Kamu adalah takdir yang susah untuk di jelaskan dengan kata kata
-Anaya Liora Gantari-📖
Terlihat Ravin masih berdiri di ambang pintu, Dia terpaku ketika pandangannya tertuju pada wanita yang masih asyik berkutat dengan beberapa bahan masakan di tangannya.
Senyum lelaki itu terus saja terukir di wajah tampannya, Gemas saat mendengar penuturan dari Naya yang menyuruhnya untuk duduk dan berhenti mengganggu pokusnya dalam memasak.
" dudukk dulu rav, sebentar lagi akan selesai " seru Naya yang hanya di anggap angin lalu.
Lelaki itu masih santai berdiri Sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, Pandangannya Masih enggan terlepas dari
Wanita yang sudah satu bulan ini tinggal bersamanya, Dia wanita yang keras kepala yang ingin melakukan apapun sendiri.Seperti halnya sekarang, Dia tidak mengizinkan maid untuk membantunya di dapur dan apapun ingin dia sendiri yang melakukannya. Keras kepala memang ? Tetapi lelaki itu menyukainya.
" sayang kamu bisa duduk di meja makan " ucapnya kesekian kali.
Ravin berjalan mendekati Naya dengan pelan, Memeluk dengan lembut pinggang kecil di depannnya. Sang empuh hanya diam menikmati perlakuan dari Ravin, Seperti itu sudah menjadi kebiasaan yang di lakukan lelaki di belakangnya.
" aku laperr,, " seruh ravin manja
" sebentar lagi selesai rav, kamu duduk ya " balas wanita itu tanpa menghentikan aktivitasnya.
" aku ingin kamu Nay" ucap lelaki itu sambil menghirup lekuk leher Naya yang sedang sibuk.
" rav,, kmu tahu apa yang akan terjadi jika wajan ini melayang " sarkas Naya tanpa menoleh
Mendengar ancaman dari sang wanita, Lelaki itu hanya bisa pasrah dan melangkah mundur.
" ok ok aku duduk sekarang " ucap ravin mendengus kesal. Perlahan dia Melepas pelukan pada wanita itu dan berniat pergi.
Naya berbalik dengan cepat menahan lengan Ravin, Mendaratkan kecupan singkat di pipi bayi besar di depannnya itu.
Tergambar jelas muka kaget ravin dengan apa yang di lakukan Naya kepadanya, seketika senyum di wajahnya kembali mengembang.
" Nay " ucap Ravin sambil memegang pipinya.
" kamu duduk dulu ok. Sebentar lagi selesai kita makan sama-sama " ucap Naya mendorong pelan lelaki yang masih berdiri kaku.
*******
Waktu menunjukkan tengah malam, Ketika lelaki dengan kemeja putih yang di gulung setengah lengan itu masuk dan menghempaskan tubuhnya di sofa yang berada di tengah ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Bahagia
RandomCerita seorang wanita yang mengharapakan kebahagian dari seorang laki-laki. Berakhir dalam sebuah perceraian. Trauma pernikahan membuatnya enggan memberi ruang lelaki lain untuk sekedar singgah di hatinya. sampai dia datang.