Mau 21+? tolong sampai kan nominal saweria aku buat bisa di tarik uang nya agar ponsel ini bisa bertahan 🙏🏻
*
Kini mereka tengah bersantai di ruang tamu dengan bermain dan menonton televisi, Shani mulai terbiasa dengan sikap ceweret melekat pada gadis itu
"Ayo Cici, Muthe pengen" tunjuk Muthe pada wahana yang ada di layar televisi, sedari tadi ia terus merengek kepada Shani agar dapat di turuti
"Lusa ya?" ucap Shani agar gadis tersebut terdiam "Bener ya ci? Janji? tutur Muthe menautkan kelingking mereka, Shani hanya tersenyum dengan itu
Ia membawa Muthe kedalam pelukan nya "Cici mau ngomong boleh?" tanya Shani "Boleh cici" balas Muthe memainkan telapak tangan Shani
"Cici bakal keluar negeri" ungkap Shani, Muthe langsung tersenyum "Cici mau liburan?" tanya Muthe penasaran
"No, cici mau kerja disana sayang" setelah mendengar itu, Muthe terdiam beberapa saat "Jadi, Cici ga kesini lagi dong? Muthe gak ada temen lagi" ungkap Muthe dengan raut wajah sedih nya
"Cici bakal pulang kok ga selama nya disana, Christy? bukan temen kamu? parah loh ga di akuin" ledek Shani, Muthe langsung panik saat Shani berkata seperti itu "Eh, maksud Muthe ga gitu ci" ujar Muthe dengan raut wajah menggemaskan
"Kamu belajar yang bener nanti ya, nanti Cici bawain oleh-oleh yang Muthe mau'' tutur Shani mencubit gemas hidung gadis tersebut "Makasih Cici" ucap Muthe langsung memeluk kembali Shani
'Kalau aku mau, aku makan kamu sekarang sayang' batin Shani
Mereka saling berpandangan dengan mata yang indah tersebut, sesekali Muthe mencium pipi Shani dan memuncungkan bibir nya seolah minta di cium walau hanya bercanda
Shani hanya bisa menahan gejolak di tubuh nya yang ingin sekali menerkam gadis yang ada dipelukan nya tersebut
Lagi dan lagi Muthe memuncung kan bibir nya di dekat wajah nya, Shani reflek memajukan wajah nya hingga bibir mereka bersatu. Muthe hanya terdiam tanpa memundurkan wajah nya
Shani mulai melumat bibir tipis gadis tersebut dengan lembut, Muthe terbuai akan kenikmatan baru yang tak pernah ia rasakan sebelum nya. Ia mulai mengikuti apa yang di lakukan oleh Shani
Muthe membalas lumatan yang diberi oleh Shani saat itu juga, tangan Shani menarik Muthe agar semakin mendekat kepada diri nya
"Emhhhh" lenguh Muthe saat payudara nya di remas oleh Shani
Shani mendorong Muthe agar berbaring di sofa, dua kancing kemeja gadis tersebut telah dibuka oleh Shani. Dengan gerakan cepat ia langsung menciumi leher Muthe
"Ahhh Cici emhhhh" desah Muthe mendapatkan dua rangsangan
Saat tengah asik bercumbu satu sama lain di atas sofa tersebut, dua orang yang habis keluar rumah tersebut menatap mereka seolah tak percaya
Saat melihat Muthe menarik Shani untuk kembali berciuman dan mendesah saat mendapatkan rangsangan pada dada nya "WOY" teriak Sisca langsung menarik Shani
"Gila lo? sadar Shani" ucap Sisca menjauhkan tubuh Shani dari Muthe yang masih terbaring di sofa, gadis tersebut tersadar ia baru saja terbuai
Ashel segera menghentikan Sisca yang semakin emosi "Gua ga sengaja, dia mancing cium-cium gua" ucap Shani membela diri "Alasan aja lo" balas Sisca
"Kakak, Muthe tadi yang cium-cium Cici" ucap Muthe dengan raut wajah murung, Ashel segera mendekat dan mengancingkan kemeja gadis tersebut yang terbuka beberapa
"See?" ucap Shani kepada Sisca "Ya tetep aja gausah kelewatan kayak tadi dong Shan" tegur Sisca, wanita tersebut hanya terdiam meratapi kesalahan yang baru saja ia buat. Ini sama sekali bukan kesalahan Muthe melainkan diri nya yang tak bisa mengontrol nafsu nya
"Sorry" gumam nya duduk di sofa sebrang, ia sedang membatin apakah Muthe akan merubah perspektif nya kepada diri nya setelah ini
"Cici, Muthe minta maaf" ucap Muthe pelan kepada Shani, wanita tersebut kaget dan mendongak kan kepala nya
Kenapa dia yang meminta maaf? bukan kah harus nya yang meminta maaf adalah diri nya? seolah-olah diri nya adalah pelaku disini
"Muthe cuman pengen ngerasain yang kayak di drakor, tapi--" ucap Muthe malu-malu berfikir "Muthe gamau sama cowo, jadi Muthe ke Cici aja" lanjut gadis tersebut dengan menunduk
"Jangan bilang ke teteh Gita ya, nanti Muthe di marah" ucap nya kembali menatap kedua wanita dewasa di dekat nya "Denger sayang, kamu tuh masih kecil jadi gaboleh kayak gitu" jelas Ashel
"Jadi kalau udah dewasa boleh kak?" mata Muthe langsung berbinar karena jujur saja ia menyukai kegiatan tadi dan terasa candu "Ya engga juga sih" balas Ashel menatap Sisca dan Shani
"Pokok nya kamu gaboleh kayak gitu lagi, atau ada seseorang cabul minta kayak gitu! gaboleh ya" tutur Sisca dengan penekanan cabul menatap Shani
"Yaudah sana pulang" ucap Sisca kepada Shani "Ih Cici jangan, bobo sama Muthe aja" ucap Muthe memohon menatap Shani lalu ke Sisca yang berdiri sendiri di samping mereka
"No" ucap singkat Sisca
Raut wajah Muthe langsung berubah sedih karena hal itu "Boleh, tapi tidur nya disini" ucap Sisca menunjuk karpet bulu didepan tv besar tersebut
"Tidur nya ber empat, biar gada yang aneh-aneh" lanjut nya tersenyum bangga
"YEAYYY" teriak Muthe kegirangan menarik tangan Ashel untuk melompat-lompat bersama di situ "Kita maskeran, terus nonton film terus baca dongeng ter--"
"Nonton aja, besok yang dewasa mau kerja" ucap Shani tersenyum, jika saja bukan Shani yang mengatakan itu pasti Muthe akan menolak dan marah
Mereka pun mempersiapkan bantal, guling, selimut, dan alas tambahan agar tidak kedinginan "Aku samping cici'' ucap Muthe melempar bantal nya ke samping bantal Shani
"Eitsss, Shani yang di pinggir" Sisca langsung mengatur posisi tidur
Shani, Muthe, Sisca, Ashel
Agar dia bisa mengawasi pergerakan Muthe jika di grepe-grepe oleh sahabat nya tersebut "Cici sini" ucap Muthe saat ia telah berbaring namun Shani masih di atas sofa
Shani langsung berbaring di samping Muthe, gadis tersebut memeluk Shani langsung "Maaf ya Cici, Muthe janji ga bakal kayak tadi lagi" ucap Muthe
Sisca yang mendengar itu hanya tertawa dengan menatap wajah Shani yang dongkol "Berdiri-berdiri aja tu dibawah" ucap Sisca memukul-mukul sofa
~•|•~
Why author jarang up? soal nya ngejar di x and karyakarsa karena dapet uang, author ngejar uang buat baikin ponsel ini agar masih bisa di pakai kedepan nya🙏🏻Sekian penjelasan, mohon pengertian💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Shani Muthe)
Fantasy"Aku disini selalu menunggu mu" -Shani Indira Natio