" Ahahahaha..." suara tawa menggema dari ruang santai di dalam sebuah rumah mewah
Nampak seorang pemuda yang tengah menyamankan dirinya berbaring di paha milik pria tampan, yang salah satu tangannya sibuk mengusap kepala pemuda yang berbaring di pahanya.
Dengan lembut pria tersebut mengusap rambut halus milik istri kecilnya yang menatap layar televisi besar dengan tertawa karena menampilkan acara favorit sang istri.
" Phi.." atensi yang lebih tua terpanggil karena yang lebih muda
" Ya baby,"
" Kita berangkat ke tempat Bubu kapan?" tanya Rain mendongak menatap suaminya dari bawah
Rain bisa melihat garis rahang tegas milik sang suami dengan sedikit janggut dan kumis tipis yang semakin dilihat menambah kesan kharisma dari suaminya tersebut.
Pemuda pirang itu kini mulai berpikir keras, bagaimana bisa dulu suaminya itu memiliki rumor buruk dan juga ditinggalkan begitu saja oleh istri pertamanya. Sedangkan pria yang kini menjadi suaminya itu seolah tak memiliki celah apapun, selain mesum yang sudah tak tertolong.
Semakin dipikirkan semakin tak ada jawabnya.
" Masih ada satu jam lagi, mau kesana sekarang?" Phayu mencubit gemas hidung istrinya
" Aaaakkhhh... Sakit Phi!" teriak Rain mengaduh kesakitan
" Maaf na.. Cup," Phayu mengecup singkat hidung istrinya yang sempat menjadi korban kegemasannya
" Ayo berangkat sekarang, nanti kita bisa mampir beli es krim lebih dulu.." Phayu berdiri lebih dulu, mengulurkan tangannya
" Let's go sir!!" Rain berteriak penuh semangat sembari menyambut uluran tangan sang suami
Pasangan itu keluar dengan senyum merekah yang terhias di wajah keduanya. Membuat siapapun pasti akan iri dengan keharmonisan kecil yang terjadi diantara keduanya.
Namun keharmonisan itu sepertinya sebentar lagi akan sedikit terguncang karena kehadiran seseorang yang sama sekali tak diundang masuk ke dalam kehidupan pernikahan yang masih terlalu singkat tersebut.
Phayu menatap tak ramah pada sosok wanita yang sudah duduk manis di dalam rumah kedua orang tuanya, dan berbincang dengan sang Bubu.
Rain yang tak mengerti kenapa tiba-tiba langkah suaminya terhenti, mencoba mengedarkan kepalanya untuk melihat apa yang menarik perhatian suaminya hingga tak lanjut berjalan.
Namun tubuhnya yang lebih pendek langsung diblokir oleh tubuh suaminya. Membuatnya tak melihat apapun kecuali dada bidang yang selalu menggoda untuk dia berikan satu atau dua cakaran setiap kali dada itu menindih tubuhnya.
" Sepertinya bagus juga kalau kita melakukan pembersihan lebih dulu baby?" ucap Phayu dengan senyum menyeringai
" Pembersihan?" tanya Rain tak mengerti, mereka bukannya akan makan malam keluarga besar nanti.. Lalu kenapa kini justru berganti harus menjadi bersih-bersih
" Iya, Kita kan belum pernah melakukannya di kamarku yang ada di rumah ini." kedip Phayu yang mengundang arti untuk Rain mengerti kini
" Tidak tidak.. Nanti yang ada aku akan kelelahan," tolak Rain yang akan melangkah menjauh dari suaminya
Namun memang pergerakan suaminya lebih cepat dari Rain, pria tampan itu sudah mengangkat tubuh istrinya bak dalam gendongan pengantin. Mengabaikan rengekan Rain yang meminta diturunkan.
" Phi... Turunkan aku!Aku mau ke tempat Bubu.. Bubu... Tolong Rain!!" teriakan Rain menggema dari lantai satu hingga lantai dua
" Kau sudah lihat sendiri bukan? Phayu sudah menemukan kebahagiaannya sendiri, jadi jangan pernah mengusiknya lagi." Pete hanya bisa memberikan pengertian pada wanita yang terlihat mengepalkan tangannya tak suka pada pemandangan penuh cinta dari sang putra dan menantu
KAMU SEDANG MEMBACA
Perverted Little Husband
Fiksi Penggemar" Daddy!! Aku saja baru lulus sekolah, aku masih kecil. Bagaimana bisa daddy menikahkanku dengan pria yang sepuluh tahun lebih tua dariku. Dan lebih dia duda!" Apaaaa... Bagaimana bisa daddy menikahkanku dengan pria sepertinya? Apa daddy tak tahu ku...