Setelah satu bulan berpuasa, tiba saatnya hari ini semua umat muslim merayakan hari raya idul fitri.
Hari raya idul fitri selalu di sambut amat antusias oleh semua yang merayakannya, berkumpul bersama para sanak sodara, bersilaturahmi serta saling memaafkan.
Begitu pula dengan keluarga arhan dan azizah, mereka menyambut secara suka cita.
Di tahun ini, arhan dan azizah merayakan hari idul fitri di jakarta, bersama keluarga besar azizah. Karena di tahun lalu mereka merayakannya di bandung.
Sebisa mungkin, setiap tahunnya azizah serta arhan, selalu merayakan idul fitri secara bergantian, di bandung ataupun jakarta.
Arhan dan azizah solat di masjid yang tak jauh dari rumah. Shaka anteng bersama arhan, sedangkan reyna bersama azizah.
Hari ini reyna manis sekali, anteng dan ia sangat happy sekali di ajak pergi solat ied.
Selesai solat ied, bersalaman dengan para tetangga, saling maaf memaafkan, arhan azizah dan juga anak anak segera pulang ke rumah. Karena mereka harus segera pergi ke rumah abi dan juga umi. Kebetulan kumpul keluarga besar tahun ini di adakan di rumah abi dan juga umi.
Tapi sebelum pergi ke rumah umi dan abi, arhan dan azizah lebih dulu sungkeman, bermaaf maafan bersama shaka dan reyna.
Arhan duduk di sebuah sofa, azizah lalu bersimpuh di hadapan arhan, memohon maaf atas segala dosa dan khilaf yang dia lakukan terhadap suaminya.
Arhan menggenggam tangan istrinya erat, menatapnya lekat penuh cinta.
"Minal aidzin walfaidzin ya mas, mohon maaf lahir dan batin"
Arhan mengangguk, tersenyum hangat "minal aidzin walfaidzin juga ya sayang, mohon maaf lahir dan bathin" ujar arhan juga.
Azizah mengangguk, dia tersenyum haru "sekali lagi aku mau meminta maaf, maaf kalau aku masih bandel, dan belum bisa jadi istri yang terbaik untuk kamu" pinta azizah lagi.
"Kamu istri yang sangatlah baik bagi aku sayang, aku yang harusnya minta maaf, karena belum bisa menjadi suami yang terbaik untuk kamu"
"Kamu suami terbaik mas, selalu sabar menghadapi kemanjaan aku ini" sahut azizah.
Arhan sedikit terkekeh, mengelus pipi mulus istrinya lembut.
Azizah tersenyum haru, lalu ia mencium punggung tangan arhan dalam, khidmat.
Arhan terhanyut, dia merengkuh tubuh sang istri dalam pelukannya.
Setelah azizah dan arhan selesai bermaaf maafan, giliran shaka dan reyna yang bersimpuh di hadapan arhan dan azizah.
Keduanya bak orang dewasa yang sudah amat paham, mereka sungkem meminta maaf.
"Mama, papa, maafin abang ya, maaf ya kalau abang suka bandel, dan bikin mama papa kesal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman hidup, selamanya!
De TodoSakuel cerita papa arhan, mama azizah, abang shaka, dan kakak reyna, lanjut disini ya. Disini kita bertarung dengan konflin baru, cerita baru yang mungkin agak beda dari cerita sebelumnya. Tapi wajib banget baca "teman hidup" sih, agar nyambung, ngg...