Rumah

9 2 2
                                    

Aku akan menunjukan apa arti rumah yang sesungguhnya


 -Ravindra Bagaskara-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ravindra Bagaskara-

📖

RAVINDRA POV

Setelah seharian berkutat dengan semua masalah yang ada di kantor, Di sinilah aku sekarang, Rumah sakit tempat dimana wanitaku berada.

Aku sengaja tidak langsung pulang ke rumah dan kembali di sini, Karena aku merindukan wanita yang saat ini sudah menjadi kekasihku.

Aku membuka pintu di hadapanku pelan, Melihat Dia yang masih memakai setelan baju rumah sakit, Duduk termenung diam menatap keluar jendela. Entah Apa yang dia pikirkan ! sampai kehadiranku saja tidak dia sadari.

" khemm " sapaku berjalan mendekatinya, dia terkejut menatapku.

" kamu tidak kembali istirahat di rumah " balasnya heran.

" aku kangen kamu, jadi aku ke sini" ucapku sambil membelai pelan rambutnya.

" rav... kamu juga butuh istirahat " ucapnya sambil menatapaku

" aku tidak tenang meninggalkanmu sendirian Nay. please biarkan aku di sini yah " balasku seraya mengambil  tangannya.

Dia kembali diam menatapku lekat seakan ada sesuatu yang menjadi beban pikirannya, Aku membawanya ke dalam pelukanku mengelus pelan kepalanya dan  bertanya apa yang sedang dia pikirkan.

Mendengar tarikan nafas darinya, Aku faham jika dia merasa asing dengan keadaanya saat ini.

" aku hanya ingin memastikan, apakah aku masih memiliki keluarga " ucapnya lirih

" sayang kamu nangis " Ucapku terkejut mendapati suaranya yang serak.

Aku merenggangkan pelukanku padanya, Menangkup wajahnya dengan kedua tanganku. Benar, Aku mendapati air mata yang jatuh di pipinya, Hal itu membuatku kembali merasa bersalah dengan sandiwara yang aku lakoni saat ini.

" aku hanya ingin tahu rav, aku bahagia kamu ada di sisiku. Tapi aku merasa ada kekosongan di hatiku. " ucapnya memandang ku sendu

Aku memeluknya kembali, menenangkannya dalam diam.

" kamu punya ibu dan saudara laki laki nay, Tapi mereka ada di luar kota, kamu datang ke kota ini bekerja di restoran dengan laura. " jelasku masih dengan posisi yang sama.

" please nay, jangan terlalu memikirakan hal yang membuatmu sakit " ucapku menghentikannya.

Naya melingkarkan tangannya membalas memelukku erat, Entah perasaan apa yang aku rasakan saat ini, Aku berada di fase, Dimana aku  bersalah karena membohonginya dan sulit untuk kehilangan dirinya.

Bisakah BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang