Empatbelas - sepuluh tahun, hidup bersama.

1.8K 135 15
                                    

Aniversarry pernikahan selalu arhan dan azizah rayakan sederhana. Sepuluh tahun sudah, keduanya hidup bersama.

Arhan yang rendom dan susah di tebak, eh tiba tiba pulang dengan membawa boneka besar, bukan untuk reyna, tapi untuk mamanya.

Sontak saja wajah reyna masam, sangat tidak bersahabat. Apalagi mama azizah sengaja menggoda.

Azizah yang sangat jail, dengan sengaja ia menggoda reyna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azizah yang sangat jail, dengan sengaja ia menggoda reyna. Dia dengan nyaman bersender pada dada arhan. Membuat reyna semakin rusuh, mendelik tak suka.

Takut tuan putri akan merajuk dan juga berakhir menangis, arhan merayu "yuk sini deket papa duduknya" ajak arhan.

Reyna menolak keras, ia mendelik tajam, tapi agak berkaca kaca.

Azizah terkekeh, tapi arhan was was "yu sini sama papa ka, nanti kita beli boneka yang jauh lebih besar dari ini"

"No!" Sahutnya kesal, menjerit menangis.

"Ish cengeng" desah azizah.

"Kenapa nangis hah ? Mau apa sayang" rayu arhan, dia beringsut guna meraih reyna.

Tapi anak itu menagis kencang, berontak tak mau di sentuh.

Arhan tak gentar, ia terus merayu "mau apa ? Jangan nangis dong"

"Mama jahat!" Kencam reyna.

"Jahat apa ? Toh ini boneka buat mama kok"

"Aku mau!"

"Nanti kamu beli, ini boneka mama dari papa" sahut azizah tak mengalah.

"Nggak mau! Aku mau itu" rengek reyna.

"Nggak lah, ini kan punya mama" jawab azizah, dia menggoda, dengan memeluk boneka itu dengan erat.

Reyna semakin tantrum, dia menangis menjerit jerit.

Arhan mendesah, berusaha meraih reyna yang berontak di lantai.

"Udah biarin aja sih mas, nih kalau lagi kerasukan dia susah di rayunya" cegah azizah, saat arhan akan kembali merayu.

Arhan kembali mendesah, ia duduk dekat reyna, menunggu anak itu tenang.

Sepertinya arhan salah langkah, membeli boneka untuk istrinya. Tau akan cekcok, lebih baik tidak beli deh.

"Papa" cicit reyna. Tangisnya mulai reda, sepertinya anak itu sudah lelah menangis.

Segera arhan membawa reyna ke atas pangkuan "mau apa hah ? Kalau mau apa apa tuh jangan nangis, kan papa udah sering bilang" ujar arhan, seraya menghapus bulir air mata di pipi reyna.

"Aku mau boneka mama"

"Itu punya mama, nanti kita beli ya"

"Gak mau, aku mau punya mama" kekeh reyna.

Teman hidup, selamanya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang