Taman

2 1 6
                                    

Jika kamu masih bertanya apa ini cinta atau bukan
Peluklah aku tanpa rasa ragu
Jika jantungmu berdegup kencang
Maka itulah cinta

Jika kamu masih bertanya apa ini cinta atau bukan Peluklah aku tanpa rasa ragu Jika jantungmu berdegup kencangMaka itulah cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ravindra Bagaskara-

📖

NAYA POV

Aku menggeliat ketika cahaya metahari menembus masuk menyinari kamarku.

Membuka mataku perlahan, Aku coba menatap sekeliling kamar tempatku berada, Seketika aku merasa asing dengan ruangan tempat ku saat ini.

Mengerjap beberapa kali, Aku baru melihat dengan jelas kalau benar ini bukanlah kamarku. Menatap takut ke sampingku, Aku baru menyadari Kalau ini adalah kamar lelaki yang tertidur lelap di sana.

Aku menatap lagi sekelilingku, Ini baru pertama kalinya bagiku berada di dalam kamar pribadi milik Ravin.

Harum ruangan ini khas seperti harum parfum yang melekat pada tubuhnya, Dengan nuansa gelap dari warna dominan dalam ruangan, Itu menandakan kalau lelaki itu menyukai warna yang senada.

Tapi tunggu, Bukankah semalam aku masih tertidur di sofa saat menunggunya pulang ? Kenapa berakhir di sini ! Apa mungkin dia ! pikirku sambil kembali menatap lelaki yang masih pulas dalam tidurnya itu.

Aku ingin beranjak, Sebelum salah satu lenganku di cekal dan di tarik kembali berbaring di sampingnya.

" kyakkkkkkkk apa yang kau lakukan rav " Teriakku,

" Biarkan begini sebentar sayang, Aku masih merindukanmu " ucapnya dengan mata masih terpejam dan lengan yang kembali merangkulku dalam pelukannya.

" Apa kamu tidak pergi ke kantor ? "

" Hari ini aku free Nay, Apa kamu ingin jalan jalan denganku ? " Tanyanya lembut.

Matanya kini mulai terbuka menatapku, Aku mengangkat wajahku untuk membalas tatapannya. Aku tersenyum menggangguk cepat membalas ajakan darinya.

" Nayyyy jangan menggodaku di pagi hari " ucapnya mengerang kecil.

" jangan mengada ngada Tuan ini hampir jam 11 siang "

"Benarkah "

Bergumam membalas pertanyaan darinya, Aku bergegas bangun untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

" mau mandi bersama denganku "
Itu adalah ajakan random dari lelaki yang berada di sampingku ini.

Aku melemparnya dengan bantal setelah terlepas dari tangannya yang besar

" Aku tahu isi kepalamu Tuan " sungutku berlalu pergi

Aku mendengarnya tertawa sepeninggalku.

Bisakah BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang