Seorang wanita mengetuk sebuah pintu namun tidak ada respon sama sekali dari dalam
Ceklek
Pintu ternyata tidak dikunci, akhirnya wanita tersebut memilih masuk ke dalam "Sayangg" teriak nya ketika menutup pintu
Ia melihat orang yang dia panggil tengah tertidur lelap dengan posisi terduduk di lantai dan kepala nya berada di atas sofa depan kasur
"Astaga" gumam nya yang langsung bergegas membenarkan posisi tidur nya, dengan susah payah ia mencoba menaikan nya ke atas kasur walau kaki nya masih berada di lantai barulah setelah itu ia naikan ke atas kasur
Ia menatap lekat wanita yang sedang tertidur pulas tersebut dan ia menyadari mata yang bengkak tersebut yang pasti terjadi karena habis menangis "Kamu nangisin aku?" tanya nya yang pasti tidak di jawab oleh wanita yang tengah tidur tersebut
"Gracia Gracia!!!" ucap nya dengan nada kesal dan menarik rambut nya
1 jam berlalu, kini ia tengah duduk di sofa jendela sembari membaca buku dengan secangkir teh di meja samping nya "Gree" terdengar suara pelan dari arah sebrang nya
Reflek yang di panggil pun menoleh "Kenapa Feniii?" ucap Gracia langsung berjalan ke arah kasur dan duduk di depan Feni
Gracia membenarkan anak rambut Feni yang berantakan, "I'm sorry" gumam Gracia dengan lekat menatap mata sayu wanita di depan nya "Kata-kata yang udah aku denger beberapa tahun Gre dan kamu tau jawaban aku" ucap Feni dengan lesu
"Tapi aku capek kamu minta maaf terus kalau gada perubahan yang berarti" lanjut nya langsung beranjak dari tempat tidur, Gracia menarik lengan gadis yang lebih kurus dari nya tersebut "Sini kita omongin dulu!" ucap Gracia namun tidak di hiraukan oleh Feni
"Kamu pulang aja, aku ada meeting jam 7 ini" Feni langsung masuk kedalam kamar mandi, dan keluar 20 menit kemudian namun sudah tidak ada Gracia berada di ruangan tersebut
Di ujung matanya ia melihat sebuah nampan dengan makanan di atas nya dan sebuah secarik kertas
'Dimakan ya! Makasih udah nunggu aku selama ini, sakit banget ya? maaf aku belum bisa bales semua nya sayang'
Tulisan yang membuat dada Feni seketika sesak lagi, rasa ingin menangis namun air mata nya sudah habis di kuras sedari subuh tadi
Feni memilih menaruh secarik kertas tersebut didalam dompetnya dan segera berpakaian karena 1 jam lagi dia ada pekerjaan
«««»»»
Sebuah kantor pusat yang berada di tengah-tengah kota Jakarta, karyawannya yang mondar mandir kesana kesini yang sibuk akan pekerjaan sudah menjadi pemandangan biasa
Seorang gadis muda yang berjalan di belakang wanita dengan blazer cream "Fenii!" Teriakan dari wanita didepan nya membuat gadis tersebut sedikit kaget
"Sisca, duh nempel mulu yaa" ucap Feni meledek karena posisi Ashel dan Sisca yang begitu berdempetan "Ahh biasa, gabisa lepas soal nya" balas Sisca melirik gadis di samping nya dan mendapatkan sebuah cubitan di pinggang nya
"AAWWW, Sakit sayang!" Teriak nya lalu bergumam kecil "Ga ikutan" ucap Feni mundur mengejek "Dasar ya Lo, yaudah langsung keruangan aja" ajak Sisca dan mereka langsung naik ke lantai atas untuk ke ruangan rapat
20 menit kemudian baru mereka memulai rapat tersebut karena Shani baru sampai 5 menit yang lalu dari rumah sakit
Setelah selesai rapat, Sisca masuk ke dalam ruangan tersebut dan mereka berbincang-bincang "Ayo kerumah sakit aja" ucap Ashel menyadarkan lamunan Shani
![](https://img.wattpad.com/cover/360514454-288-k324229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Shani Muthe)
Fantasi"Aku disini selalu menunggu mu" -Shani Indira Natio