" Kau tak bilang kalau ada banyak orang yang akan minum dengan kita hari ini.." cicit Rain lirih tepat di telinga Sky
" Nikmati saja, bukankah aku sahabat yang pengertian padamu. Kau tak bahagia dengan pernikahanmu, jadi aku membawakanmu beberapa alpha untuk menghiburmu." ucap Sky yang membuat Rain membulatkan matanya tak percaya
" Siapa yang tak bahagia?" tanya Rain
" Kau. Aku lihat kau jadi lebih murung setelah menikah, itu berarti kau tak bahagia."
" Hei.. Kesimpulan darimana itu,"
" Sudah nikmati saja, Aku sudah memilih, semuanya bibit unggul premium." kedip Sky menggoda Rain
Rain ingin kembali menyela ucapan Sky, namun seorang pria mendekatinya.
" Hai.. Boleh berkenalan?" sapa pemuda itu dengan wajah yang bisa dikatakan memanglah tampan, namun entah mengapa kini bagi Rain tetap pria yang paling tampan hanyalah suaminya
" Oh hai.." balas Rain seadanya
Sky terus memberi kode pada Rain untuk menanggapi pria yang mendekatinya lebih dulu, dan berhenti bersikap malu-malu. Kemana perginya sahabatnya yang suka bersikap seperti seorang bar-bar itu, kenapa Rain hanya bertindak canggung dan cenderung malas menanggapi para pria yang hendak mengenalnya lebih jauh.
" Ayo, Kau mau kan turun ke lantai dansa denganku.." tawar pria tampan bernama Theme itu pada Rain
" Ah.. Tidak, Aku.." Rain hendak menolak ajakan itu, namun Sky justru menyahut ucapan Rain lebih dulu
" Sudah, bawa saja dia."
" Oii Sky.. Sky.." teriak Rain karena tangannya sudah ditarik oleh Theme ke lantai dansa
Rain merasa tak nyaman, padahal biasanya pemuda cantik itu suka sekali pergi ke club. Namun hal itu sepertinya tak berlaku ketika dirinya bersama orang asing, Rain lebih nyaman berkumpul bersama teman-temannya yang biasa daripada harus bersama orang baru yang dia tak ketahui latar belakangnya.
Meskipun terkenal suka sekali keluar masuk tempat hiburan, namun Rain enggan bersama dengan orang asing. Setidaknya, itulah cara dirinya mempertahankan identitasnya sebagai seorang omega juga melindungi dirinya dari penandaan alpha asing.
Sedang di tempat Phayu, pria tampan itu masih dicecar berbagai pertanyaan mengenai istri mudanya. Dan Phayu hanya menanggapi sekilas saja godaan juga pertanyaan dari para sepupunya.
" Kau dimana?!" hingga suasana berubah saat Praphai menghubungi kekasihnya dan yang terdengar suara keras musik berdentum
" Lantai atas atau bawah? Cepat katakan!" ucap Praphai yang semakin meninggi, wajahnya mengeras
" Tunggu aku disana! Awas kau berani melangkah satu jengkal saja, kau akan habis denganku!" ancam Praphai lalu menutup panggilan pada ponselnya
" Ada apa?" tanya Saifah yang melihat Praphai sedang berada dalam fase marahnya
" Sky ada disini."
Praphai segera melesat menuju ke tempat kekasihnya berada.
" Apa yang kau lakukan disini? Ikut aku!" suara keras Praphai membuat nyali Sky menciut, kekasihnya sangat menyeramkan ketika tengah marah
" Aoo.. Aku hanya menghibur Rain," jawab Sky yang sudah berada dalam cekalan kekasihnya
" Apa??!"
Praphai segera kembali ke tempat dirinya berada bersama para sepupunya tadi.
" Phi, Istrimu ada disini. Dia sedang menari bersama orang asing." ucap Praphai lalu melirik kekasihnya tajam
" Apa?" tanya Phayu berdiri dari duduknya
" Sky yang membawa Rain kemari. Sana, cepat pergi dan bawa kembali istrimu. Aku juga akan menghukum kekasihku," Sky mulai berkeringat dingin mendengar kalimat hukuman yang terucap dari bibir kekasihnya
Phayu menelusuri lantai dansa, dan menemukan istrinya berada di lantai dansa bersama pria lain. Amarah mulai menyusup ke dalam tubuh pria tampan itu, apalagi ketika ada tangan asing yang menyentuh pinggang ramping miliknya.
Pria tampan yang sudah dikuasai amarah itu mulai memikirkan bagaimana akan menghancurkan tangan yang sudah dengan lancang bertengger pada miliknya tanpa meminta ijinnya terlebih dulu. Akan tetapi kalaupun pria asing itu meminta ijin, Phayu juga tak berencana memberikan ijinnya. Karena Rain hanya miliknya.
" Sepertinya aku harus pulang," Rain mencoba melepas tangan yang merengkuh pinggangnya
" Kau terburu-buru sekali, apa orang tuamu orang yang galak? Aku akan meminta pada mereka untuk mengejarmu, dengan begitu mereka tak akan memarahimu." ucap Theme yang tak ingin kebersamaannya bersama Rain berakhir secepat keinginan si omega
" Bukan orang tuanya, tapi suaminya." suara keras dan berat, juga gerakan yang dengan cepat mengambil alih tubuh Rain, membuat Rain limbung
" Kau! Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti," tunjuk Phayu pada pria yang hanya diam terkejut
" Dan kau anak nakal, ayo terima hukumanmu!" Phayu mengangkat tubuh istrinya dalam gendongannya dan membawanya pulang
Rain tak diijinkan mengeluarkan suara, setiap kali bibirnya terbuka dan akan menjelaskan situasi yang dilihat suaminya tadi, Phayu akan menarik tangannya menghentikan ucapan Rain hingga keduanya sampai di rumah.
Phayu kembali menggendong Rain hingga mereka sampai ke dalam kamar dan mengunci rapat pintu kamarnya.
Rain merasakan tatapan sang suami berbeda dari biasanya, seolah binatang buas akan segera muncul dan menerkamnya hingga habis.
Suasana kamar berubah dengan aroma feromon yang menyelimuti seisi kamar, membuat Rain meras tercekat. Aroma feromon suaminya begitu pekat kali ini, membuatnya kesusahan mengendalikan feromonnya sendiri yang juga ikut keluar.
Phayu masih tak berhenti mengeluarkan hampir semua feromon miliknya, dirinya masih berdiri menatap tajam sosok istrinya yang mulai gelisah.
" Eeunghh phi.. Bisakah kau tarik feromonmu?" tanya Rain yang merasakan tubuhnya memanas
" Ini hukumanmu." jawab Phayu singkat dan masih berdiam di tempatnya
Rain yang hampir kehilangan kewarasannya, mencoba beranjak dari ranjang. Namun langkahnya dihentikan oleh Phayu.
" Diam saja di tempatmu!"
" Tapi phi.. Aku merasa tak nyaman," cicit Rain, panas di tubuhnya semakin membara
" Buka pakaianmu!" perintah Phayu dan Rain yang sudah biasa melakukan hal itu bersama suaminya, hanya bisa menuruti ucapan sang suami
Dengan gerakan yang setengah kesulitan, Rain berhasil menanggalkan pakaian di tubuhnya. Tangannya bahkan mulai bergerak menyentuh suaminya, namun Phayu hanya diam.
" Hiks.. Hiks.. Phi.." Rain merasa putus asa, tubuhnya begitu terangsang karena feromon suaminya. Tapi kini suaminya tak mau menyentuhnya dengan segera
" Kau tau kau milikku?" tanya Phayu dan Rain mengangguk cepat
" Lalu kenapa kau biarkan pria asing menyentuh milikku?" suara penuh tekanan membuat nyali Rain menciut
" Dia yang memaksaku phi.. Aku.. Aku sudah menolaknya berulang kali, hiks.. hiks.." Rain berkata jujur, dirinya sudah berulang kali mencoba pergi dari Theme namun pria itu selalu menahan pergerakannya
" Kau tahu kau salah?" Rain kembali mengangguk, untuk kali ini dirinya harus menuruti ucapan suaminya agar bisa segera mendapatkan pelampiasan dari rasa tak nyaman di tubuhnya
" Jangan mengeluh! Aku akan menghukummu sampai kau akan berpikir ribuan kali nanti, kalau kau berani melakukan hal itu lagi." Rain merasa sudah salah menjadi istri pria di hadapannya saat ini, rasanya dirinya selalu mendapat hukuman jika berbuat salah atau melanggar aturan dari suaminya tersebut
" Tapi phi.. Aaakkhhh..." Rain tak bisa lagi mengeluarkan kalimat protesan ataupun pembelaan, karena suaminya sudah menancapkan taringnya pada tengkuknya yang itu berarti Rain sudah ditandai
Omega itu berakhir dalam hukuman panjang sang suami yang membuatnya lelah setengah mati.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Perverted Little Husband
Fiksi Penggemar" Daddy!! Aku saja baru lulus sekolah, aku masih kecil. Bagaimana bisa daddy menikahkanku dengan pria yang sepuluh tahun lebih tua dariku. Dan lebih dia duda!" Apaaaa... Bagaimana bisa daddy menikahkanku dengan pria sepertinya? Apa daddy tak tahu ku...