kebahagaian adalah hal yang mustahil untukku yang sudah lama hancur

- Anaya Liora Gantari-
Naya Pov
Hari ini restoran tempatku bekerja terlihat rame dengan kedatangan pengunjung, Tidak seperti biasanya hanya beberapa meja saja yang terisi.
Aku kembali menulis pesanan yang di inginkan tamu pada meja berikutnya.
Beberapa hari ini aku sengaja lembur, Mengingat masih ada ibu yang harus aku hidupi di kampungku.
Drttttttt drtttttt
Telphone di saku seragamku bergetar. Melihat nama ibu di sana yang sedang memanggil.
Berpamitan dan meminta waktu kepada teman shift ku untuk mengangkat telphoneku sebentar.
"Hallo bu " ucapku
"Nay,,,,,,,
Uang ibu habis nak, bisa kah kamu mengirimkan ibu sedikit uang. " ucap seseorang di seberang"Aku akan mengirimnya nanti setelah pulang kerja bu" jawabku singkat
"Terimaksih banyak nak. Entah dengan siapa ibu meminta lagi. Kakakmu sekarang belum ada pekerjaan tetap" sambungnya lagi.
" ya sudah buu. Naya mau lanjut kerja lagi " pamitku sambil menutup telephone.
Entahlah, setelah ayah tidak ada lagi, Aku mengambil alih tugas menjadi tulang punggung keluarga untuk ibuku. Memenuhi semua kebutuhannya dan menjadi pendengar yang baik untuknya.
Lelah berkutat dengan pikiranku sendiri, aku di sadarkan dengan suara gaduh lelaki bertubuh besar yang sedang bertengkar dengan pasangannya di depan.
Dia kelihatan marah dan hampir membanting meja yang di depannya.
Aku takut hal itu akan mengganggu pengunjung lain, dengan cepat aku menghampiri mereka sekedar untuk menenangkan.
"Maaf tuan, bisakah anda menyelsaikan masalah di luar saja " tanyaku sopan.
"Kamu tidak usah ikut campur, ini urusan saya dengan pacar saya" jawabnya dengan emosi.
"Tapi tuan di sini banyak orang, dan tuan sudah mengganggu kenyamanan tamu yang lain "
Jelasku.Dengan tatapan marah dia mendorongku dengan kuat, Aku berfikir akan berakhir di lantai saat ini juga, Mengingat kekuatan dan tangan lelaki itu yang besar dan kuat.
Tapi entah kenapa, Aku merasakan sepasang tangan yang menahan punggungku tidak kala kuat. Harum maskulin lelaki di belakangku menusuk indra penciumanku.
Aku menoleh untuk melihat dan sekedar mengucapkan terimaksih.
Seperti deJavu, lelaki ini seperti pernah melihatnya. Tapi dimana dan kapan, Aku lupa akan hal itu.Lamunanku buyar ketika pasangan dari pria bertato di depanku membanting gelas ke lantai dengan keras, Hal itu membuatku tersadar dan bangun dengan serentak.
Aku kembali tersentak ketika lelaki yang menolongku itu menyeret paksa pria bertato itu untuk keluar.
Entah apa yang mereka bicarakan, Aku memilih diam di dalam dan membereskan kekacauan yang lelaki itu perbuat.Aku menatap keluar jendela berharap lelaki yang menolongku tadi ada di luar sana, Aku belum sempat berterimakasih dengannya.
Ku langkahkan kakiku keluar restoran, Berharap bisa menyapanya dan mengucapkan terimakasih telah membantuku.
Tapi ternyata dia sudah pergi, sudahlah pikirku. Yang penting niatku baik ingin berterimakasih kepadanya
*********
Ravindra pov
Sengaja aku menyelsaikan pekerjaan yang menumpuk di kantorku dengan cepat, Rasanya sudah tidak sabar ingin melihat wanita yang membuatku seperti ini dari dekat.

Aku memarkirkan mobilku tepat di depan restoran tempat dia sedang bekerja.
Jangan bertanya dari mana aku mendapatkan alamatnya, Jika hal itu bersangkutan denganku.
Karena jika seorang Ravinda mengingikannya, Pasti akan selalu ada jalan.
Hah. Entah bagaimana bisa seorang Ravindra bagaskara seexcited ini dengan wanita yang baru sekali bertemu.
********
Aku kembali ke dalam mobilku setelah mengahajar lelaki yang hampir membuat wanitaku terluka. Emosiku tidak terkontrol ketika Aku melihat dia dengan sengaja mendorong Naya dengan kuat.
Seandainya aku tidak datang dengan cepat, Wanita itu mungkin sudah berakhir di lantai.
Ku jalankan mobilku dengan kecepatan sedang, Aku kembali ke kantorku dengan emosi yang belum juga reda. Wanita itu?? mungkin dia sedang mencariku. Karena aku melihatnya keluar restoran seperti mencari seseorang sebelum aku meninggalkan tempat kerjanya.
Tersenyum ketika Aku mengingat kembali bagaimana dia menatapku, Dahinya berkerut tipis seolah olah dia ingin bertanya siapa aku.
Bibir ranum miliknya masih segar di ingatanku, Seakan menyuruhku untuk segera melumatnya.
"Arghhhhhh"
Ada apa dengan diriku ! Apa boleh aku sebodoh ini ! bagaimana bisa aku melewati kesempatan itu begitu saja! Fikirku setelah sampai di dalam ruangan kerjaku.
"Ravinnnnnn" teriak Aby yang masuk ke dalam ruangan kerjaku.
Ada apalagi manusia satu ini, selalu datang di saat yang tidak tepat ! Pikirku. Rasnaya emosiku karena lelaki sialan itu dan kebodohanku masih menjadi hal yang ku sesali saat ini.
" hoohh ada apa dengan tatapanmu itu dude" seru aby mengejek yang menatapku
Aku tidak menghiraukan ejekan yang di lontarkan Aby padaku. Aku masih merutuki kebodohanku yang tidak sempat berkenalan dengan wanitaku di sana.
" rav,,, lo bangkrut " tambah aby
Mendengar ucapan Aby yang semakin tidak karuan, Aku membuang nafas kesal.
Mulai menceritakan apa yang terjadi hari ini kepadanya.
Tanggapan Aby malah membuatku makin prustasi. Dia menyarankan aku untuk kembali masuk ke rumah sakit, karena berfikir kalau kepalaku mengalami gegar otak lanjutan.
Aku menjelaskan kembali apa yang aku rasakan kepada Aby, Entah apa yang dikatakan setelah ini aku sudah tidak peduli.
Dia tahu betul bagaimana brengseknya seorang Ravindra bagaskara jika mengenai wanita.
"Wowww Ini berita besar rav, pewaris utama bagaskara group menemukan cintanya setelah sekian lama " Ledek aby mengejek.
"akhirnya aku akan melihat karma seorang Ravindra " lanjutnya semakin senang.
Apakah benar aku mencintainya ! Bukankah ini hanya rasa penasaran ?
Tapi kenapa aku marah di saat aku melihat orang lain berlaku kasar dengannya." Akgrhhhhhhhhh " Aku kembali mengacak rambutku yang semula rapih.
Melihat manusia satu yang berada di sampingku hanya tertawa bahagia dengan rasa prustasiku saat ini.
Aku hanya penasaran dengannya bukan rasa suka seperti yang di ucapkan Aby padaku.
Penasaran ? Tapi hatiku marah ketika ada orang yang menyakitinya !Ravindra Bagaskara tidak mungkin bisa tunduk dengan satu perempuan. Mungkin aku hanya penasaran ketika nanti wanita itu dengan sendiri berjalan menuju ranjangku, saat itu juga rasa penasaran ini akan hilang ! Pikirku lagi.
Selamat membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Bahagia
Ngẫu nhiênCerita seorang wanita yang mengharapakan kebahagian dari seorang laki-laki. Berakhir dalam sebuah perceraian. Trauma pernikahan membuatnya enggan memberi ruang lelaki lain untuk sekedar singgah di hatinya. sampai dia datang.