Tulus (Lekas)
Happy Reading
°°°°°
Aku tidak mudah didekati perempuan, tapi beda dengan kamu yang bisa membuatku terpesona.
Tiger Murazaki Ash Iron
Ini masih awalan, lama kelamaan aku bisa meluluhkan hati yang batu itu.
Maroona Shafira Sea Azure
°°°
Tok tok tok
"Masuk," jawab orang yang di dalam.
Seorang perempuan dengan pakaian dres ketat sebatas lutut masuk sembari membawa berkas untuk diserahkan pada bos nya.
"Pak Tiger, ada salah satu perusahaan pupuk yang ingin bekerjasama dengan perusahaan kita Pak," ucap Violet-sekretaris Tiger.
"Simpan saja berkasnya," jawab Tiger tanpa menoleh ke arah Violet.
Tiger yang sedang berkutat dengan keyboardnya sontak matanya langsung menoleh ke arah Violet yang masih diam di sana.
"Ada apa lagi Violet, saya sedang sibuk," ketus Tiger.
"Em.. Pak jika hari ini saya mengajak Pak Tiger lunch bagaimana?"
"Tidak," jawabnya langsung.
"Ba-baik Pak." Violet segera keluar dari ruangan Tiger.
Violet selama ini menyukai Tiger bosnya sendiri, hanya saja dia tidak pandai mengajak ngobrol duluan, apalagi sikap Tiger yang super cuek dan datar kecuali obrolan pekerjaan ia baru bisa dekat dengan bosnya.
Setelah lama berkutat dengan pekerjaannya akhirnya Tiger bisa menyelesaikannya dengan cepat, tubuhnya disandarkan ke kursi, matanya terpejam untuk menghilangkan penat.
Entah kenapa otaknya langsung terbayang sama sosok perempuan yang kemarin gedor-gedor mobilnya. Bibirnya terkembang membentuk senyuman kecil, ini adalah ekspresi yang tidak pernah ia tunjukkan pada siapapun. Selama ini Tiger tidak pernah dekat atau suka sama seseorang, hingga bertemu dengan perempuan itu karena suatu ketidaksengajaan membuatnya seketika terpesona pada pandangan pertama.
Tiger mengambil handphone nya dan menelepon anak buahnya, "cari data tentang penumpang di taxi online dengan plat nomor B-U 00023." Tiger langsung mematikan teleponnya.
"Sampai bertemu nanti, cantik." Gumamnya dan kembali menutup matanya lagi dengan senyum yang tidak pernah pudar.
^°^
Dosen sedang menerangkan materi di depan, para mahasiswa di kelas tersebut memperhatikannya dengan seksama. Tanpa dosen itu ketahui ada salah satu mahasiswi yang berjalan secara perlahan lalu duduk di paling belakang, kebetulan pintu masuk dan keluar terdapat di belakang ruangan.
"Kosongkan?" bisik orang itu pada Roona yang dari tadi sedang memainkan pulpennya.
"Siapa?" tanya Roona ikut berbisik juga.
"Nama gue Greysa, panggil aja Eca." Eca menyodorkan tangannya pada Roona tanda perkenalan diri.
"Maroona, panggil Roona," sambut Roona ramah.
"Kamu siapa? Aku baru liat."
"Iya kemarin gue masih di London makanya gak ikutan ospek," jawab Greysa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sayap (Tamat)
Ficción GeneralAldi adalah anak yang paling bahagia dan bersyukur terlahir dari rahim Aisyah yang setiap ucapannya selalu menenangkan jiwa. Semakin beranjak dewasa Aldi baru tahu bahwa Aisyah bukan ibu kandungnya, disitu Aldi berasumsi jika dirinya dibuang berarti...