DS 15 : Penguntit

24 1 0
                                    

Fiersa Besari (Obsesi)

Dengan siapapun aku welcome, tapi kalo berlebihan aku juga punya privasi dan ketidaknyamanan.

Maroona Shafira Sea Azure

Kamu adalah perempuan dari lainnya, bisakah aku yang jadi pangerannya tuan putri.

Tiger Murazaki Ash Iron

°°°

Tangan Roona terulur mengambil cimol yang sudah dia pesan. Cimol makanan khas bandung, karena itu Roona penasaran dengan makanannya. Roona berjalan dan duduk kembali berhadapan dengan Greysa yang sedang mengetik sesuatu di laptop.

"Sudah sampai mana makalahnya?" Tanya Roona sambil menyuapkan cimol berbumbu balado.

"Udah setengahnya nih, lo masukin bab 3 ya sampai kesimpulan." Roona mengangguk.

Roona mendapatkan tugas membuat presentasi dan makalah dari materi yang sudah dibagikan. Sebenarnya kelompok Roona ada empat orang salah satunya Greysa masuk kelompoknya. Sedangkan dua lagi tugasnya menyusun powerpoint tapi mereka juga membantu mencarikan materi untuk makalahnya, jadi Roona dan Greysa tinggal memasukkan materi-materi dan digabungkan ke dalam makalah. Dua teman Roona lainnya tidak bisa ikut kerja kelompok disebabkan yang satu karena sakit tipes dan satunya lagi ada kepentingan keluarga.

"Ini apa?" Greysa main nyomot aja cimol Roona.

"Halah modus banget kamu bilang aja mau." Greysa hanya terkekeh tanpa dosa.

"Eca kan kita ada tugas bikin berita juga kan? Di sini juga bagus buat bikin video," ucap Roona menyarankan.

"Tapi lo punya ide mau bikin berita tentang apa?" Tanya Greysa.

"Masih bingung Ca, aku juga hampir gak pernah nonton atau baca berita."

"Sama, Roona." Greysa terkekeh, "lagian tugasnya dikasih deadline satu bulan, masih banyak waktu."

Roona mengangguk, sambil makan cimol yang ternyata rasanya tidak di lidahnya. Setelah Greysa menyelesaikan bagiannya, laptop sekarang berada di hadapannya dan kemudian mengetik bab 3.

Beginilah suasana jadi mahasiswa, masuk kelasnya tidak teratur cenderung bebas dan santai tapi tugasnya bikin frustasi dan mental. Itu hanya perumpamaan, tapi memang benar belajarnya santai tugasnya yang tidak santai.

^°^

"Roona sorry gue gak bisa nemenin lo pulang  nyokap nyariin gue buat antar ke bandara, soalnya Oma gue mau datang ke Indonesia," ucap Greysa menjelaskan.

"Gapapa, lagian aku mau mengelilingi taman dulu sekalian lewat zoo. Di sana lagi ada sirkus harimau."

"Baiklah, hati-hati, beb." Greysa pergi melajukan mobilnya setelah berpamitan.

Kaki Roona berjalan mengelilingi taman, ternyata taman di sini juga ada kebun binatangnya walaupun hanya beberapa hewan yang ada. Bagi pengunjung yang mau datang ke Zoo Park harus membeli tiket terlebih dahulu, berbeda dengan taman dan perpustakaan kedua tempat itu gratis untuk umum.

Roona membeli tiket yang tiketnya dilingkarkan di pergelangan tangan seperti gelang. Roona masuk di sana ternyata banyak pengunjungnya dari anak-anak hingga orang dewasa . Karena kebun binatangnya kecil mereka hanya menyediakan jenis hewan seperti macam-macam burung, macam-macam monyet, rusa, terapi ikan, macam-macam ular dan harimau.

Setelah berkeliling dan memfoto hewan yang ada, Roona beralih ke sirkus harimau. Di sana harimau dituntut untuk mengikuti setiap permainan sebagaimana yang sudah dilatih.

Dua Sayap (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang