Pacar ?

15 3 1
                                    

   Alurnya memang tidak pernah menjanjikan kebahagaian
Tapi jangan pernah menjadikan itu sebuah alasan untuk berhenti memperjuangkan

   Alurnya memang tidak pernah menjanjikan kebahagaian Tapi jangan pernah menjadikan itu sebuah alasan untuk berhenti memperjuangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ravindra Bagaskara-

📖

Author pov

Terlihat mobil hitam yang berhenti tepat di depan sebuah rumah megah berwarnah putih yang menjulang tinggi.

Dari dalam mobil tersebut, Beberapa orang dengan seragam serba hitam turun membopong seorang laki-laki yang sudah tidak sadarkan diri.

Tubuh lelaki yang sudah tidak berdaya itu di lepas begitu saja dan di tinggal pergi.

Toni mengerang dan merasakan tubuhnya yang sakit menjalar ke seluruh bagian, Hal itu membuatnya teriak dan mendapat perhatian dari satpam yang menjaga gerbang rumahnya.

"Tu- tuan muda "  histeris sang satpam saat pertama kali melihat keadaan Toni yang sudah babak belur.

Satpam dengan sigap membantu sang majikan dan memapahnya menuju kamar pribadi milik sang majikan.

"Jangan sampai ada yang tahu tentang kejadian ini "

" b-baik tuan, apa perlu saya panggil dokter ?"

" pergilah, Aku akan mengurus diriku"

"b-baik tuan "

Setelah kepergian satpam dari dalam kamarnya, Kini Toni kembali diam memikirkan apa yang terjadi dengannya malam ini.

Bagaimana bisa janda sialan itu bisa mengenal dan menjadi kekasih orang ternama di kota ini ? Pikirnya.

Shit

Sialll

Suara briton lelaki itu menggema di dalam ruangan luas miliknya.
Sakit hati dengan apa yang terjadi padanya adalah ulah wanita pembawa sial itu, Membuatnya sangat murka ! Rutuknya

"Gw enggak bisa gegabah, Ravindra sialan itu terlalu tinggi untuk di ganggu saat ini " ucapnya sengit.

Nasib baik sepertinya masih berpihak padanya hari ini. Bagaiaman kalau ucapan salah satu dari mereka benar.

Dia tahu betul siapa Ravindra Bagaskara, Memikirkan lagi bahwa dia akan berada di ambang kehancuran karena kehilangan semua aset berharganya, Dirinya bergidik ngeri membayangkan jika itu benar terjadi.

Masih dengan luapan emosi yang menggebu, Dia meraih telephone genggamnya dan memanggil nama Devan di sana.

"Hallo Ton " ucap orang di seberang.

" anjing lo van, cewek yang lo kenalin ke gw udah punya orang.
Asal lo tau, gw hari ini hampir mati di hajar pacarnya" 

" lo yakinn "  ucap Devan tak percaya.

Bisakah BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang