18.

141 7 0
                                    

Berjam-jam kemudian...

Mungkin waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, tapi di hari yang berbeda.

Hank membuka matanya, meringis karena merasa kepalanya sangat sakit seperti habis di pukul oleh balok kayu yang sangat besar.

Buru-buru Hank bangun dan pergi lagi ke ruang pengobatan. Ia berharap Noah sudah sadar.

Hank menghela nafas lega melihat Noah yang sudah sadar sepenuhnya. Ia langsung menghampiri Noah dan melontarkan beberapa pertanyaan.

"Ekhmm begini... bagaimana kondisimu sekarang? jawab itu cepat!"

Noah menaikkan satu alisnya bingung. "Kau baru datang kemari dan bertanya kondisi ku dan memintaku untuk menjawabnya dengan--"

"Jawab saja!"

"Aku baik, sudah?"

"Tolong ceritakan bagaimana awal mulanya kau bisa menjadi seperti ini. Aku ingin tahu kejadian yang sebenarnya," pinta Hank sambil mengambil kursi dan duduk di samping ranjang Noah.

"Itu... mau cerita singkat atau panjang?" Noah terus bertanya yang membuat Hank jengkel.

"Terserah. Yang penting ceritakan dari awal sampai akhir."

"Ini semua ulah si kaisar itu. Entah bagaimana awalnya, aku tiba-tiba sudah berada di ruangan gelap dan lembab yang tampaknya seperti ruang penyiksaan. Kaki dan tanganku diikat di kursi dan kepalaku mulai di pukul tanpa ampun." Sampai akhirnya Noah pun mulai bercerita.

"Apa alasan sang kaisar terus menyiksamu? Kau berbuat salah?" tanya Hank yang dibalas gelengan kepala oleh Noah. "Lalu?"

"Dia terus bertanya tentang bintang magis yang katanya ada pada Asterin. Sebenarnya aku juga bingung, dan tidak mengerti bintang magis itu apa. Kaisar tidak puas dengan jawabanku yang selalu aku jawab 'aku tidak tahu!' ia pun langsung mengambil balok kayu besar dan mengincar tubuh terutama kepalaku untuk di pukuli olehnya. Sejujurnya aku tidak tahu bintang magis itu apa, tapi dia selalu bertanya berulang kali kepadaku. Kau tahu itu Hank?" Cerita Noah berakhir dengan pertanyaan yang membuat Hank langsung terdiam.

"Kau tahu tentang bintang magis itu?" Noah kembali mengulang pertanyaan yang sama.

"Singkatnya, bintang magis adalah energi besar yang dibutuhkan oleh orang yang memiliki kekuatan tertentu untuk memperpanjang waktu hidupnya," jawab Hank dengan  sangat cepat.

"Jika tidak?"

"Mereka mati karena kelaparan. Bintang magis adalah makanan pokok mereka yang harus di makan minimal 5 bulan sekali. Sayangnya... bintang magis itu langka dan hanya bisa ditemukan pada dalam diri orang tertentu," jawab Hank lagi dengan mudahnya.

"Tunggu-tunggu, kenapa kau sangat paham? Kau..."

"Tidak penting untuk memikirkan itu. Asterin dalam bahaya, ia ada dalam kekangan Kaisar Adelino." Hank tidak mau memperpanjang urusan dan memilih membahas topik lain. "Kita harus secepatnya membawa Asterin pergi dari iblis itu."

"Iblis? Maksudnya apa? Sedari tadi aku tidak mengerti." Noah terus saja bertanya, wajar karena ia baru sadar dan mungkin otaknya sedikit tergeser.

"Sudahi pertanyaan bodoh itu, bangun dan selamatkan Asterin."

Noah mengangguk dan beranjak turun dari ranjang. Ia juga merasa ia sudah sangat sehat, tidak merasa ada bagian-bagian yang sakit lagi. Jika dipikir-pikir bukannya itu aneh?

"Aku akan memerintahkan semua prajurit untuk berangkat ke kekaisaran, aku rasa kita butuh bantuan tambahan." Noah memberi saran tapi tidak di setujui oleh Hank.

ASTERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang