Hingga beberapa hari kemudian keadaan fisik Muthe semakin membaik, ia sudah bisa berjalan memakai tongkat
Namun ada 1 hal yang masih menjadi kecemasan orang terdekat Muthe yang tidak ia ketahui bahwa kanker rahim dan ginjal yang bermasalah telah menggerogoti tubuh nya beberapa bulan terakhir dan harus segera di tindak
Setidak nya jarak waktu bulan ini segera mereka harus mendapatkan donor ginjal untuk Muthe
Kini Muthe sedang duduk di taman belakang, dan disebrang taman sedang ada acara musik yang membuat sore ini cukup ramai
Muthe memilih untuk duduk sendiri karena sedang tidak ada yang menemaninya didalam, Gita sedang dalam perjalanan dan Shani berada di kota lain karena urusan pekerjaan
Hingga akhirnya Muthe yang jenuh dengan musik yang tidak ia ketahui tersebut memilih untuk akan masuk kembali ke dalam rumah sakit
"AWWW"
Ringis Muthe dan seorang gadis bersamaan ketika gadis tersebut menabrak tubuh lemah Muthe yang berjalan menggunakan tongkat dan untung saja Muthe terjatuh di sebuah kursi beton di taman
"Aduhh maaf maaf kak" panik gadis tersebut langsung membantu membenarkan posisi duduk Muthe "Ah gapapa santai aja hehe" ucap canggung Muthe mengelus pinggang nya yang tidak terlalu sakit
"Mana yang sakit? aduh sorry ya, tadi aku merhatiin orang disana jadi ga keliatan kak" ucap gadis tersebut kembali dengan wajah panik "Gapapa kok" ucap Muthe meyakinkan gadis yang berdiri didepan nya
"Tapi kakak makin sakit! ayo kedalam aja" gadis tersebut mencoba untuk memeriksa keadaan Muthe "Kaki sama badan aku ga kenapa-kenapa kok, aku pakai tongkat karena aku masih terapi jadi masih kaku" ucap Muthe tersenyum
"Hmmm? emhh iniii!" ucap gadis tersebut dengan tiba-tiba mengeluarkan sebungkus Snack kecil dari tas selempang nya "Buat aku?'' tanya Muthe memastikan namun Snack tersebut sudah berada sempurna di genggaman nya
"Tanda kecil maaf aku kak hehe" kekeh gadis tersebut "Aku Christy" ucap gadis tersebut memegang tali tas nya dan menggoyangkan badan nya "Aku Muthe, don't kak kak ya hehe"
Pada akhirnya Muthe dan Christy duduk berdua menikmati sore, walaupun baru kenal namun mereka cukup cepat untuk menjadi dekat hingga seseorang mendekat ke arah mereka berdua
"Dek, ayo pulang" ucap seorang pria kepada Christy, sontak kedua gadis tersebut menoleh ke arah pria tersebut "Temen mu?" tanya pria tersebut kepada Christy
"Iya kak, tapi anter Muthe ke dalam yaa? tadi adek ga sengaja nabrak dia sampai jatuh" ucap Christy murung, mendengar itu pria tersebut langsung menoleh ke arah Muthe "Kamu gapapa kan? cek aja ya?" tanya pria tersebut
"Ihhh gapapa loh, cuman malu aja hehe" ucap Muthe tertawa "Yaudah kita anterin ke dalam ya" ucap pria tersebut dan Muthe tidak bisa menolak, lalu akhirnya mereka bertiga pun masuk kedalam rumah sakit untuk mengantarkan Muthe ke ruangan nya
Baru keluar dari lift mereka berpapasan dengan Eli dan Gita "Dekkk! ya ampunnn, coba kalau mau keluar tuh bilang" ucap Gita langsung mendekat ke arah adik nya tersebut
"Dedek cuman ke taman kok, dapat teman baru juga nihh" tunjuk Muthe kepada Christy di belakang nya, sontak Gita memandang gadis yang dibelakang Muthe lalu ke arah pria dengan jaket hijau tersebut
"Dokter Eli" tegur pria tersebut kepada Eli "Ehh Krisna! kirain udah pulang tadi" ucap Eli tersenyum "Biasa, ribet kalau ngurus gadis" sarkas Krisna kepada adik nya tersebut "ishhh" decak Christy
"Makasih ya udah anter Muthe" ucap Gita menoleh ke arah dua kakak beradik tersebut "Iya sama-sama, kami pamit ya" ucap Krisna tersenyum di balik masker nya
"Sampai ketemu lagi Muthe" Christy memeluk Muthe "Bye byee" balas Muthe ketika kakak beradik didepan nya sudah memasuki lift
"Anak ini, untung orang nya ga macem-macem! jangan mudah percaya sayang sama orang" ucap Gita mengelus rambut adik nya tersebut
"Dokter kok disini, baru sih tapi idaman dokter cewe yang lain kecuali saya!" ucap Eli dengan bangga "Idaman lo kan pedang pora" balas Gita nyinyir "Ahhh bisa ajaa" ucap Eli mendorong Gita dan membuat nya hampir tersungkur
"Maap maap neng" ucap Eli membantu Gita menyeimbangkan tubuh nya "Yaudah ke ruangan gih, mau ke bawah dulu byee" ucap Eli berlalu dari hadapan mereka
Yogyakarta, 22.36
Shani sedang berada dirumah orang tua nya bersama Ashel karena habis rapat bersama klien nya yang berapa di jogjakarta
Ashel yang baru saja makan martabak ingin menawari atasan nya sekaligus keluarga nya tersebut martabak juga
Langsung dia ke kamar Shani dan mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban dari dalam, tidak sabar menunggu respon dari dalam akhirnya Ashel memutuskan untuk masuk kedalam namun kamar itu terlihat kosong
Tapi terdengar suara dari dalam kamar mandi, suara shower bercampur dengan....
"Ahhh ahhh ya-ahhh ohh God"
Suara desahan?
Badan Ashel beberapa detik kaku dan tanpa sadar dia mendekat ke arah pintu kamar mandi yang terbuka setengah dan melihat tubuh telanjang Shani dibawah keran air
Namun yang membuat Ashel terkejut dan membuat tubuh nya merinding adalah yang di pegang oleh Shani
Masih terpaku dengan apa yang tengah dilakukan oleh Shani, wanita yang didalam kamar mandi pun tiba-tiba menyadari kehadiran seseorang di ambang pintu
"Ashel!!!" Teriak Shani langsung berlari ke arah lain untuk menutupi tubuh nya, menyadari itu Ashel segera keluar dari kamar Shani dengan sejuta pertanyaan dibenak nya
Shani memakai handuk nya dan segera keluar kamar mandi mengecek apakah Ashel masih berada di kamar nya atau tidak
"Dikit lagi tuntas padahal" gumam Shani menatap bawah nya yang masih tegang tersebut, dan segera memakai baju
Kemudian ia sudah rapi dengan piyama tidur nya namun bukan segera tidur ia malah pergi ke kamar nya Ashel
Tok tok tok
"SIAPAAA" teriakan yang berseling dengan bukaan pintu kamar tersebut "C-c ci" gugup Ashel melihat Shani tepat didepan nya, tanpa menunggu lama Shani segera masuk kedalam kamar dan mengunci dari dalam
"Denger Shel! aku tau kalau kamu kaget sama yang tadi, tapi please rahasia in semua ini ya? ucap Shani dengan wajah panik namun hanya di angguki oleh Ashel dengan mimik sedikit tidak enak
"Sini" tarik Shani ke tangan Ashel namun dia tampak takut "Kenapa takut? jijik kamu sama aku?" tanya Shani menatap Ashel "Aku ga bakal ngelakuin hal aneh shel!" lanjut Shani kembali menarik tangan Ashel menuju sofa lalu mereka duduk disitu
"Ci aku cuman hmm masih kaget aja" ucap Ashel tiba-tiba lalu suasana menjadi hening seketika "Yang tau ini cuman keluarga inti aku, Sisca, Gita, Eli, dan sekarang kamu shel, jadi tolong rahasia in ini dari siapa pun! bisa?" tanya Shani menatap Ashel yang menatap ke arah lain
"Aku gabakal kasih tau yang lain, lagian apa untung nya" ucap Ashel tetap tidak menatap Shani "Yaudah, tidur yaa besok kita pulang ke Jakarta tengah hari"

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Shani Muthe)
Fantastik"Aku disini selalu menunggu mu" -Shani Indira Natio