Hari libur, itu harinya mama azizah dan papa arhan berduaan. Karna seringnya, anak anak di culik nenek dan kakeknya.Seperti weekend ini, anak anak sudah di jemput kakeknya subuh tadi. Sedangkan azizah dan arhan masih asik bergulung, saling mendekap dan memeluk.
"Bulan depan, anak anak libur sekolah, kita ke jepang yuk"
Azizah yang menyembunyikan wajah di dada bidang suaminya, dia mendongkak "loh, bukannya kamu mau ke qatar mas ?"
"Iya, kamu juga ikut"
Azizah tak langsung menjawab, awalnya iya, tapi sekarang dia ragu.
"Aku udah pesankan tiket untuk kamu loh" timpal arhan.
"Anak anak gimana ?"
"Bukannya kita sudah deal ya, dan anak anak akan di titip ke umi" jawab arhan.
"Hm, iya sih. Tapi kok aku ragu ya mas, takut mereka gak mau di tinggal" kata azizah bimbang, jarinya gerak meneliti wajah suaminya.
"Pasti mau kok, apalagi kita pulang dari qatar ontheway jepang, di rayu sayang, pasti maulah"
"Oke deh, tapi kamu yang bicara ke anak anak ya"
Arhan mengangguk "siap, yang penting kamu ikut aku ke qatar" arhan senyum menyanggupi.
Azizah sedikit terkekeh, dia masih sibuk meneliti wajah suaminya "maskeran yu, wajah kamu kusam loh"
"Masa iya ?"
"Iya, item banget tau"
"Gak apa apa item, yang penting kamu cinta" jawab arhan pede, memamerkan derertan giginya.
"Geli mas, kamu kepedean" desis azizah.
"Lah, tapi iyakan ?" sangkal arhan.
Azizah mengedikan bahunya, entahlah.
Wajah arhan berbuah masam "oh jadi kamu gak cinta nih sama aku ?" Telisik arhan "oke, baik kalau gak cinta" arhan melepas dekapannya.
"Ish mas, mau kemana ?" Cekal azizah.
"Katanya tadi nggak cinta, eh sekarang pake nanya mau kemana" rengut arhan ketus, sosoan marah.
"Sorry" cicit azizah, mengelus pipi kanan pak suami gemas.
*disclaimer! Sorry ya pake foto dari eks. Soalnya ini menggemaskan.
"Sorry apa ?" Sahut arhan, masih ketus.
"Aku cinta banget sama kamu mas, jadi jangan marah ya" rayu azizah, di sertai kecupan di pipi suaminya.
Wajah arhan seketika berbinar "nah gitu dong, jangan gengsi"
"Siapa yang gengsi ?" Sergah azizah.
"Kamu lah, siapa lagi"
Azizah berdecak, mengerucutkan bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman hidup, selamanya!
AcakSakuel cerita papa arhan, mama azizah, abang shaka, dan kakak reyna, lanjut disini ya. Disini kita bertarung dengan konflin baru, cerita baru yang mungkin agak beda dari cerita sebelumnya. Tapi wajib banget baca "teman hidup" sih, agar nyambung, ngg...