

"Mau kemana?"

"Hah." Roona mendadak ngeblank.

"Mau kemana?" tanya Aldi ketus.

"Oh, gatau," jawab Roona polos.

Aldi sontak mengeremkan mobilnya dan menghentikan mobilnya begitu saja. Roona yang belum siap membuat tubuhnya maju ke depan.

"Hey kenapa mengerem dadakan?"

"Turun." Tekan Aldi.

"Kamu mau lepas tanggung jawab gitu? Aku gamau turun." Tekan Roona.

Aldi yang sedang kesal, bahkan tingkat kekesalannya hingga ke ubun-ubun langsung melajukan mobilnya dengan cepat kembali plesetan dengan Roona yang terus berteriak ketakutan.

Mobil hitam masuk ke dalam gerbang yang sudah dibuka oleh satpam. Aldi turun begitu saja tanpa menunggu Roona keluar. Roona turun dari mobil sembari membawa barang-barang yang super banyak, matanya menyusuri tiap sudut halaman tersebut.

"Panti asuhan? Dia bawa aku ke panti ngapain? Ah, jangan-jangan... Dia jahat banget!"

Mau tidak mau Roona melangkah ke dalam, karena kerepotan Roona bahkan hampir terjatuh karena kepalanya pening membuat tubuhnya oleng.

Sky yang baru pulang sekolah seketika berlari saat melihat ada seorang gadis yang akan terjatuh. "Hati-hati Bu, eh Kak." Ralat Sky saat melihat wajah Roona yang masih muda.

"Kakak orang baru ada keperluan dengan Bunda?" tanyanya setelah menggenggam beberapa tas ke Sky dan menyisakan satu koper untuk dipegang oleh Roona, emang rada ngelunjak ini anak.

"Makasih," ucap Roona berterima kasih.

"Tidak, aku tidak ada keperluan dengan Bundamu ini tiba-tiba ada orang nyebelin bawa aku ke panti jahat banget kan," jelas Roona bersungut-sungut.

Dua Sayap (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang