Prolog

1.1K 49 0
                                    

"MENGAPA NILAI MU TURUN ASTERIN?!!" Bentak seorang wanita paruh baya sembari memukuli seorang gadis yang sedang menangis.

"Maafkan aku ma, aku janji akan belajar lebih giat lagi. Kumohon maafkan aku ma, sakit.." Ucap Asterin sembari menghapus air matanya.

"Kau memang harus diberi pelajaran, belakangan ini nilaimu semakin turun Asterin! Mama tidak menyukainya."

Asterin hanya bisa menerima nasibnya, selalu dipaksa sempurna dan selalu dipaksa untuk pintar.

Asterin langsung berlari ke kamarnya lalu langsung menangis sesenggukan. Dan melihat dibagian kakinya banyak lebam kebiruan akibat dipukuli oleh mama-nya. Tidak ada yang bisa dimintai tolong oleh Asterin, papa Asterin juga sama seperti mama-nya yang selalu menuntutnya untuk selalu pintar.

"Aku lelah jika begini terus, aku tidak kuat." Gumam Asterin lalu meraih cutter. Dengan gelap mata, Asterin menyayat nadi nya. Hingga akhirnya pandangan Asterin menggelap dan tubuhnya terjatuh.

Asterin tidak peduli jika dirinya masuk surga ataupun neraka, yang terpenting dia bisa terbebas dari kekangan papa dan mama-nya.

Tapi tunggu dulu, mengapa rasanya Asterin seperti sedang bernafas? Bukankah seharusnya dia sudah mati?

Asterin mencoba membuka matanya perlahan-lahan. Cahaya masuk ke iris mata berwarna coklatnya.

'Mengapa aku hidup lagi? Apakah ini di surga? Tidak mungkin sekali.' Batin Asterin kebingungan.

Ah.. Tidak mungkin Asterin hidup lagi, pasti ini hanyalah mimpi nya. Tapi mengapa seperti ada seseorang yang memeluknya? Ini tidak beres.

Asterin memberanikan diri untuk mencoba membuka matanya, hal yang pertama ia lihat adalah langit-langit kamar yang terlihat asing baginya. Langit-langit yang bernuansa ungu dan putih, langit-langit kamar Asterin tidak seperti itu.

Lalu Asterin menengok ke arah kanan, betapa mengejutkannya! Ada seorang pria tampan yang sedang memeluk tubuh Asterin.

Asterin langsung bangun dari posisi tidurnya dan langsung melompat turun dari ranjang. "Siapa kau?!! Berani sekali kau memelukku!"

Pria itu pun langsung terperanjat kaget saat diteriaki, "Tenanglah Asterin, ini aku Noah."

"Noah siapa? Dan bagaimana kau bisa tahu namaku?" Tanya Asterin dengan tatapan tajam ke arah Noah.

"Aku ini kakakmu, tentu saja aku tahu namamu. Namamu kan Asterin Kallea Theodore." Balas Noah sambil mengelus dada karena masih kaget.

'Mengapa aku bisa kesini? Dan kenapa tubuhku berbeda? Dan mengapa namanya sama seperti nama asliku? Astaga! Aku sepertinya masuk dimensi lain.' Batin Asterin tak percaya.

Asterin memutuskan untuk pura-pura tidak tahu atas perbuatannya yang tadi.

"Apa yang terjadi denganku?" Tanya Asterin.

"Apa kau benar-benar tidak ingat? Kau sudah tak sadarkan diri sejak 2 bulan yang lalu karena kau mencoba bunuh diri dan jatuh dari atas tebing." Jawab Noah.

Asterin membelalakkan matanya setelah mendengar pernyataan Noah, mengapa bisa dia bunuh diri?

"Hehe sepertinya aku hilang ingatan karena itu hehehe, kepalaku memang agak sakit sih." Asterin berbohong atas ucapannya.

"Aku akan memberi tahu ibu dan ayah, kau tunggu sini dan jangan mencoba untuk bunuh diri lagi!" Suruh Noah dengan nada tegas, Asterin sedikit takut melihat Noah tapi Noah juga tampan bahkan lebih tampan dibandingkan crush nya.

"Omg gimana caranya balik lagi ya? Masa selamanya tinggal disini sih? Kalo diliat-liat sih ini kaya di zaman pemerintahan kerajaan gitu. Soalnya udah keliatan dari pakaian Noah sama tampilan kamarnya, gapapa lah sekali-sekali jadi anak bangsawan." Asterin berbicara sendiri.

******

New story yeayyyyyyy, cerita ini lanjut Kalo Lyona udah tamat yawww..

ASTERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang