19. Orang gila

8 1 0
                                    

Waktu pulang pun tiba seluruh student berhamburan menuju rumah masing masing lebih dahulu. Sedangkan pada ruang U1 kami baru saja keluar karena tadi harus menyelesaikan soal terlebih dahulu.

"Aku duluan ya bye"
"Aku juga duluan ya Vens bye"

Vania baru saja jalan beberapa langkah dari tempat bimbel itu berada tetapi ada hal aneh yang ia rasakan. Terdapat seorang pria dewasa sedang tertawa dan memegang celana

"Apakah dia orang gila?" Batinku

Benar saja orang itu adalah orang gila pasarnya iya mengobrol sendiri dan tertawa sambil menunjuk diriku lalu terdapat sebuah celana yang sedang ia gigit. Aku pun bergegas berbalik arah dan berlari ke dalam FO. Didepan FO berdiri seorang gadis yang tak lain adalah Vens.

Vens mengerutkan dahi seperti ingin bertanya ada apa dengan diriku. Aku yang paham pun memberikan kode pada mulutku bahwasanya ada orang gila di samping.

"Vens ada orang gila di sebelah"
"Hah yang benar?"
"Lari Vens cepetan ia menuju kemari"

Benar saja orang gila tadi mengikuti diriku, tapi tenang saja aku dan Vens sudah berada di dalam FO.

"Sudah aku duga dia ngikutin aku"
"Kok bisa ada orang gila?"
"Aku juga gatau, tadi aku tu lagi jalan terus ngeliat orang itu ngobrol sendiri awalnya aku tidak berfikir negatif tapi tiba tiba saja dia menunjuk diriku dan tertawa, aku baru sadar kalau dia orang gila karena dia mengigit sebuah celana"
"Astaga bagaiman jika ia masuk?"

Disaat kami panik tampaknya aksi kami mengundang pertanyaan dari Mr. Bara.

"Kalian kenapa?"
"Itu Mr. Bara didepan ada orang gila, aku takut dia masuk ke dalam sini"

Mr. Bara pun bergegas mengambil sepotong kayu sedang di atas lemari tempat penyimpanan helm, lalu ia pun mengunci pintu dengan selipan kayu tersebut. Kami sedikit lega pasalnya ada penghalang yang melindungi pintu tersebut.

Beberapa menit kemudian kami baru menyadari bahwa vanya berada diluar bersama deri. Mereka tampaknya bersiap menaiki kendaraan bermotor. Sementara orang gila itu malah menuju kearah mereka, kami pun memberi kode kepada vanya tapi sepertinya ia tidak mengerti kode yang kami berikan.

Vanya berusaha mendorong mundur motornya itu akan tetapi orang gila tersebut malah berdiri di belakangnya. Deri pun menemani vanya dan membantunya akan tetapi orang gila itu semakin mendekati vanya.

"Vanya itu orang gila cepat masuk kesini" kami berbicara di dalam pintu kaca

Vanya pun merasa aneh dengan orang di sampingnya itu ia pun akhirnya mengerti ucapan yang kami katakan, dan mulai masuk kedalam FO.

"Astaga akhirnya kau masuk juga"
"Aku baru sadar dia orang gila, aku takut banget tadi dia ngedeket ke arahku untung aja ada deri didepan"
"Kita daritadi ngasi kode ke kamu, kamu malah diem aja"
"Aku ga sadar baru sadar pas orang gilanya ngedeketin sambil ketawa ketawa"
"Gapapa yang penting kamu udah disini"

Cukup lama kita menunggu orang gila itu pergi. Hingga akhirnya orang gila itu pun hilang dari pandangan kami dan vanya pun kembali pada kendaraannya dan menancap gas untuk pergi.

"Aduh aku takut banget nih"
"Sama Vens aku takut kalau jalan ke tangga ketemu lagi"
"Vanya kau pulang bareng aku aja, kita lewat portal jalan raya saja"

Akhirnya kami pun berjalan lewat portal jalan raya dan pulang bersama.

VAAE3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang