16. Vania dan Denis

7 1 0
                                    


Hari ini kita berada pada ruang T1 pelajaran hari ini adalah PBM yang diajar oleh teacher Fahri. Seperti dipertengahan pembelajaran bara baru saja tiba di kelas.

Baru beberapa menit sejak kehadiran bara kami semua sudah menyelesaikan tugas pilihan ganda yang diberikan oleh teacher Fahri.

"Baik kita bahas kalau begitu, untuk bara bisa menyesuaikan saja"

Teacher Fahri membahas dengan cara kami yang ada didalam ruangan bergantian untuk membaca soal dan menjawab lalu disusul oleh penjelasan dari beliau.

Tak terasa waktu istirahat pun tiba baik Vens, Vanya, dan Bara sedang asik berbincang dengan obrolan mereka. Vania menyadari bahwa diruang ini hanya Denis yang tidak ikut berbicara. Vania pun mulai membuka obrolan untuk berbicara dengan Denis.

"Denis setelah ini mau lanjut kemana?"

Orang yang di panggil pun berbalik arah dan menjawab.

"Mau ngambil administrasi si di UB"
"Tahun lalu juga ngambil itu, sama apa? Kan ada 2 pilihan bukannya?"
"Iya pilihan satunya itu sama UNPAD"

Vania hanya memberikan anggukan pada jawaban yang diberikan oleh Denis.

"Kamu dulu ikut snbt dapat dikampus mana ngerjainnya?"
"UI Salemba si kan bisa milih"

"Susah banget ga soal tesnya?"
"Gampang si sebenarnya cuman dulu aku ngerjain kurang waktu aja, karena waktunya cepet banget"
"What? Gila kamu bilang soalnya gampang? Aku aja ngerjain to udah mau gila"
"Gampang kok ga susah cuman dikejar waktu aja"

"Ga salah si kamu bilang gampang, kamu aja pinter gini. Tiap disuruh jawab pasti bener terus"
"Engga kok kebetulan aja, kadang juga salah kok"

Saat kita berdua berbincang vanya ikut membuka suara.

"Denis to kemarin lu diurutan 2 pelis kasih gua tutor dong"
"Nganggur setahun. Btw liatnya dimana dah?"
"Lo ngeledek kita kan sama sama gapyear. Ada kok dimading"

"Yaudah kasian tuh dia mau sebat"
"Iyaa nanti gabisa istirahat"

Sebelum pria itu pergi Vania masih ingin bertanya satu pertanyaan padanya.

"Denis kamu kalau istirahat kemana aja?"
"Ya keluar nongkrong"
"Nongkrong dimana?"
"Paling kalau ga ke indomaret, ke warkop, atau ke pangkalan ojek depan. Yaudah keluar dulu ya"

Pria itu pun melangkah keluar dari ruangan. Tiba tiba celutukan keluar dari mulut Vanya.

"Kalau gitu kapan kapan kita nitip aja jajan sama dia"
"Aku setuju sama Vanya"
"Ga enak lah masa nitip. Yuk turun juga"

VAAE3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang