"Loh udah tidur dia?" tanya Gracia ketika memasuki kamar nya dan melihat Muthe yang sudah terlelap dalam dekapan Shani
"Emang udah capek dari tadi, anak nya aja super aktif" balas Shani yang masih mengelus punggung Muthe
Gracia ikut naik ke kasur dan menatap mereka "Kalo kayak gini, jatoh nya keluarga kecil ci" kekeh Gracia
"Stop banget Gre" ucap Shani datar
Shani dengan perlahan mendorong tubuh Muthe ada berbaring di bantal nya lalu beranjak dari tempat tidur ke sofa ujung kasur
"So, kamu mau ngomong apa?" tanya Shani, Gracia pun ikut mendudukan dirinya di samping Shani
"Aku tau, aku belum sepenuhnya lupain kamu" ucap Gracia terhenti "Tapi aku bener-benar hampa tanpa kehadiran Feni ci, semenjak dia pergi aku selalu mikirin dia setiap waktu"
"Tolong aku buat cari tau dimana Feni sekarang ci, aku hubungin dia gapernah di balas sama dia! aku gabisa ternyata tanpa dia, bener-bener gabisa" lirih Gracia
Shani pun menyadari bahwa Gracia berbicara sembari menahan tangisan nya namun apa daya air mata telah keluar membasahi pipi nya
"Aku mau memperbaiki semua nya ci aku baru sadar perasaan dia yang sakit karena aku, aku selalu merasa betapa sakit nya hati aku setiap Cici nolak aku dan baru mikir itu juga terjadi di Feni"
Shani hanya diam membiarkan Gracia mencurahkan segala isi hati nya
"Dia selalu nyempetin ketemu aku kalau pulang ke indo, ternyata aku lebih jahat dari pada Cici"
'Iya deh iya' batin Shani
"Aku baru sadar ketika benar-benar udah kehilangan dia, emang bener ya penyesalan selalu ada di akhir ci"
"Aku gatau betapa menderitanya dia nungguin aku bertahun-tahun sampe sekarang udah berenti"
Setelah mengatakan itu Gracia terdiam, Shani melihat bahwa wajah Gracia sekarang sudah dipenuhi oleh air mata nya
Shani langsung mendekap wanita tersebut "Everything okey, percaya sama aku" bisik Shani
"Aku kangen Feni" lirih Gracia didalam pelukan Shani "you love her?" tanya Shani "no, i still love you'' balas Gracia
"i know that" Shani hanya bisa terus mempererat pelukan ketika Gracia semakin kencang menangis "Tenang please, aku ada disini buat kamu" ucap Shani melepas pelukan dan memegang wajah Gracia
"Gak akan selalu lagi kan? sekarang prioritas Cici bukan aku lagi, karena dia muncul di hidup kamu sekarang jadi ak--"
"Stop" ucap Shani memasang wajah serius nya "Jangan bawa-bawa Muthe, apapun itu jangan pernah bawa Muthe masuk ke permasalahan apapun" tegas Shani membuat Gracia ciut
"Sekarang tidur ya? tenangin fikiran kamu" ucap Shani menarik pelan tubuh Gracia yang masih menahan tangis nya
"Aku gamau ya kamu ngomong kayak gitu lagi! tolong bedain pertemanan dan percintaan aku Gre" tegas Shani
Mendengar itupun Gracia terdiam "Kamu tidur aja disini, aku di samping" ucap Gracia langsung keluar kamar
🌅
Matahari telah terbit dan menyinari bumi dengan cahaya nya yang hangat
Kini Muthe dan Shani sudah akan pulang dari rumah Gracia
"Cici bye bye, nanti kita main lagi ya" teriak Muthe dari dalam mobil yang terus mendadahi Gracia sedari tadi
"Udah dadah-dadah nya? tutup cepet" ucap Shani dengan nada judes "Kok Cici kasar" gumam Muthe cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Shani Muthe)
Fantasy"Aku disini selalu menunggu mu" -Shani Indira Natio