Dengan ragu, Muthe dan Shani masuk ke dalam rumah Gita. Wanita tersebut tengah duduk di sofa ruang tamu bersama Eli
Gita menyambut baik kedatangan adik nya dan Shani, namun ia menyadari situasi yang tak seperti biasa nya
"Kenapa?" tanya Gita saat Shani duduk di sofa, wanita tersebut hanya diam tanpa mau menatap Gita "Kenapa Shan? ada masalah?" tanya Gita kembali
Shani menarik nafas panjang sebelum memberanikan diri berbicara "Aku sama Muthe..." ucap nya ragu "Aku ngelakuin itu ke Muthe tadi malam" tutur nya
"What? ngelakuin apa?" Gita memastikan "Sex?" tanya Gita saat tidak mendapatkan jawaban, Shani hanya mengangguk lemah atas pertanyaan Gita "Keluar dimana? pake pengaman ga?" Gita langsung berdiri menatap Shani dengan tajam
"Di dalem sorry" ucap Shani pelan "Wah brengsek lu anjing" teriak Gita mendekat ke Shani namun di tarik oleh Eli
"Gua udah restuin lo buat deketin adek gua, bukan berarti lo bisa make dia ya! dan tau kan konsekuensi ga pake pengaman dan didalem lagi keluar nya"
"Anjing juga lo, cium mah cium aja Shan gausah sampe kesitu" cibir Gita
Shani menatap Muthe yang diam dibelakang Gita, ia berharap gadis tersebut membuka suara namun memandang saja tidak
"Enak banget lo merkosa Muthe, udah percaya banget aku sama kamu Shan tapi kayak gini? kalau mau habis SMA nikahin aja terus pakai sepuas nya, kalau ini jadi gimana?"
"Lo mah enak tinggal bilang nikah, gua sama Muthe yang jadi cibiran keluarga! gabisa jagain adek" tangis Gita pecah saat itu juga ketika emosi nya memuncak "Keluar lo sana, jangan pernah kesini dan samperin Muthe" teriak Gita
"Git, maafin gua" ucap Shani menyesal "Gua udah bilang mending lo sewa pelacur tapi pake pengaman dari pada lo rusak Muthe" teriak Gita mendorong Shani
"Gita tenang, udah" lerai Eli menarik Gita agar berdiri dibelakang nya "Shan, kamu pulang aja dulu ya" ucap Gita pelan
Shani menatap Muthe yang masih bungkam lalu pergi begitu saja, ia sungguh menyesal karena tidak bisa membela Shani saat ini
Entah mengapa ia takut, dia menatap Gita yang menangis dipelukan Eli. Muthe bersedih melihat kakak nya yang sangat terlihat sedih karena diri nya
Ia kecewa pada diri nya sendiri, kakak nya berjuang agar dirinya kembali merasakan kehidupan ini. Sedangkan ia malah seperti ini
Shani dengan hati yang panas melajukan mobil nya menuju rumah karena di telfon terus menerus oleh sang ayah. Sesampainya di pekarangan rumah ia segera menghapus air mata nya lalu melangkah masuk
"Itu dia calon kamu" ucap Indra sang ayah kepada Michael "Makin cantik ya yah" ucap Michael malu-malu
Shani hanya menatap sinis, bisa-bisa laki-laki ini masih berani kesini "Duduk dulu sayang, sopan sama calon suami kamu" ucap Indra
"Berapa kali Shani harus bilang kalau aku gamau sama dia yah?!" ucap Shani dengan tidak santai "Hanya dia yang bisa nerima kekurangan kamu, operasi agar kamu menjadi wanita seutuhnya dan hidup bahagia bersama dia lalu memberikan cucu untuk ayah" ucap Indra berdiri menatap Shani
"Cuman dia? Shani habis nidurin cewe, ya tunggu aja kabar kehamilan nya" ucap Shani dengan bangga
PLAKKK
Satu tamparan mendarat di pipi Shani oleh sang ayah "Apa? ayah mau cucu kan? Shani kabulin, tapi hasil buatan Shani" ujar wanita tersebut
"Shani juga ga yakin, punya dia seperkasan aku ga" ejek Shani menatap Michael "Ayah mau cucu berapa? banyak wanita disini yang rela aku hamilin" ucap Shani
"Shani jaga mulut kamu" teriak Indra
"Om Tante maaf, bawa anak nya pulang karena saya memilih wanita dari pada laki-laki pecinta anal pria" ucap Shani langsung berlalu
Namun, Indra mengejar nya "Lusa kamu berangkat dan jangan pulang ke Indonesia untuk menemui wanita yang kamu tiduri itu" gertak Indra
"Terserah" ucap Shani naik ke lantai atas dengan penuh amarah
Gracia yang berdiri di belakang bunda Shani pun mendengar itu tentu nya, ia tau wanita tersebut adalah Muthe
Namun, ia hanya penasaran perkataan Shani benar adanya atau hanya bualan nya saja untuk membatalkan perjodohan
Ia menyusul Shani ke kamar nya, wanita tersebut sedang melempar bantal-bantal nya ke balkon "Shan" panggil Gracia
"Keluar Gre, aku gamau di ganggu" teriak Shani menatap tajam ke arah Gracia "Cici gamau cerita? atau bisa bantu sesuatu?" tanya Gracia mendekat
"Bantu?" Gracia mengangguk pelan "Batalin perjodohan aku Gre, aku bakal turutin semua kemauan kamu kecuali kamu minta aneh-aneh aku gamau" ungkap Shani
"Deal, bawa Feni ke Indonesia udah cukup" ucap Gracia tersenyum
~•|•~
Ada satu lagi, up ga ya?
Saweria di bio nya sebagai dukungan agar sering up💋
Enjoy the story love 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Shani Muthe)
Fantasy"Aku disini selalu menunggu mu" -Shani Indira Natio