#22 (Jealous)

97 12 2
                                    

Akhirnya hari yang dinanti telah tiba. Saat nya untuk hari guru. Para murid kini mulai duduk di tempat yang sudah disediakan dan Professor beserta pasangannya juga duduk di tempat yang telah disediakan.

"Selamat datang semua. Hari ini adalah yang sangat dinantikan oleh para guru, yaitu hari guru. Acara hari ini akan sangat spesial untuk para professor, karena pertama para professor akan berdansa dengan partner yang sudah mereka pilih lalu setelah itu dilanjutkan oleh asisten dari setiap professor untuk membacakan essaynya"

"Aku penasaran siapa partner Snape. Sebaiknya aku mencari tahunya" Batin Elena.

Elena berdiri dari kursinya dan mulai melihat - lihat sekitar. Tak lama kemudian kedua matanya tertuju kepada satu pemandangan yang kurang menyenangkan. Snape sedang bersama Irene.

"Apa?? Dia bercanda bukan? tumben - tumbennya dia mau bersama dengan orang itu" Batin Elena dengan bola matanya yang membesar karena melihat hal tersebut.

Elena semakin kesal ketika Snape sepertinya sangat menikmati waktu berdua dengan Irene. Rasanya saat itu juga Elena ingin merapalkan mantra 'Avada Kedavra' untuk memusnahkan Irene dari tempat ini.

"Dia tertawa? apa yang lucu? bagaimana dia bisa tertawa dengannya? Arkhh kesall"

Menyadari acara dansa hampir dimulai, Elena kembali duduk di tempatnya yang tadi dan menyaksikan acara tersebut berlangsung dengan badmood.

"Aku tidak sabar mendengar essay milikmu Elena" Ucap Snape yang tiba - tiba datang menghampirinya dengan Irene yang berdiri di sebelahnya.

"iya"

Acara dansa dimulai. Kini para professor mulai berdiri dan berdansa dengan partnernya masing - masing. Elena yang melihat Snape berdansa dengan Irene kini rasanya sangat panas, padahal Great Hall sangat dingin.

*****

Akhirnya yang ditunggu - tunggu pun datang. Kini tiba waktunya giliran Elena membaca essay miliknya di hadapan seluruh professor dan murid - murid lain.

Elena pun mulai berbicara, "Namanya Professor Severus Snape, dia lahir 9 Januari 1960....saat ini dia mengajar ramuan dan menjabat sebagai kepala asrama Slytherin. Professor Snape itu terkadang sangat menyebalkan karena dia selalu memberikan murid - muridnya detensi. Tapi di satu sisi, dia merupakan orang yang baik. Dia telah membantuku sejauh ini untuk menjadi murid yang sangat baik dan pandai dalam pelajaran apapun. Dia menyakinkanku bahwa aku tidak pernah sendirian dalam menjalani kehidupan sehari - hariku di Hogwarts. Professor Snape, dia sangat spesial. Di saat orang lain sibuk menjauhinya, menurutku dia sangat layak untuk dicintai. Professor adalah salah satu professor yang sangat aku kagumi, aku suka bagaimana cara dia mengajar dan masih banyak lagi. Intinya aku bangga bisa menjadi asisten Professor Snape, dan akan selalu begitu. Terima kasih untuk semuanya, Professor Snape.....Itu adalah essayku untuk Professor Snape" Ucap Elena sambil menghela nafasnya.

Semua bertepuk tangan setelah mendengar essay milik Elena, begitu juga dengan Snape. Elena kemudian kembali ke tempat duduknya untuk mendengar essay milik yang lainnya.

*****

Acara hari guru kini telah selesai. Semua murid kembali ke asramanya masing - masing untuk beristirahat. Tapi Elena malah pergi ke halaman belakang Hogwarts. Sementara itu Snape dari kejauhan ingin mengikuti Elena tapi di tahan oleh Irene.

"Terima kasih untuk hari ini Severus"

"Ya, sekarang aku harus pergi" Ucap Severus dingin.

"Kau tidak ingin bersenang - senang malam ini?" Ucap Irene dengan nada menggoda.

"Tidak tertarik, aku harus menemuin Ms. Scandivandian"

"untuk?"

"bukan urusanmu, selamat malam"

Snape segera mengikuti Elena yang kebetulan saat itu belum terlalu jauh. Sampai akhirnya Elena berhenti di taman belakang Hogwarts. Elena pun duduk lalu menatap langit dan Snape masih berdiri di belakangnya.

"Terima kasih untuk essaymu Elena"

"sedang apa kau disini? bukankah seharusnya kau bersama Professor Irene"

"tidak"

"apa kau keberatan jika aku sendirian dulu?"

"Are you jealous?" Ucap Snape.

"No, of course not and why I should jealous with her?"

"Kau yakin? karena sepertinya ada yang sangat badmood tadi di pesta"

"tidak, untuk apa aku membuang waktu untuk cemburu?" Ucap Elena bohong.

"Ayolahh Elenaa jangan berbohong, kau tida --"

"IYA AKU CEMBURU. AKU TIDAK SUKA BAGAIMANA CARA KAU BERBICARA DENGANNYA, AKU TIDAK SUKA JIKA KAU BERADA DI DEKATNYA. PUAS!"

Snape yang mendengar itu dengan sigap memeluk Elena dan mengelus rambutnya.

"Aku tidak menyukainya Elena"

"Aku tahu"

"Lalu kenapa kau sangat cemburu?"

"Entahlah akhir - akhir ini seperti ada yang aneh.  Setiap aku melihatmu dengannya aku merasa seperti ditinggalkan. Aku benci ditinggalkan!" Ucap Elena yang kini mulai menangis di dekapan Snape.

"Tidak ada yang akan meninggalkanmu Elena begitu juga aku. Aku disini"

"Lagipula aku berpasangan dengan Professor Irene karena terpaksa. Aku tidak punya pilihan lain. Percayalah, jika kau salah satu professor disini aku akan memilihmu untuk menjadi partnerku, bukan hanya partner dansa ataupun partner hanya untuk malam ini....tapi partner untuk selamanya" Ucap Snape tulus.

Elena sangat senang saat Snape berkata hal seperti itu. Tak lama kemudian pelukan itu pun berakhir. Rasanya sudah lebih baik, tapi Elena masih sedikit badmood, maka Elena memutuskan untuk meninggalkan Snape sendirian disana dan pergi ke kamarnya.

TBC
----------
See you in chapter 23 ❤️‍🩹

𝐌𝐲 𝐕𝐮𝐥𝐧𝐞𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐧𝐞𝐧𝐭𝐮𝐫 [Severus Snape]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang