Anak anak pergi dengan papanya, mama azizah memutuskan pergi bermain tenis, setelah mengumpulkan niatnya.
Cuaca pagi ini, cukup terik, tapi azizah bergerak sangat lincah mengikuti gulir bola yang bergulir kesana kemari.
Azizah tipe manusia paling mager, tapi kalau soal olahraga, ia sangat terdepan. Setelah akhir akhir ini mager olahraga, pagi ini dia bermain tenis, mengiyakan ajakan fuji.
Fuji yang mencetuskan ide untuk main tenis, eh azizah lah yang potang panting di lapangan, fuji lebih sibuk menikmati makanan gerobakan yang mangkal deket lapangan tenis tempat mereka bermain.
Azizah menepi ke sisi lapangan, gabung dengan fuji yang sibuk makan cilor, saat perutnya terasa agak kram.
"Kenapa ?" Tanya fuji, saat tak sengaja ia melihat azizah agak meringis.
"Perut gue agak kram" jawab azizah, dia mengelus perutnya.
"Efek lo jarang lari dan loncat loncat zah, jadi kram deh tuh perut lo, saat di bawa olahraga lagi" sahut fuji.
"Iya kali" jawab azizah, seraya mengambil satu tusuk cilor dan memakannya.
"Abis ini, lo balik atau kemana ?" Tanya fuji.
"Lo mau kemana ?" Tanya balik azizah.
"Nyalon yuk, udah lama kita gak nyalon berdua"
"Yuk" sanggup azizah "tapi sarapan dulu ya ji, gue belum makan apa apa soalnya"
"Oke" sahut fuji.
Cuaca semakin terik, fuji dan azizah pun bergegas pergi nyalon setelah sarapan di pedagang bubur ayam pinggir jalan.
"Anya hamil lagi ya ?"
"Iya" jawab azizah, menoleh pada fuji "lo kapan hamil lagi ji ?" lanjutnya bertanya.
"Kapan kapan deh"
"Lah, bukannya suami lo udah pengen ya"
"Iya, tapi gue belum siap"
"Nunggu siap, nggak akan pernah siap ji, gue juga dulu gitu, tapi seiring jalannya waktu, kita bisa kok"
"Lo ada rencana punya anak lagi ?" Fuji bertanya, mengalihkan.
"Gue sama arhan sedikasihnya aja sama allah, kalau dikasih lagi alhamdulilah, ya kalau nggak di kasih lagi, nggak apa apa, shaka dan reyna sudah lebih dari cukup kok"
"Program aja yuk, barengan sama gue" ajak fuji.
"Lo aja, gue males kalau harus program ji"
"Lah, arhan itu masih pengen punya anak lagi zah, apa salahnya sih program"
"Anak gue udah dua, lebih baik lo aja deh yang program"
Fuji mendesah, memutar bola matanya sebal, dan tak kembali bersuara. Diajak kerjasama, eh nggak mau, sangat nggak kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman hidup, selamanya!
DiversosSakuel cerita papa arhan, mama azizah, abang shaka, dan kakak reyna, lanjut disini ya. Disini kita bertarung dengan konflin baru, cerita baru yang mungkin agak beda dari cerita sebelumnya. Tapi wajib banget baca "teman hidup" sih, agar nyambung, ngg...