02.

520 28 0
                                    

Di vote yukk biar ak jg semangat nulisnya 💗

Asterin menaruh semua buku-buku itu diatas nakas, "Wahh berat juga ternyata bukunya. Untung aku kuat."

"Nona, mengapa anda ingin membaca buku yang tebal seperti ini?" Tanya Mira.

"Membaca adalah jembatan ilmu, ingat kata-kata ku ini." Balas Asterin sambil membenahi buku-buku itu.

Mira hanya mengangguk-angguk saja, dan tidak bertanya-tanya lagi. "Mari saya bantu untuk membereskannya."

"Terimakasih Mira."

Saat Asterin membuka buku pertama, dia bingung karena tulisan yang ada dibuku itu tidak seperti tulisan biasa. Seperti tulisan aksara?

"Mira, kenapa tulisan nya seperti ini?" Tanya Asterin sambil menunjukkan halaman pertama dibuku itu.

Mira melihatnya lalu berucap, "Memang semua buku yang ada disini menggunakan aksara Nona. Semua akademi yang ada dinegeri ini pun mempelajari aksara itu. Memangnya Nona tidak tahu?"

Asterin menggeleng kecil, apakah sekarang dirinya harus belajar lagi? Belajar untuk mengerti tulisan aksara.

"Yahh aku tidak jadi deh membaca buku, sekarang apa yang harus aku lakukan?" Asterin menghela nafas panjang lalu kembali menaruh buku itu.

"Nona harus belajar--"

"Aku tahu! Tapi aku sudah bosan belajar, belajar membuat otakku terbakar. Aku ingin istirahat, kau boleh pergi."

Mira mengangguk lalu pergi meninggalkan Asterin.

Asterin kembali merebahkan tubuhnya di ranjang, dan menatap langit-langit kamar sambil memikirkan nasibnya disini.

Sepertinya ini tidak asing. Asterin mengingat-ingat lagi sambil memejamkan matanya. Ya! Sekarang Asterin ingat!

Semua nama orang yang ada disini seperti didalam novel 'Love is Blind.'

Menceritakan seorang gadis bernama Asterin yang jatuh cinta pada rakyat jelata yang bernama Hank. Asterin mengejar Hank sampai apapun ia lakukan agar Hank cinta padanya, tapi semua yang dilakukan Asterin malah membuat Hank risih dan malah menyakiti hati Asterin. Asterin putus asa, cintanya bertepuk sebelah tangan dan berakhir Asterin bunuh diri karena rasa putus asa nya itu.

Asterin memegangi kepalanya yang sakit karena ada kilatan memori melintas di pikirannya, dan itu membuatnya sedih karena nasib nya sama dengan dirinya.

Asterin meringis lalu kembali merebahkan dirinya di ranjang dan tanpa disadari, air mata keluar dengan sendirinya tanpa disuruh.

"Sepertinya aku dikirim kesini untuk mengubah takdir seorang gadis malang." Gumam Asterin.

Sedangkan di sisi lain seorang pria gagah kisaran umur 24 tahun sedang memberi makan sapi-sapi yang ada di peternakan milik keluarganya, pria itu adalah Hank.

"Kau makanlah yang banyak Chloe, akhir-akhir ini kau makan hanya sedikit." Ucap Hank kepada sapi betina yang diberi nama Chloe.

"Mooo." Balas Chloe.

"Hank, bisa kita bicara berdua?" Tanya Ibu-nya Hank.

Hank mengangguk lalu membuntuti langkah Ibu-nya.

"Ada hal apa bu? Apakah hal penting?" Tanya Hank.

"Ibu tahu kau tidak mencintainya, tapi kau harus melihat perjuangannya saat dia mengejar cintamu nak." Ucap Ibu-nya Hank.

Hank yang mengerti langsung berdecak kesal, "Aku tidak peduli bu, dia itu bangsawan. Aku benci dia. Karena dia, semua orang beranggapan jika kami punya hubungan serius dan semua orang menatapku dengan tatapan jijik."

ASTERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang