7. Mereka kenapa?

13 3 1
                                    

Hari ini kelas begitu sangat sepi tidak ada candaan yang terdapat didalam kelas. Vanya tidak mengetahui apa penyebab temannya ini berdiaman, biasanya mereka sangat gaduh didalam kelas tapi kali ini benar benar hening tidak ada pembicaraan sama sekali.

Selama pembelajaran sampai istirahat tiba, hawa dikelas ini begitu berbeda. Vanya begitu ragu menanyakan perihal yang sedang mereka alami, saat ini dia curiga mereka begini karena masalah kemarin.

"Kalian lagi marahan?" Akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Vanya karena ia merasa sangat aneh berada diposisi seperti ini. Tidak ada jawaban yang ia dapatkan dari salah satu mereka.

"Apa kalian marahan karena masalah kemarin? Bila memang iya aku harap kalian secepatnya kembali berteman. Aku paham disini Vens salah tapi kita disini gaada yang ngerti gimana rasanya jadi Vens yang menghadapi ketakutannya. Aku paham banget kalau Vania sangat sakit diseluruh bagian tubuhnya apalagi tertimpa oleh Vens. Tapi apa kalian gabisa saling memaafkan? Bukannya kalian sudah berteman sejak lama bagaimanapun kalian harus memahami satu sama lain tidak boleh ada yang egois. Aku sedih kalian marahan seperti ini, aku mau kalian redakan emosi masing masing. Asal kalian tau awal aku masuk sini aku takut gapunya teman aku berfikir kehidupanku hanya belajar saja nantinya, tapi ternyata salah, aku sekarang memiliki teman yaitu kalian. Awal masuk aku melihat kalian begitu hiperaktif dan ceria bahkan kalian juga akrab sekali dengan para guru disini. Aku selalu dibuat kaget dengan perlakuan kalian, rasanya bersyukur sekali bisa sekelas dengan kalian karena yang aku lihat kelas lain tidak begitu berwarna. Dari dulu aku ini tipikal orang yang pendiam dan sulit bergaul karena emang teman teman disekolahku berbeda sekali dengan kalian, mereka sama sepertiku. Tapi setelah mengenal kalian aku paham semua manusia memiliki kepribadian yang berbeda tidak semuanya sepertiku."

Dari sini kita dapat melihat Vanya adalah gadis yang pendiam dan tertutup. Dari dulu kehidupan yang dialami Vanya sangat flat tidak ada warna didalam.

Setelah mendengar cerita panjang dari Vanya kedua gadis itu nampaknya tersentuh.

"Vanya maaf kita sudah mendiami dirimu"
"Oiya vania aku minta maaf untuk masalah kemarin, aku harap kita bisa berteman"
"Maaf juga sudah egois Vens"
"Terima kasih sudah menuruti kemauanku, aku senang kalian sudah baikan"
"Vanya kita gatau kau sesweet itu"
"Iyaa aku tersentuh sekali dengar ceritamu"
"Ah sudah sudah aku jadi malu"
"Terima kasih sudah mau cerita tentang dirimu. Aku berharap setelah kelulusan kita semua masih berteman seperti ini"
"Iyaa semoga saja"
"Satu semester lagi sudah kelulusan berarti waktu belajar kita tinggal 5 bulan lagi"
"Please aku belum siap untuk semua itu"
"Berdoa saja semoga kita bertiga ga gila"

VAAE3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang