29. Permintaan maaf

8 1 0
                                    

Aku terkejut dengan ponselku lalu bergegas menuju room chat seseorang.

Vania:
Denis jangan marah ya?
Jangan nambah pintu kulkasnya.
Aku minta maaf bikin kamu ga nyaman.

Malam ini hujan turun dengan lebat terdengar suara gemericik air yang terus turun satu persatu yang menyebabkan hawa di sekitar jadi begitu dingin. Sudah melewati waktu tengah malam tapi pesanku tak kunjung juga dibalas oleh pria itu rasanya seperti mengirim pesan pada seorang Presiden.

Tanpa menunggu lama kesadaranku hilang aku mulai memejamkan kedua bola mata dan terbawa ke alam mimpi.

Tepat pada jam 3 pagi terdengar sebuah notif yang menggangu tidur seorang gadis. Gadis itu pun melihat ke arah ponselnya yang berada di samping meja, disana tertera nama Denis.

"Jam segini baru dibales, respon nanti saja deh" gadis itu mulai tertidur kembali.

Siang hari yang begitu cerah aku melihat ke arah ponselku pada bagian kedua notif adalah chat dari pria itu. Aku mengetuk layar dan membukakan pada room chat pria tersebut disana terdapat tiga bubble untukku.

Denis:
Aku ga marah.
Santai saja.
Aku jarang buka hp.

Aku menatap layar ponsel, lalu mengetik satu persatu huruf yang berada di layar ponselku.

Vania:
Yeyy Denis ga marah sama aku.
Perasaan kamu di kelas main hp mulu.

Tak lama sebuah notif muncul. Ternyata pria itu menjawab dengan sangat cepat.

Denis:
Boring, aku gatau mau ngapain.

Vania:
Ikut ngobrol lah sama aku.

Denis:
Gamau ah gabisa ngomong yang ada kalau sama kamu.

Vania:
Kenapa emang?

Denis:
Gapapa gausah dipikirin.

Vania:
Tapi serius kan kamu ga pundung kan sama aku?

Denis:
Gaada yang pundung Vaniaaa.

Di akhir obrolan aku hanya merespon dengan memberikan reaksi emoticon jari jempol.

Di sebelah nampaknya grup power ptn girls cukup ramai lalu aku mengetuk grup chat tersebut.

Vania:
Kalian bahas Denis terus.

Vanya:
Dia marah ga si gegara kemarin?

Vania:
Dia ga marah santai aja.

Vanya:
Kok kamu yang jawab.

Vens:
Pacarnya sudah mewakili.

Vania:
Aku kemarin berkirim pesan padanya.

Vens:
Wahh udah kirim pesan saja nih.

Vanya:
Serius?
Kalian bahas apa saja tuh.

Vania:
Ya gitu doang.

Vanya:
Sulit dipercaya.

VAAE3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang