Hari ini adalah hari valentine diperingati sebagai hari kasih sayang. Seorang pria terus berjalan kesana kemari dengan peradaan cemas sedari tadi. Vens yang melihat pun bertanya pada pria itu.
"Denis lu kenapa deh daritadi bolak balik gitu?"
"Duh gw lagi panik nih"
"Panik gegara apa dah?"
"Hari ini valentine gua lupa beli bunga ataupun coklat"Bukannya menjawab Vens malah tertawa pada Denis yang tampak kesulitan.
"Kok lu ketawa si bukan bantuin gua?"
"Yaelah lu tenang aja kali" pria itu pun menyela ucapan Vens dengan cepat."Tenang gimana coba? Baru juga jadian gua udah buat kesalahan aja"
"Jangan sela ucapan gw doang dengerin dulu! Lu gausah panik gitu deh gua bisa bantuin kok tenang aja"
"Bantuin gimana?"
"Asal lu tau gua ini punya kekuatan bisa mengubah benda. Oiya si Vania paling suka banget sama bunga tulip dan lu ga mungkin bisa dapetin bunga itu sembarangan karena tulip tumbuh dinegara tertentu"Dalam sekejap ditangan Vens sudah ada sebuket bunga tulip dengan sekotak coklat. Ia pun memberikannya kepada Denis.
"Nih lu kasih ke Vania. Pasti dia seneng banget kalau tau lu bakal ngasi bunga tulip pink kesukaannya ini"
"Terima kasih banyak vens sebagai imbalannya next time gua traktir"
"Good luck. gua mau masuk dulu deh kalau gitu daripada jadi nyamuk disini"Tak lama seorang gadis dengan pelan memasuki FO dengan tas Cinnamoroll dipunggung serta terdapat berbagai jenis gantungan berbunyi. gadis yang dimaksud ini adalah seorang Vania.
"Sasa" panggil sang kekasih
Vania membalikan badannya dan mengarah kepada seseorang yang menggilnya, yang tak lain tak bukan adalah Denis sang kekasih yang sedang berdiri dibelakang dirinya dengan membawa sebuah buket tulip pink yang indah di tangan kanannya serta sekotak coklat berbentuk hati di tangan kirinya.
"Happy valentines Sasa"
Gadis itu terdiam beberapa saat ia sangat terharu dengan semua ini, kemudian matanya tak luput memandangi bunga tulip yang begitu indah sedang tersusun rapih. Saat ini pria tersebut begitu terlihat sangat tampan dan kedua bola mata kami saling bertemu.
"Kamu menyukai tulipkan?"
"Dean bunga ini indah sekali"
"Bunga ini kalah indah dari kamu sa"
"Sejak kapan kamu jadi gombal begini? Dulu kan kamu dingin banget"
"Gatau nih kayaknya sejak jatuh cinta sama kamu deh aku jadi cair" Vania tertawa dengan penuturan kata dari sang kekasih.Kenapa Vania mengubah nama Denis menjadi Dean? Hal itu sebagai bentuk panggilan sayang. Nama Dean berada pada akhiran nama lengkap pria tersebut adalah Denista Sadean. Sebaliknya Denis juga mengubah panggilannya pada Vania dikarenakan nama lengkap Vania adalah Vaniana Salsabila jadi ia memanggil dengan sebutan Sasa.
"Aku juga punya hadiah untuk kamu, ayo kita duduk di bangku itu! Kamu pasti pegal memegang ini semua" Vania menunjuk bangku tunggu yang berada didekat kamu berdiri.
"Barangnya aku taruh sini dulu kamu sekarang duduk saja. okey?" Vania menaruh sebuket bunga dan sekotak coklat itu di atas meja dan membantu mendudukan sang kekasih.
Gadis itu mulai membuka resleting yang terdapat ditas cinnamoroll kesayangannya dan mengeluarkan sesuatu yang terbungkus dengan begitu rapih. Kekasihnya begitu tertegun dengan hadiah yang mau diberikan untuknya.
"Ini buat kamu" Vania memegang hadiah itu dengan kedua tangannya dan menjulurkan pada sang kekasih seraya tersenyum begitu sangat manis.
"Kamu sangat manis sekali jika tersenyum seperti itu padaku, bagaimana kalau ada yang melihatnya dan jatuh cinta juga padamu?"
"Yaa gapapa itu kan hak dia, lagi pula kamu aku kan milik kamu ga perlu cemburu"
"Benar juga. Jadi aku boleh membukanya sekarang?"
"Boleh dong mas pacar" jawabnya dengan rayuan, sedangkan denis saat ini tengah terkekeh dengan rayuan dari gadisnya itu.Sang kekasih membukanya dengan sangat hati hati. Didalamnya terdapat sebuah gantungan kunci couple berbentuk kucing berwarna pink dan satunya lagi berwarna hitam. Lalu terdapat sebuah hoodie yang mirip sekali dengan yang dipakai gadisnya saat ini, sepertinya itu juga adalah barang kembar lainnya. Didalam sana juga terdapat lima batang coklat yang terikat pita.
"Happy valentines mas pacar"
Denis kemudian memeluk kekasihnya itu dengan erat pasalnya ia begitu terharu ternyata pacarnya sudah menyiapkan sesuatu juga untuk dirinya.
"Kok kamu peluk aku si?"
Pelukan itu merenggang lalu pria itu mulai membuat jarak dengan gadis tersebut.
"Kamu ga suka dipeluk pacar sendiri ya?"
"Ngomong apa si" gadis itu membungkam ucapan kekasihnya dengan cara memeluknya kembali.Oh, asmara berdebar rasanya (rasanya) ku di dekatmu
Oh, asmara dengar bisikan cinta, lirih matamu, hu-uh-uuh
Oh, asmara (berdebar rasanya), di-ba-ri-ba-ri-di, da-ra-da (ku di dekatmu)
Oh, asmara terjawab semua sudah teka-tekimu, hmm-mm (teka-tekimu)
Karena kini ku telah menjadi milikmu
Oh! Asmara - Kobo Kanaeru
KAMU SEDANG MEMBACA
VAAE3
Non-FictionDalam buku ini kita akan menceritakan kehidupan VAAE3 sebutan si gadis dengan kekuatan yang berbeda. Dalam buku ini juga terdapat beberapa tokoh yaitu Vanya si gadis pintar yang mempunyai kekuatan membaca pikiran. Selanjutnya ada Vania si gadis hipe...