06.

297 21 1
                                    

Akhirnya Asterin pun sampai di Kekaisaran Morphania, bangunan yang megah dengan banyaknya jenis bunga tertanam di sepanjang jalan menuju kedalam.

Asterin terpesona melihat bunga-bunga yang menari-nari saat terkena angin. Di dunia nya dulu dia hanya bisa melihat seperti ini saat di taman saja.

"Hank, apakah Kaisar Adelino menyukai bunga?" Tanya Asterin.

Hank yang merasakan ditanyai pun menjawab seadanya, "Mana aku tahu kesukaan si Kaisar itu."

Asterin sebal dengan sifat Hank yang angkuh, tapi Asterin harus bersabar. Asterin memutar bola matanya malas lalu kembali melihat kearah luar jendela, dan kembali melihat bunga-bunga cantik.

Kereta pun berhenti, tandanya mereka sudah sampai.

"Nona, kita sudah sampai," seru sang kusir.

Asterin keluar dari kereta, disusul dengan Hank. Seharusnya Hank terlebih dahulu baru Asterin, Hank memang tidak pengertian!

Asterin melihat banyaknya para bangsawan yang datang, dan pasti kasta mereka ada yang diatas Asterin. Maka dari itu, Asterin harus bisa menjaga sikapnya.

"Hank ayo kita masuk." Ajak Asterin.

Hank mengikuti langkah Asterin dengan malas.

Asterin tidak tahu-menahu tentang tatakrama bangsawan, tapi Asterin akan melakukan sebisanya. Untung saja Asterin tahu pintu masuknya, jadi Asterin hanya tinggal melangkahkan kakinya saja.

Asterin pun sampai di aula, banyak sekali para bangsawan sedang berbincang-bincang tentang politik, perjodohan, atau yang lainnya sedang menikmati hidangan yang disediakan. Dan sekarang Asterin tidak tahu ingin melakukan apa, tentu saja Asterin tidak mengenal semua orang-orang ini.

Puk! 

Asterin terperanjat kaget saat pundaknya ditepuk, siapa yang menepuk nya?

"Asterinnn sudah lama sekali kita tidak bertemu... Aku rindu padamu." Tiba-tiba saja seorang wanita cantik memeluknya sambil berkata demikian.

"I-iya aku juga.." Balas Asterin seadanya, padahal dia tidak tahu siapa orang itu.

"Kau baik-baik saja? Dengar-dengar katanya kau bunuh diri, apakah itu benar?" Tanya wanita itu, Asterin hanya mengangguk kecil.

"Maaf kalau aku lancang... Namamu siapa? Aku benar-benar tidak ingat." Tanya Asterin sambil berlagak seperti orang yang betulan hilang ingatan.

Wanita tersebut melongo tak percaya, lalu dia menempelkan punggung telapak tangannya di dahi Asterin. "Kau tidak ingat aku? Kau benar-benar hilang ingatan?"

Asterin hanya mengangguk saja.

"Aku Eleanor Casiphia, putri dari Raja Marshall Casiphia. Tapi anggap saja aku ini bukanlah seorang putri, anggap saja aku ini orang biasa dan aku adalah teman baikmu. Ingat itu ya?" Ucap Eleanor memperkenalkan dirinya pada Asterin. Sekarang malah Asterin yang melongo tak percaya, bisa-bisanya Asterin yang asli berteman dengan anak raja. Maksudnya-- kenapa tidak berteman dengan yang satu kasta? Apakah Asterin yang asli tidak takut jika suatu hari dirinya direndahkan?

"Aku akan mengingatnya, sejak aku terbangun aku sudah tidak mengingat semuanya." Balas Asterin sambil tersenyum kaku.

"Tidak apa, kita bisa memulainya lagi dari awal. Yang penting sahabatku ini baik-baik saja." Ucap Eleanor sambil tersenyum manis. Asterin mengangguk kecil untuk menanggapi.

"Asterin, siapa dia?" Tanya Eleanor sambil menoleh kearah Hank.

"Dia pengawal pribadiku, untuk berjaga-jaga saja." Sahut Asterin.

ASTERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang