#1 (third year, complete)

227 20 0
                                    

15 Juli 1993
Pagi ini Elena sudah mengemasi barang - barangnya untuk pulang kerumah. Sudah tidak terasa hari ini adalah hari terakhirnya sebagai murid tahun ketiga di Hogwarts. Sudah hampir 2 tahun yang lalu sejak dia masuk sekolah ini.

Seperti biasa karena hari ini adalah hari terakhir, para murid mulai dari tahun 1 - tahun 7 berkumpul di Great Hall untuk pengumuman rangking murid di setiap asrama dan house cup.

"Elena, sudah siap untuk hari ini? sudah bereskan semua barangmu?" Tanya Emily.

"Sudah Emm, sudahlah lebih baik kau bersama Carmine saja. Biarkan aku menyelesaikan urusanku sendiri" Ucap Elena.

"Aku hanya mencoba membantu"

"Aku tidak butuh bantuanmu" Ucap Elena dengan tegas.

Emily yang mendengar hal ini kemudian pergi meninggalkan Elena di kamar. Ntah sejak kapan hubungan kakak beradik ini menjadi semakin renggang. Apalagi sejak ayahnya bangga kepada Emily karena diterima bekerja di Kementrian Sihir dengan pangkat yang lumayan tinggi. Sementara Elena yang juga berjuang mati - matian di sekolah jarang sekali di apresiasi oleh orang tuanya.

Elena kemudian pergi menuju Great Hall. Sudah banyak orang yang berkumpul disana untuk mendengar pengumuman tentang rangkin serta kepada asrama mana house cup kali ini diberikan. Elena duduk di barisan paling depan di meja Slytherin. Pengumuman pun dimulai.

"Para murid, terima kasih untuk kerja kerasnya selama satu tahun ini. Banyak dari kalian yang sudah berusaha sangat keras untuk mendapatkan nilai terbaik akhir - akhir ini. Saya juga mengucapkan selamat kepada para murid tahun ketujuh, selamat atas kelulusannya"

"Sekarang mari kita lihat siapa yang mendapatkan peringkat tertinggi dan asrama mana yang akan menang house cup tahun ini"

"Rangking 1 tahun pertama: Mirabelle Frowns, Rangking 1 tahun kedua: Edward Lorenz, Rangking 1 tahun ketiga: Elena D. Scandivandian, Rangking 1 tahun keempat: Hendrick Wang, Rangking 1 tahun kelima: Sashika Brown, Rangking 1 tahun keenam: Lily Vayne, dan Rangking 1 tahun ketujuh: Emily D. Scandivandian"

"wahh keren sekali Scandivandian bersaudara itu"

"benar sekali bukan, selain cantik mereka juga sangat pintar" Ucap salah satu murid.

"bahkan Elena bisa mengalahkan Granger"

"aku yakin orang tua mereka sangat bangga sekali"

Bisik - bisik pun mulai terdengar dari beberapa murid mengenai Emily dan Elena. Banyak orang yang mengagumi mereka, tapi mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Elena hanya membalas itu dengan senyuman tipis.

"Dan House Cup tahun ini jatuh kepada asrama... Slytherinnn"

Semua murid Slytherin pun bersorak senang karena selama berturut - turut belum ada yang bisa merebut posisi tersebut dari asrama Slytherin.

"Selamat untuk yang menerima penghargaan. Untuk kelulusan tahun ketujuh akan dilaksanakan besok di Great Hall"

"Setelah sarapan, para murid dipersilahkan untuk kembali ke asrama masing - masing dan menyiapakan barang serta diri masing - masing untuk pulang ke rumah. Terima Kasih"

"Selamat yaa Emily dan Elena. Kalian keren sekali. Apalagi kau Emily, sudah menepati rangking 1 selama 7 tahun ini"

"Benar, kalian berdua keren sekali"

"Terima kasih semuanya. kalian semua juga keren" Ucap Emily.

Setelah sarapan selesai, Emily dan Elena kembali ke asrama dan kembali mengecek ulang barang - barang milik mereka. Lalu setelah semuanya lengkap, mereka turun kebawah dan meletakkan bawaan milik mereka di pintu depan Hogwarts.

Sebelum pergi keluar, Elena mendengar seseorang memanggil namanya saat itu. Elena sudah tau siapa yang memanggilnya. Deep voice itu hanya ditujukan kepada satu orang, yaitu Professor Severus Snape.

"Ms. Scandivandian" Panggil Professor Snape.

"Ya Professor Snape?" Ucap Elena.

"Selamat, pertahankan nilaimu. Jangan buat aku kecewa"

"tentu Professor"

"Aku dengar ini coklat favoritmu, ambilah" Ucap Professor Snape sambil mengeluarkan sebuah coklat dari dalam kantong jubahnya.

"terima kasih Professor Snape"

"Jangan beritahu siapa - siapa jika aku baru saja memberikanmu coklat"

"baiklah" Ucap Elena.

Elena sempat terdiam sejenak. Tumben sekali Professor Snape sangat baik dengannya. Bukannya setiap hari hobinya hanyalah membebani Elena dengan tugas - tugas dan sedikit detensi. Ntahlah Elena tidak ingin pusing, yang penting Elena mendapatkan coklat favoritnya.

*****

Beberapa jam perjalanan, akhirnya Emily dan Elena sampai di Scandivandian Manor. Di dalam sudah ada Damian yang menunggu kedatangan kedua putrinya itu. Ketika orang tua lain bertanya 'bagaiman kabar kalian?', Damian malah menyuruh mereka berdua untuk berbaris dan mengeluarkan hasil ujian mereka.

"Emily, sini. Tunjukkan hasil ujian milikmu"

"Ini ayah, aku sudah berikan semua. Di tahun terakhirku ini, aku mendapatkan rangking 1 lagi. Kelulusan akan diadakan besok" Ucap Emily.

"Ini bagus. Nilaimu sempurna. Baiklah. Kapan mulai bekerja?"

"2 bulan lagi"

"Baiklah itu bagus. Kau lolos"

Emily segera menyingkir dari hadapan ayahnya. Kini giliran Elena menghadap ayahnya. Jujur Elena jadi semakin takut dengan ayahnya, apalagi sejak kejadian tahun lalu. Yang dimana nilai Elena tidak sesuai dengan standar Damian, maka Damian memukul tangan milik Elena dengan tongkat keras. Bekasnya pun masih ada hingga sekarang.

"Elena, giliranmu"

"Baik ayah"

"Mana nilai milikmu?"

"Ini ayah, semua nilai sudahku berikan. Oh dan tahun ini aku mendapat rangking 1 lagi"

"Kerja bagus, tingkatkan"

"terima kasih ayah" ucap Elena dengan senyuman senang.

"Oh ya Elena, besok kau harus ikut ayah dan ibu ke acara kelulusan kakakmu"

"Baiklah"

Elena tersenyum senang karena hari ini dia bisa bernafas dengan lega. Akhirnya nilainya kali ini sesuai dengan standar yang ayahnya inginkan. Elena dan Emily segera kembali ke kamar lalu beristirahat.

TBC
-------------
See you in chapter 2 ❤️‍🩹

𝐌𝐲 𝐕𝐮𝐥𝐧𝐞𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐧𝐞𝐧𝐭𝐮𝐫 [Severus Snape]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang