Aku mengira dengan merelakan akan merasakan kelegaan
Tapi malah merasakan sakit yang tidak sesederhana yang ku bayangkan-Anaya Liora Gantari-
📖
Laura pov
Aku berjalan meninggalkan restoranku, Ketika mendapat kabar kalau Naya hari ini tidak masuk, Ku langkahkan kakiku cepat menuju apartemennya yang berada tidak jauh dari sini.
Tidak lupa sekantung besar makanan ringan ku bawah untuk menghabiskan waktuku selama di sana. Aku tidak akan masuk kalau Naya juga tidak masuk ! Seperti ada yang kurang ! Pikirku sambil tersenyum.
Mengetuk pintu tiga kali sesampaiku di apartemennya, Sambil sesekali memanggil namanya dengan keras, Tidak ada jawaban yang ku dengar.
Apa dia sedang keluar ? Pikirku.
Ketika aku ingin berbalik pergi aku di kejutkan dengan suara sesuatu yang jatuh dengan sangat keras. Aku khawatir, Khawatir jika terjadi sesuatu kepada Naya.Aku kembali berteriak memanggil namanya sambil menggedor keras pintu di depanku. Lama yang aku lakukan tidak mendapat respon dari dalam, Aku berlari kebawah meninggalkan kantung belanjaanku yang jatuh berserakan di depan pintu. Memanggil petugas dan menyuruhnya membuka pintu kamar tersebut untukku.
Aku terkejut dengan apa yang aku lihat. Naya, Wanita itu tergeletak tidak sadarkan diri di samping kursi yang sudah terjatuh.
Darah yang mengalir di lantai membuat ku menutup mulut dengan takut, Aku bertambah histeris ketika menyibakkan rambutnya dan nenampakan wajahnya yang sudah pucat.
Petugas tadi hanya membantuku membuka pintu dan kembali turun.
Aku menangis mencoba menyadarkan Naya dengan memanggil dan memukul pelan kedua pipinya.Tidak ada pergerakan dari wanita di depanku, Aku mencoba menelphone Devan untuk sekedar meminta pertolongan.
" shitttt aku lupa Devan masih di pesawat saat ini " umpatku
Aku berfikir kalau Ravin pasti bisa membantuku, Karena dia juga kenal dengan Naya.
Upayaku memanggil lelaki itu membuahkan hasil, Mendengar nada cemasnya di telephone, Aku jelas tahu kalau lelaki itu menyimpan rasa dengan sahabatku ini.
20 menit kemudian Ravin dan kedua temannya datang dengan cemas.
" ada apa dengan naya ? " tanyanya.
Aku menjelaskan apa yang terjadi sambil menangis khawatir.
Setelah mengambil alih tubuh Naya, Ada rasa khawatir yang sama denganku di tatapannya. Aku bahagia jika dia benar benar mencintai sahabatku.
Aku kembali fokus dengan tubuh Naya yang semakin pucat.
Melihat salah satu lelaki yang bersama Ravin maju untuk Mengecek tubuh Naya, Aku berfikir kalau itu adalah dokter yang sengaja di bawah Ravin saat dia datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Bahagia
RandomCerita seorang wanita yang mengharapakan kebahagian dari seorang laki-laki. Berakhir dalam sebuah perceraian. Trauma pernikahan membuatnya enggan memberi ruang lelaki lain untuk sekedar singgah di hatinya. sampai dia datang.