Lima - Ish mesum!

2.6K 118 14
                                    


Masih pagi, keadaan rumah sudah rame sekali. Ibu dan juga bapak datang tanpa mengabari. Sontak saja membuat shaka dan reyna bersorak heboh, menyambut kedatangan ambu dan juga abahnya. 

Belum apa apa, tuan putri yang manja sudah merengek meminta di gendong.

"Ambu nya masih cape kak, jalan sama mama aja yuk"

"Nggak mau" tolak reyna tegas.

"Kasian ambunya, cape baru nyampe loh" azizah merayu tuan putri kembali.

"Gak apa apa zah, ibu gak cape kok" sahut ibu melerai, tersenyum lembut. 

Sontak saja, reyna semakin mendusel di gendongan ambunya.

Azizah menghela nafas kasar, menyerah merayu tuan putri yang keras kepala.

"Udah biarin aja, ibu seneng kok" bisik arhan, tak kala melihat wajah tak enak istrinya.

"Iya tau mas, tapi ibu baru nyampe loh, kasian pasti cape"

"Iya, tapi ibu seneng, jadi biarin aja ya"

Azizah memberengut, ia memutar bola matanya sebal. Suaminya ini, memang selalu membela tuan putrinya!

Tau istrinya kesal, arhan tidak kembali bersuara, takut nantinya semakin rusuh.

Pagi ini, meja makan yang selalu ramai dan berisik, makin riuh, shaka dan juga reyna tak mau kalah cerita ini dan juga itu pada ambu dan abahnya.

"Ambu dan abah, tadi kesini naik apa ?" Tanya shaka cerewet.

"Naik kereta" sahut ibu.

"Pulangnya, naik apa ?"

"Kereta juga, biar nggak kejebak macet di jalanan"

"Abang ikut abah dan ambu pulang ya, abang mau naik kereta, soalnya belum pernah" pinta shaka.

Seperti biasa, reyna ikut ikutan abangnya "aku juga ikut, mau naik kereta" pintanya.

Ibu dan bapak kompak mengangguk "iya boleh, tapi kalau libur sekolahnya ya, kalau enggak nanti naik keretanya sama papa mama aja, saat libur sekolah" ujar bapak.

"Yah, itu namanya gak boleh dong abah" desah shaka kecewa.

"Boleh, tapi saat kalian libur sekolah"

"Yaudah, ambu sama abah nginep disini nya lama aja, pulangnya saat abang libur sekolah yah, agar abang bisa ikut" jawab shaka pintar sekali. 

Ibu dan bapak mengiyakan saja, karena tak mau membuat cucunya kecewa.

Sontak, shaka bersorak senang, karena permintaanya di turuti. Reyna pun ikut bersorak.

Seuntai senyum, tersungging di bibir ibu dan bapak. Kedua cucunya senang, bapak dan ibu jauh lebih senang.

Selesai sarapan, ibu di geret ke kamar oleh shaka dan reyna, entah apa yang mereka mau tunjukan pada ambunya.

Sedangkan bapak, masih duduk dengan arhan di ruang makan, mengobrol.

Takut mengganggu, azizah naik ke atas, untuk melihat anak anaknya, dia takut anak anaknya membuat ambunya repot.

Membuka pintu kamar, senyum azizah mengembang. Shaka dan reyna tak mau kalah, mendusel manja pada ambunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teman hidup, selamanya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang