Kebohongan

1 0 0
                                    

Jika kebohonganlah yang bisa membuatmu tetap berada di sampingku.
Maka biarkan kejujuran
hilang selamanya

 Maka biarkan kejujuran hilang selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  -Ravindra Bagaskara-

📖

Cahaya matahari mulai menyeruak masuk di selah jendela raksasa rumah milik Ravin, Suhu ruangan yang hangat membuat Naya mulai terbangun.

Wanita itu terbangun dengan tangan yang langsung memegang erat kepalanya, Merasakan denyutan hebat yang  membuatnya mengerang pelan. Mengerjap beberapa kali, Naya akhirnya Melihat dengan jelas ruangan tempat kini dia berada.

Mengetahui kamar tempatnya berada saat ini adalah kamar sang kekasih, Naya mulai nampak terlihat bingung.

Menyadari seseorang yang berada di  sampingnya, Naya menyadari Ravin  yang masih tertidur pulas di sana.

" Apa kejadian semalam hanya mimpi ?" Ucapnya sambil melihat kembali baju yang sekarang ia  kenakan.

Setelan piayama yang melekat di tubuhnya membuatnya semakin bingung dengan kejadian semalam. Jelas-jelas dia pingsan di club, Bagaimana bisa dia sampai di sini.
Apa Ravin yang membawaku pulang ? Pikirnya menerka

" Nay "

Ravin memanggilnya pelan. Lelaki itu sebenarnya sudah bangun sedari tadi. Saat Memperhatikan Naya yang terlihat kebingungan, Dia sengaja membiarkannya memikirkan apa kejadian semalam benar terjadi atau hanyalah mimpi. Maafkan aku Nay ! Batinnya. 

" Rav kenapa aku bisa ada di sini ? "
Ucap Naya yang tiba-tiba

" maksdmu ? " ravindra terduduk dengan muka yang sengaja di buat bingung.

" aku semalam di clubkan mengikutimu, Aku juga pingsan di sana dan ada kak aby yang membantuku. Dan bagaimana aku bisa berakhir di sini " tanyannya

" Nay kamu bicara apa ? kita dari semalam tidur di sini enggak keluar, Apa kamu enggak ingat ? " Ravin bergeser meraih tangannya

" kejadian semalam benar Rav, Itu sangat nyata " jawab Naya pelan

" apa kepalamu kembali pusing. Please jangan mengingat hal hal yang terlalu berat Nay ! Kamu mungkin hanya mimpi"

" ENGGAKKK" ucapnya dengan nada keras sambil memegang kepalanya.

" ITU JELAS RAV ITU BUKAN MIMPI " sambungnya lagi sambil menatap Ravin dengan mata memerah menahan tangis.

Bisakah BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang